Hipotesis Uji Hipotesis Strategi Humas

Kesan dan pendapat atau penilaian pegawai Kantor Bank Indonesia terhadap perusahaan Kantor Bank Indonesia Medan. b. Realitas Realistis, jelas terwujud, dapat diukur dan hasilnya dapat dirasakan serta dapat dipertanggungjawabkan dengan perencanaan yang matang dan sistematis bagi responden. c. Kerjasama yang saling menguntungkan Yaitu saling memberikan keuntungan sesama pihak baik bagi perusahaan maupun khalayak. d. Kesadaran Adanya kesadaran khalayak tentang dan perhatian terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan Kantor Bank Indonesia Medan.

I.10 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau kesimpulan yang belum sempurna. Pengertian ini kemudian diperluas dengan maksud sebagai kesimpulan penelitian yang belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian Bungin: 2005:75. Salah satu kegunaan hipotesis adalah menjadikan peneliti mampu menetapkan kemampuan teorinya sebagai salah satu alat penerang. Universitas Sumatera Utara Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ho : Tidak terdapat hubungan antara Strategi Humas dalam meningkatkan Citra Perusahaan Ha : Terdapat hubungan antara Strategi Humas dalam meningkatkan Citra Perusahaan.

1.11. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini, uji hipotesis yang digunakan adalah dalam bentuk uji F- Test. Melalui uji F-Test dapat diketahui: “Tolak Ho bila nilai F hitung nilai F tabel ” Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITIS

II.1 Strategi

Harold Koontz menjelaskan kata “strategi” berasal dari Bahasa Yunani “strategos” memiliki makna cara yang berbeda untuk digunakan. Selanjutnya Harold Koontz menjelaskan strategi adalah menganalisa situasi yang terjadi pada saat sekarang ini untuk menetapkan sasaran. Dan dalam studi manajemen strategi adalah salah satu bentuk proses perencanaan strategis “Strategic Planning Proccess” terdiri dari: 1. Input Merupakan masukan dari berbagai organisasi. 2. Profil Perusahaan Manajer puncak menentukan tujuan dasar dari perusahaan dan kejelasan orientasi geografis perusahaan, seperti apakah harus beroperasi di wilayah tertentu. Selain itu manajer menilai situasi kompetitif perusahaan mereka. 3. Orientasi Manajer Puncak Profil perusahaan dibentuk oleh orang, khususnya manajer puncak, dan berorientasi untuk merumuskan strategi. Mereka mengatur iklim organisasi dan menentukan arah perusahaan. Universitas Sumatera Utara 4. Maksud dan Tujuan Tujuan dan tujuan utama adalah titik akhir kea rah mana kegiatan perusahaan diarahkan. 5. Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal saat ini dan masa depan harus dinilai dalam hal ancaman dan peluang. Evaluasi berfokus pada bidang ekonomi, sosial, politik, demografi dan faktor geografis. 6. Lingkungan Internal Lingkungan internal perusahaan harus diaudit dan dievaluasi dalam hal sumber daya dan kelemahan serta kekuatan dalam penelitian dan pengembangan, produksi, operasi, pengadaan, pemasaran, dan produk jasa. Faktor internal lain yang penting untuk merumuskan strategi yaitu penilaian sumber daya manusia, sumber daya keuangan dan faktor – faktor lain seperti citra perusahaan, struktur organisasi dan iklim, sistem perencanaan dan pengawasan dan hubungan dengan pelanggan. 7. Strategi Alternatif Strategi alternatif dikembangkan berdasarkan analisis lingkungan eksternal dan internal. Suatu organisasi dapat menjalankan berbagai macam strategi. Atau, sebuah perusahaan dapat membuat variasi dengan memperluas operasi ke pasar baru yang menguntungkan. Strategi lain adalah untuk go international dan memperluas operasi ke negara – negara lain. Dalam keadaan tertentu, perusahaan mungkin harus mengadopsi strategi likuidasi dengan mengakhiri suatu lini produk yang tidak menguntungkan. Namun dalam beberapa kasus Universitas Sumatera Utara likuidasi mungkin tidak diperlukan dan strategi penghematan mungkin tepat. Dalam situasi seperti ini perusahaan dapat membatasi operasi sementara. Ini hanya beberapa contoh dari strategi yang mungkin. Dalam prakteknya, perusahaan – perusahaan, terutama yang besar, mengejar kombinasi strategi. 8. Evaluasi dan Pilihan Strategi Berbagai strategi harus benar – benar dievaluasi sebelum pilihan diambil. Pilihan strategis harus dipertimbangkan dengan berbagai resiko. Beberapa peluang yang tidak menguntungkan tidak mungkin dilakukan karena dapat mengakibatkan kebangkrutan perusahaan. Elemen lain yang penting dalam memilih sebuah strategi adalah waktu. Bahkan produk terbaik mungkin gagal jika diperkenalkan ke pasar pada waktu yang tidak tepat. Selain itu, reaksi dari pesaing harus dipertimbangkan. 9. Perencanaan Jangka Menengah dan Pendek, Implementasi dan Pengendalian Meskipun bukan bagian dari proses perencanaan strategis, perencanaan jangka menengah dan pendek serta pelaksanaan rencana harus dipertimbangkan selama tahap proses. Pengawasan juga harus dilakukan untuk memantau kinerja terhadap rencana. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

II.1.1 Manfaat Strategi

Mintzberg menawarkan lima kegunaan dari kata strategi, yaitu: 1. Sebuah rencana – suatu arah tindakan yang diinginkan secara sadar; 2. Sebuah cara – suatu manuver spesifik yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan atau kompetitor; 3. Sebuah pola – dalam suatu rangkaian tindakan; 4. Sebuah posisi – suatu cara menmpatkan organisasi dalam sebuah lingkungan; 5. Sebuah perspektif – suatu cara yang terintegrasi dalam memandang dunia. Mintzberg melihat hubungan di antara kelima kegunaan yang dia ajukan dan dalam tulisannya selalu menekankan bahwa sangat penting untuk menggali bergbagai perspektif yang berbeda dari sebuah organisasi dan aktivitasnya yang diberikan oleh tiap-tiap kegunaan. Praktisi yang reflektif yang bekerja pada sebuah organisasi selalu melakukan ini setiap hari sebagai aktivitas pengendalian professional dan akan menyadari bahwa: - Keputusan public relations yang penting akan mempengaruhi sasaran organisasi dalam beberapa tahun mendatang; - Keputusan public relations melibatkan komitmen penting dari sumber daya; - Keputusan public relations melibatkan situasi yang kompleks pada tingkat korporasi, unit bisnis, atau tingkat stakeholders lainnya yang mungkin mempengaruhi atau dipengaruhi oleh banyak pihak dalam organisasi. Universitas Sumatera Utara Strategi komunikasi antara berbagai tingkat dalam organisasi harus konsisten. Seringkali terjadi keputusan strategis yang dibuat pada tingkat-tingkat yang berbeda kurang dipahami. Oleh karena itu, peran spesialis public relations adalah untuk memastikan bahwa konsistensi diterapkan secara menyeluruh. Penerapan menyeluruh ini tidak berarti ‘umum’ atau ‘sama’ Oliver, Sandra, 2001:2-3.

II.2 Public Relations

Public Relations bila dilihat dari studi ilmu komunikasi adalah salah satu teknik komunikasi yang menitikberatkan kepada usaha untuk menumbuhkan suatu suasana kerja sama goodwill dan menciptakan saling pengertian mutual understanding antara publik yang berkepentingan untuk mencapai tujuan bersama dalam iklim yang saling menguntungkan favourable Danandjaja, 2011:44. Pandangan bahwa Public Relations merupakan kegiatan persuasi satu arah terus bertahan hingga usai Perang Dunia II. Definisi Public Relations yang muncul banyak sekali dikaitkan dengan kegiatan “membujuk” ini. Bahkan salah seorang tokoh PR saat itu, Edward.L. Berney dalam bukunya The Engineering Of Consent 1955 mendefinisikan Public Relations sebgai inducing the public in have understanding for and goodwill membujuk publik untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memiliki niat baik Morison, 2006:6. Sampai saat ini masih banyak praktisi PR yang berpandangan bahwa Public Relations sebagai subjek komunikasi satu arah yang bertujuan untuk membujuk orang lain. Beberapa dekade kemudian, pandangan mengenai pengertian Public Relations mulai mengalami perubahan. Definisi mengenai Public Relations mulai memasukkan aspek Universitas Sumatera Utara komunikasi atau Two-ways communication hubungan dua arah. Definisi-definisi tersebut kemudian memasukkan kata-kata seperti reciprocal timbal balik, mutual saling, dan between antara. Dengan demikian pengertian Public Relations sudah mengandung pengertian interaktif aksi timbal balik. Majelis Humas Dunia World Assembly of Public Relations mendefinisikan public relations is the art social science of analyzing trends, predicting their consequence, coceling organization leaders and implementing planned programs of action which serve both of organization’s and the public interest public relations adalah seni dan ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, memperkirakan akibat-akibat, memberikan saran kepada pemimpin perusahaan seta melaksanakan program tindakan terencana yang melayani baik kepentingan organisasi dan khalayaknya Morissan, 2006:7.

II.2.1 Fungsi Public Relations dalam perusahaan

Fungsi public relations sebenarnya dapatlah dijelaskan secara sederhana bahwa public relations itu pada dasarnya adalah untuk menghubungkan publik atau pihak yang berkepentingan di dalam atau di luar suatu instansi. Strategi suatu perusahaan yang menentukan arah jangka panjang serta lingkup kerja ditentukan melalui proses analisis dan pengambilan keputusan yang mendalam. Banyak pihak yang terlibat dalam proses ini, baik yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan. Setelah strategi ditetapkan, strategi ini perlu untuk dikomunikasikan sehingga mendapat dukungan serta dapat diimplementasikan dengan baik. PR memiliki peran yang penting dalam proses ini, baik dalam proses pengembangan strategi maupun dalam mengkomunikasikannya Gregory, Anne. 2001:5-6. Universitas Sumatera Utara

II.2.2 Publik dalam Pubic Relations

Dari awal praktisi PR perlu menyadari pentingnya berbagai jenis publik yang menjadi sasaran komunikasi. Ini merupakan faktor utama yang harus diperhatikan ketika hendak menentukan tugas PR. Tiap jenis publik memiliki kebutuhan komunikasi yang berbeda, meskipun informasi yang diberikan adalah sama. Tujuan dari aktivitas PR adalah untuk menggalang dukungan dari publik – publik ini. Publik dalam Public Relations dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori yaitu: 1. Publik internal dan publik eksternal: Internal publik yaitu publik yang berada di dalam organisasipersahaan seperti supervisor, karyawan pelaksana, manajer, pemegang saham dan direksi perusahaan. Eksternal publik secara organic tidak berkaitan langsung dengan perusahaan seperti pers, pemerintah, pendidikdosen, pelanggan, komunitas dan pemasok. 2. Publik primer, sekunder, dan marginal: Publik primer bisa sangat membantu atau merintangi upaya suatu perusahaan. Publik sekunder adalah publik yang kurang begitu pentingdan publik marginal adalah publik yang tidak begitu penting. 3. Publik tradisional dan publik masa depan: Karyawan dan pelanggan adalah publik tradisional, mahasiswapelajar, peneliti, konsumen potensial, dosen, dan pejabat pemerintah madya adalah publik masa depan. 4. Proponents, opponent, dan uncommitted: Di antara publik terdapat kelompok yang menentang perusahaan opponents, yang memihak proponents da nada yang tidak peduli uncommitted. Perusahaan perlu mengenal publik yang berbeda-beda ini agar daoat dengan jernih melihat permasalahan Seitel, 1992:13-14. Universitas Sumatera Utara 5. Silent majority dan vocal minority: Dilihat dari aktivitas publik dalam mengajukan complaint keluhan atau mendukung perusahaan, dapat dibedakan antara yang vokal aktif dan yang silent pasif. Publik penulis di surat kabar umumnya dalah the vocal minority, yaitu aktif menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tak banyak. Sedangkan mayoritas pembaca adalah pasif sehingga tidak kelihatan suara atau pendapatnya.

II.2.3 Tugas Public Relations

Pada dasarnya ruang lingkup tugas dan fungsi public relations di dalam aktivitas manajemen perusahaan atau organisasi akan berhadapan dengan dua situasi yang betentangan. Yang pertama adalah kegiatan public relations dalam situasi perusahaan “normal”. Kemudian yang kedua adalah berhadapan dengan masalah crucial point genting atau saat perusahaan dalam situasi “krisis”. Dalam situasi perusahaan normal tersebut sudah tidak asing lagi bagi masyarakat maupun praktisi PR, fungsi dan tugas public relations yang sebenarnya yaitu untuk menggiring persepsi atau opini publik terhadap perusahaan yang diwakilinya untuk memperoleh citra corporate image yang baik. Sebaliknya, dalam situasi dan kondisi manajemen krisis, merupakan hal yang paling sulit dan crucial point, yaitu perusahaan ata PRO public relations officer tengah berhadapan dengan suatu “musibah” yang bakal merugikan perusahaan, sebagai akibat kesalahan yang bersumber dari dalam maupun luar, baik yang disengaja maupun tidak. Di pihak lain, perusahaan akan berhadapan dengan sorotan yang bernada negatif dari masyarakat, ditambah lagi dengan tekanan “liputan” dari pihak pers atau wartawan yang menampilkan atau menyoroti berita-berita sisi Universitas Sumatera Utara sensasional dari media bersangkutan, yang tidak lagi menampilkan “fakta” tetapi menampilkan “pendapat” secara subjektif. Sebuah citra bagi suatu perusahaan atau organisasi yang sesungguhnya adalah “titipan” dari masyarakat, dan titipan inilah yang akan “direbut” oleh seorang praktisi public relations. Artinya, di sini terlihat menitikberatkan tugas dan fungsi PRO dalam upaya meraih kepercayaan, yaitu melalui “bagaimana pelayanan” yang telah mereka berikan. Sebaliknya, bagi masyarakat terlihat pada “manfaat apa” yang telah mereka terima, setelah titipan kepercayaan tersebut diberikan take and give Muslimin, 2004:26-27.

II.3 Internal Public Relations

Dalam internal PR yang menjadi aspek yang amat penting bagi kesuksesan organisasiperusahaan adalah karyawan. Sebelum ada hubungan dengan konsumen, pelanggan, lingkungan, investor dan pihak lain di luar organisasi, manajemen harus lebih dahulu memperhatikan orang-orang yang bekerja di dalamnya yakni para karyawan. Karena itu, di dalam perusahaan harus memandang karyawan mereka sebagai “publik nomor satu” atau “asset organisasi paling penting” dan mereka berusaha menciptakan “kultur organisasi” yang bisa menarik dan mempertahankan karyawan atau pekerja yang produktif Cutlip Center, 2000:11. Sudah tentu suasana di dalam badan atau perusahaan itu sendiri yang menjadi target internal Public Relations, terutama suasana di antara para karyawannya yang mempunyai hubungan langsung dengan perkembangan organisasi atau perusahaannya. Kegiatan PR ke dalam perusahaan tersebut diperlukan untuk memupuk adanya suasana yang menyenangkan di antara para karyawannya, komunikasi antara bawahan dan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab Universitas Sumatera Utara dan tidak kaku, serta meyakini rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan. Dengan adanya kesadaran akan rasa tanggung jawab tersebut diharapkan muncul kegairahan kerja dari para pegawainya. Karena perusahaan memerlukan pegawai yang memiliki sifat-sifat disiplin, penuh tanggung jawab, dan sopan terhadap atasan atau sesamanya. Keserasian hubungan di antara para pegawai, baik vertikal maupun horizontal diharapkan akan memperkuat tim kerja dalam perusahaan itu Suhandang, 2004:74. Hubungan terpenting dalam organisasi adalah hubungannya dengan karyawan di semua level atau disebut hubungan internal. Menurut Alive Smith, mantan direktur komunikasi internal dengan karyawan dan menambah rasa hormat manajemen terhadap salah satu dari fungsi PR ini: 3. Manfaat dari pemahaman, teamwork, dan komitmen karyawan dalam mencapai hasil yang diinginkan. Aspek positif dari perilaku karyawan ini sangat dipengaruhi oleh komunikasi interaktif yang efektif di seluruh perusahaan. 4. Kebutuhan untuk membangun jaringan komunikasi manajer yang kuat, yang membuat setiap supervisor di semua level dapat melakukan komunikasi secara efektif dengan karyawannya. Kebutuhan ini lebih dari sekedar menciptakan informasi yang berhubungan dengan pekerjaan tetapi juga harus memuat informasi bisnis dan isu publik yang mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan Cutlip Center, 2000:254.

II.3.1 Tujuan Internal Public Relations

Tujuan public relations berdasarkan kegiatan internal relations dalam hal ini dapat mencakup ke dalam beberapa hal yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap tingkah laku dan opini publik terhadap perusahaan, terutama sekali ditujukan kepada kebijaksanaan perusahaan yang sedang dijalankan. 2. Mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang sedang dijalankan, guna mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan publik. 3. Memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut kepada berbagai aktivitas rutin perusahaan, juga menjelaskan mengenai perkembangan perusahaan tersebut. Di mana pada tahap selanjutnya diharapkan publik karyawan tetap well inform. 4. Merencanakan bagi penyusunan suatu staff yang efektif bagi penugasan yang bersifat internal public relations dalam perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian di atas dalam prakteknya untuk mencapai target yang dinginkan, seorang top manager harus selalu berorientasi kepada kepentingan publik public interest.

II.4 Strategi Humas

Istilah strategi sering disebut rencana jangka panjang perusahaan. Suatu rencana strategis perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu ke depan. Lama waktu yang akan dicakup tentu sangat bervariasi. Universitas Sumatera Utara Pearce dan Robinson 1982, mengembangkan langkah-langkah strategic management sebagai berikut: 1. Menentukan mission perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah pernyataan yang umum mengenai maksud pendirian purpose, filosofi, dan sasaran goals. 2. Mengembangkan company profile yang mencerminkan kondisi internal perusahaan dan kemampuan yang dimilikinya. 3. Penilaian terhadap lingkungan eksternal perusahaan, baik dari segi semangat kompetitif maupun secara umum. 4. Analisis terhadap peluang yang tersedia dari pilihan-pilihan yang mungkin mengungkapkan kesesuaian profil perusahaan dengan lingkungan eksternal. 5. Identifikasi atas pilihan yang diinginkan yang terungkap ketika serangkaian kemungkinan ditinjau dari misi perusahaan. 6. Pilihan strategis dari serangkaian tujuan jangka panjang dan strategi utama yang diperlukan untuk mencapai pilihan yang dikehendaki. 7. Pengembangan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan tujuan jangka panjang dan strategi utama. 8. Penerapan keputusan pilihan strategis dengan menggunakan sumber daya yang dianggarkan dan menyesuaikan tugas, orang-orang, struktur, teknologi dan sistem penghargaan. Universitas Sumatera Utara 9. Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap periode jangka pendek sebagai suatu proses untuk melakukan control dan sebagai input bagi pengambilan keputusan di masa depan Oliver, Sandra, 2001:8.

II.5 Citra Perusahaan