Karbon Monoksida CO juga terdapat pada asap rokok, sehingga para perokok dapat memajan dirinya sendiri dari asap rokok tersebut Depkes, 2007.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar CO yang berasal dari asap rokok berada pada kisaran 400 dan 475 ppm. Sebesar 54 gas CO yang dihisap oleh perokok
masuk ke dalam peredaran darah Mukono, 2008.
2.2.2. Dampak Pencemaran Gas Karbon Monoksida CO
Gas Karbon Monoksida CO dalam jumlah banyak konsentrasi tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Karbon monoksida CO apabila terhisap ke
dalam paru – paru akan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini terjadi karena gas CO bersifat racun
metabolis, ikut bereaksi secara metabolis dengan darah. Seperti halnya oksigen, gas CO mudah bereaksi dengan darah hemoglobin.
Hemoglobin + O
2
O
2
Hb Oksihemoglobin Hemoglobin + CO
COHb Karboksihemoglobin Dalam keadaan normal hemoglobin berfungsi sebagai pembawa atau
pengangkut oksigen O
2
dalam bentuk oksihemoglobin dari paru – paru untuk dibagikan kepada sel-sel tubuh yang memerlukannya Wardhana, 2004.
Faktor penting yang menentukan pengaruh CO terhadap tubuh manusia adalah konsentrasi COHb yang terdapat di dalam darah, dimana semakin tinggi persentase
hemoglobin yang terikat dalam bentuk COHb, maka semakin parah pengaruhnya terhadap kesehatan manusia Fardiaz, 1992.
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh karbon monoksida CO terhadap tubuh manusia tidak sama untuk manusia yang satu dengan yang lain. Daya tahan tubuh manusia ikut menetukan
toleransi tubuh terhadap pengaruh adanya karbon monoksida Wardhana, 2004. Konsentrasi CO di udara sekitar 80 ppm dan konsentrasi COHb dalam darah
sekitar 13 , maka seseorang akan sulit bernapas Sunu, 2001. Sedangkan gas CO sebanyak 30 ppm apabila dihisap oleh manusia selama 8 jam akan menimbulkan rasa
pusing dan mual. Konsentrasi CO sebanyak 1000 ppm dan waktu paparan kontak selama 1 jam dapat menyebabkan pusing dan kulit berubah menjadi kemerah
merahan. Untuk paparan yang sama dengan konsentrasi CO 1300 ppm kulit akan langsung berubah menjadi merah tua dan disertai rasa pusing yang hebat.
Gejala – gejala keracunan gas karbon monoksida CO dapat ditandai dengan pusing, rasa tidak enak pada mata, telinga berdengung, mual, muntah, detak jantung
meningkat, rasa tertekan di dada, kesukaran bernapas, kelemahan otot – otot, tidak sadar dan bisa menyebakan kematian Mukono, 2008.
Tabel 3. Pengaruh konsentrasi CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh bila kontak terjadi pada waktu yang lama
Konsentrasi CO di udara Konsentrasi COHb dalam Gangguan pada tubuh dalam ppm darah
3 5
10 20
40 60
80 100
0,98 1,3
2,1 3,7
6,9 10,1
13,3 16,5
Tidak ada Belum begitu terasa
Sistem syaraf sentral Panca indera
Fungsi jantung Sakit kepala
Sulit bernapas Pingsan – Kematian
Sumber:
Wardhana, 2004
Universitas Sumatera Utara
Keadaan normal konsentrasi CO di dalam darah berkisar antara 0,2 sampai 1,0 dan rata-rata sekitar 0,5. Kadar CO didalam darah dapat seimbang selama
kadar CO di atmosfer tidak meningkat dan pernapasan tetap konstan Mukono, 2008.
2.3. Nitrogen Dioksida NO