Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Kerangka Konsep

Bank Indonesia KKBI yang membawahi membawahi 4 empat KBI yaitu KBI Banda Aceh, KBI Lhokseumawe, KBI Pematang Siantar, dan KBI Sibolga. Tidak semua karya gemilang yang dapat dihasilkan oleh PROhumas merupakan pembangunan citra perusahaan di mata khalayak sasaran maupun masyarakat luas. Bahkan sebaliknya ditangan Public Relations yang buruk dan lemah visinya, hasilnya bisa nol dan bahkan juga terjadi minus. Bukannya akan membentuk citra baik bagi perusahaan malah sebaliknya kehilangan citra karena merosotnya kepercayaan. Banyak dibuktikan di lapangan, kalau sudah kehilangan kepercayaan masyarakat, akan sulit untuk meraihnya kembali dan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa berhasil kembali. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh strategi humas terhadap citra perusahaan di Kantor Bank Indonesia Medan.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Apakah strategi humas berpengaruh terhadap citra perusahaan di Kantor Bank Indonesia Medan?”

I.3 Pembatasan Masalah

Untuk mempertajam lingkup masalah yang diteliti, ada beberapa asumsi yang dianjurkan dalam pembatasan masalah, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Studi tentang Pengaruh Strategi Humas Terhadap Citra Perusahaan di Kantor Bank Indonesia Medan cukup aktual untuk dipecahkan pada saat sekarang ini melalui tahapan pengumpulan data, klasifikasi data, dan analisis data. 2. Studi tentang Pengaruh Strategi Humas Terhadap Citra Perusahaan di Kantor Bank Indonesia Medan merupakan jenis penelitian korelasional yang bertujuan untuk melakukan analisis hubungan tentang pengaruh strategi humas terhadap citra perusahaan. 3. Unit analisis dalam penelitian adalah pegawai Kantor Bank Indonesia Medan. 4. Dilihat dari letak geografis antara lokasi penelitian dengan tempat tinggal penulis cukup ideal untuk menjamin keberlangsungan penelitian. I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1 Tujuan Penelitian Karena penelitian ini ditetapkan sebagai penelitian korelasional, maka tujuannya adalah : 1. Untuk mengetahui variabel penelitian yang paling berpengaruh dalam meningkatkan citra perusahaan di Kantor Bank Indonesia sekaligus menguji hipotesis dari kegiatan penelitian ini. 2. Untuk mengetahui pengaruh strategi humas terhadap citra perusahaan di Kantor Bank Indonesia Medan. Universitas Sumatera Utara

I.4.2 Manfaat Penelitian

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi yang positif kepada mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara khususnya terhadap Departemen Ilmu Komunikasi mengenai dunia Public Relations. 2. Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menguji pengalaman teoritis penulis selama mengikuti studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, terutama pada Departemen Ilmu Komunikasi. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.

I.5 Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalah. Untuk itu, perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok pikiran yang menggambarkan dari mana sudut pandang penelitian akan disoroti Nawawi,2001:39. Menurut Kerlinger Rakhmat, 2004:6, teori merupakan sekumpulan konstruk konsep yang saling terkait menghadirkan suatu pandangan yang sistematis tentang fenomena dengan menetapkan hubungan di antara beberapa variabel menjelaskan dan meramalkan fenomena. Fungsi dan teori itu sendiri adalah membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya Kriyantono, 2008:43. Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah: Universitas Sumatera Utara

1.5.1 Strategi

Harold Koontz menjelaskan kata “strategi” berasal dari Bahasa Yunani “strategos” memiliki makna cara yang berbeda untuk digunakan. Selanjutnya Harold Koontz menjelaskan strategi adalah menganalisa situasi yang terjadi pada saat sekarang ini untuk menetapkan sasaran. Dan dalam studi manajemen strategi adalah salah satu bentuk proses perencanaan strategis “Strategic Planning Proccess” terdiri dari: - Input Merupakan masukan dari berbagai organisasi. - Profil Perusahaan Manajer puncak menentukan tujuan dasar dari perusahaan dan kejelasan orientasi geografis perusahaan, seperti apakah harus beroperasi di wilayah tertentu. Selain itu manajer menilai situasi kompetitif perusahaan mereka. - Orientasi Manajer Puncak Profil perusahaan dibentuk oleh orang, khususnya manajer puncak, dan berorientasi untuk merumuskan strategi. Mereka mengatur iklim organisasi dan menentukan arah perusahaan. - Maksud dan Tujuan Tujuan dan tujuan utama adalah titik akhir ke arah mana kegiatan perusahaan diarahkan. - Lingkungan Eksternal Universitas Sumatera Utara Lingkungan eksternal saat ini dan masa depan harus dinilai dalam hal ancaman dan peluang. Evaluasi berfokus pada bidang ekonomi, sosial, politik, demografi dan faktor geografis. - Lingkungan Internal Lingkungan internal perusahaan harus diaudit dan dievaluasi dalam hal sumber daya dan kelemahan serta kekuatan dalam penelitian dan pengembangan, produksi, operasi, pengadaan, pemasaran, dan produk jasa. Faktor internal lain yang penting untuk merumuskan strategi yaitu penilaian sumber daya manusia, sumber daya keuangan dan faktor – faktor lain seperti citra perusahaan, struktur organisasi dan iklim, sistem perencanaan dan pengawasan dan hubungan dengan pelanggan. - Strategi Alternatif Strategi alternatif dikembangkan berdasarkan analisis lingkungan eksternal dan internal. Suatu organisasi dapat menjalankan berbagai macam strategi. Atau, sebuah perusahaan dapat membuat variasi dengan memperluas operasi ke pasar baru yang menguntungkan. Strategi lain adalah untuk go international dan memperluas operasi ke negara – negara lain. Dalam keadaan tertentu, perusahaan mungkin harus mengadopsi strategi likuidasi dengan mengakhiri suatu lini produk yang tidak menguntungkan. Namun dalam beberapa kasus likuidasi mungkin tidak diperlukan dan strategi penghematan mungkin tepat. Dalam situasi seperti ini perusahaan dapat membatasi operasi sementara. Universitas Sumatera Utara Ini hanya beberapa contoh dari strategi yang mungkin. Dalam prakteknya, perusahaan – perusahaan, terutama yang besar, mengejar kombinasi strategi. - Evaluasi dan Pilihan Strategi Berbagai strategi harus benar – benar dievaluasi sebelum pilihan diambil. Pilihan strategis harus dipertimbangkan dengan berbagai resiko. Beberapa peluang yang tidak menguntungkan tidak mungkin dilakukan karena dapat mengakibatkan kebangkrutan perusahaan. Elemen lain yang penting dalam memilih sebuah strategi adalah waktu. Bahkan produk terbaik mungkin gagal jika diperkenalkan ke pasar pada waktu yang tidak tepat. Selain itu, reaksi dari pesaing harus dipertimbangkan. - Perencanaan Jangka Menengah dan Pendek, Implementasi dan Pengendalian Meskipun bukan bagian dari proses perencanaan strategis, perencanaan jangka menengah dan pendek serta pelaksanaan rencana harus dipertimbangkan selama tahap proses. Pengawasan juga harus dilakukan untuk memantau kinerja terhadap rencana. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

I.5.2 Public Relations

Public Relations bila dilihat dari studi ilmu komunikasi adalah salah satu teknik komunikasi yang menitikberatkan kepada usaha untuk menumbuhkan suatu suasana kerja sama goodwill dan menciptakan saling pengertian mutual understanding antara publik yang berkepentingan untuk mencapai tujuan bersama dalam iklim yang saling menguntungkan favourable Danandjaja, 2011:44. Pandangan bahwa Public Relations merupakan kegiatan persuasi satu arah terus bertahan hingga usai Perang Dunia II. Definisi Public Relations yang muncul banyak sekali dikaitkan dengan kegiatan “membujuk” ini. Bahkan salah seorang tokoh PR saat itu, Edward.L. Berney dalam bukunya The Engineering Of Consent 1955 mendefinisikan Public Relations sebagai inducing the public in have understanding for and goodwill membujuk publik untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memiliki niat baik Morison, 2006:6. Sampai saat ini masih banyak praktisi PR yang berpandangan bahwa Public Relations sebagai subjek komunikasi satu arah yang bertujuan untuk membujuk orang lain. Beberapa dekade kemudian, pandangan mengenai pengertian Public Relations mulai mengalami perubahan. Definisi mengenai Public Relations mulai memasukkan aspek komunikasi atau Two-ways communication hubungan dua arah. Definisi-definisi tersebut kemudian memasukkan kata-kata seperti reciprocal timbal balik, mutual saling, dan between antara. Dengan demikian pengertian Public Relations sudah mengandung pengertian interaktif aksi timbal balik. Majelis Humas Dunia World Assembly of Public Relations mendefinisikan public relations is the art social science of analyzing trends, predicting their consequence, coceling Universitas Sumatera Utara organization leaders and implementing planned programs of action which serve both of organization’s and the public interest public relations adalah seni dan ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, memperkirakan akibat-akibat, memberikan saran kepada pemimpin perusahaan seta melaksanakan program tindakan terencana yang melayani baik kepentingan organisasi dan khalayaknya Morissan, 2006:7.

I.5.3 Internal Public Relations

Dalam internal PR yang menjadi aspek yang amat penting bagi kesuksesan organisasiperusahaan adalah karyawan. Sebelum ada hubungan dengan konsumen, pelanggan, lingkungan, investor dan pihak lain di luar organisasi, manajemen harus lebih dahulu memperhatikan orang-orang yang bekerja di dalamnya yakni para karyawan. Karena itu, di dalam perusahaan harus memandang karyawan mereka sebagai “publik nomor satu” atau “asset organisasi paling penting” dan mereka berusaha menciptakan “kultur organisasi” yang bisa menarik dan mempertahankan karyawan atau pekerja yang produktif Cutlip Center, 2000:11. Sudah tentu suasana di dalam badan atau perusahaan itu sendiri yang menjadi target internal Public Relations, terutama suasana di antara para karyawannya yang mempunyai hubungan langsung dengan perkembangan organisasi atau perusahaannya. Kegiatan PR ke dalam perusahaan tersebut diperlukan untuk memupuk adanya suasana yang menyenangkan di antara para karyawannya, komunikasi antara bawahan dan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta meyakini rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan. Dengan adanya kesadaran akan rasa tanggung jawab tersebut diharapkan muncul kegairahan kerja dari para pegawainya. Karena perusahaan memerlukan pegawai yang memiliki sifat-sifat Universitas Sumatera Utara disiplin, penuh tanggung jawab, dan sopan terhadap atasan atau sesamanya. Keserasian hubungan di antara para pegawai, baik vertikal maupun horizontal diharapkan akan memperkuat tim kerja dalam perusahaan itu Suhandang, 2004:74. Hubungan terpenting dalam organisasi adalah hubungannya dengan karyawan di semua level atau disebut hubungan internal. Menurut Alive Smith, mantan direktur komunikasi internal dengan karyawan dan menambah rasa hormat manajemen terhadap salah satu dari fungsi PR ini: 1. Manfaat dari pemahaman, teamwork, dan komitmen karyawan dalam mencapai hasil yang diinginkan. Aspek positif dari perilaku karyawan ini sangat dipengaruhi oleh komunikasi interaktif yang efektif di seluruh perusahaan. 2. Kebutuhan untuk membangun jaringan komunikasi manajer yang kuat, yang membuat setiap supervisor di semua level dapat melakukan komunikasi secara efektif dengan karyawannya. Kebutuhan ini lebih dari sekedar menciptakan informasi yang berhubungan dengan pekerjaan tetapi juga harus memuat informasi bisnis dan isu publik yang mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan Cutlip Center, 2000:254.

I.5.4 Strategi Humas

Istilah strategi sering disebut rencana jangka panjang perusahaan. Suatu rencana strategis perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu ke depan. Lama waktu yang akan dicakup tentu sangat bervariasi. Pearce dan Robinson 1982, mengembangkan langkah-langkah strategic management sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Menentukan mission perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah pernyataan yang umum mengenai maksud pendirian purpose, filosofi, dan sasaran goals. 2. Mengembangkan company profile yang mencerminkan kondisi internal perusahaan dan kemampuan yang dimilikinya. 3. Penilaian terhadap lingkungan eksternal perusahaan, baik dari segi semangat kompetitif maupun secara umum. 4. Analisis terhadap peluang yang tersedia dari pilihan-pilihan yang mungkin mengungkapkan kesesuaian profil perusahaan dengan lingkungan eksternal. 5. Identifikasi atas pilihan yang diinginkan yang terungkap ketika serangkaian kemungkinan ditinjau dari misi perusahaan. 6. Pilihan strategis dari serangkaian tujuan jangka panjang dan strategi utama yang diperlukan untuk mencapai pilihan yang dikehendaki. 7. Pengembangan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan tujuan jangka panjang dan strategi utama. 8. Penerapan keputusan pilihan strategis dengan menggunakan sumber daya yang dianggarkan dan menyesuaikan tugas, orang-orang, struktur, teknologi dan sistem penghargaan. 9. Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap periode jangka pendek sebagai suatu proses untuk melakukan control dan sebagai input bagi pengambilan keputusan di masa depan Oliver, Sandra, 2001:8. Universitas Sumatera Utara

I.5.5 Citra Perusahaan

Citra positif merupakan harta yang sangat tinggi nilainya bagi perusahaan manapun. Citra mendukung daya saing perusahaan dalam jangka menengah dan panjang. Citra positif dapat menjadi perisai saat berada dalam masa krisis. Oleh karena itu, setiap perusahaan mempunyai kewajiban untuk membangun citra positif perusahaan. Citra adalah gambaran yang dimiliki oleh banyak orang mengenai pribadi perusahaan, organisasi atau produk Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995. Citra adalah tujuan utama dansekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai oleh dunia. Pengertian citra itu abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis tetapi dapat dirasakan dari hasil penelitian baik atau buruk seperti penerimaan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari masyarakat luas Roeslan, 1998:62. Untuk mengetahui citra perusahaan, baik citra positif maupiun negatif diperlukan alat ukur pembentuk citra perusahaanAda empat hal Roeslan, 1998:25, yaitu : 1. Kepercayaan Kesan dan pendapat atau penilaian positif khalayak terhadap suatu perusahaan. 2. Realitas Realistis, jelas terwujud, dapat diukur dan hasilnya dapat dirasakan serta dapat dipertanggungjawabkan dengan perencanaan yang matang dan sistematis bagi responden. 3. Terciptanya kerjasama yang saling menguntungkan Yaitu saling memberikan keuntungan sesame pihak bagi perusahaan maupun khalayak. Universitas Sumatera Utara 4. Kesadaran Adanya kesadaran khalayak tentang perusahaan dan perhatian terhadap produk yang dihasilkan.

I.6 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Kerangka konsep akan menuntut penelitian dalam menentukan hipotesis Nawawi, 2001:40. Kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis, yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang akan diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas X Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau muculnya atau faktor atau unsur yang lain Nawawi, 1995:56 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Strategi Humas. 2. Variabel Terikat Y Universitas Sumatera Utara Variabel Terikat adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas dan bukan karena variabel lain Nawawi: 1995:57 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Citra Perusahaan.

I.7 Model Teoritis