5.1.3. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan terbanyak dari pedagang kaki lima adalah SMASMU sebanyak 26 orang, sedangkan yang paling sedikit adalah tamatan Sekolah Dasar
SD sebanyak 19 orang. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang penting dalam kegiatan berdagangberusaha. Gagalnya suatu usaha dapat
disebabkan karena kurangnya pendidikan dan keahlian dalam menjalankan usaha Limbong, 2006.
5.1.4. Kebiasaan Merokok
Pedagang kaki lima yang merokok selama berdagang sebanyak 33 orang dan yang tidak merokok sebanyak 34 orang. Berdasarkan lama merokok, pedagang kaki
lima sebagian besar telah merokok selama 11 – 20 tahun. Hal ini menunjukkan tingginya tingkat resiko pedagang kaki lima untuk memiliki keluhan saluran
pernapasan. Sesuai dengan teori menurut Lintang 2008 dalam Kurnia, dimana dalam rokok yang di bakar atau dihisap, tembakau terbakar kurang sempurna
sehingga menghasilkan CO
2
yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine dihirup masuk ke dalam jalan napas dan dapat menyebabkan gangguan pernapasan misalnya
batuk dan sesak napas. Dari masalah gangguan pernapasan masing-masing orang mempunyai daya tahan yang berbeda, hal ini dipengaruhi oleh keadaan fisik atau
ketahanan tubuh serta usia.
5.1.5. Lama Berdagang
Masa kerjalama berdagang pedagang kaki lima yang paling banyak adalah selama
≤ 10 tahun sebanyak 33 orang. Untuk lama berdagang 11 – 20 tahun sebanyak 26 orang. Lama berdagang 21 – 30 tahun sebanyak 6 orang dan 30 tahun sebanyak
Universitas Sumatera Utara
2 orang. Hal ini menunjukkan pedagang kaki lima di pasar Sangkumpal Bonang sebagian besar telah berdagang selama
≤ 10 tahun. Efek paparan polutan udara terhadap kesehatan manusia sangat beragam
tergantung pada jumlah dan lama pemaparan, juga pada status kesehatan orang yang terpapar Widyastuti , 2005.
5.1.6. Jam Berdagang
Lama jam berdagang pedagang kaki lima yang paling banyak di sekitar pasar Sangkumpal Bonang adalah 8 jam yaitu sebanyak 37 orang. Pedagang tersebut
setiap harinya berdagang mulai dari pagi hingga sore hari. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama jam kerja seseorang dapat menyebabkan keluhan pernapasan.
5.2. Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pedagang Kaki Lima di Pasar Sangkumpal Bonang Kota Padangsidimpuan
Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa keluhan gangguan saluran pernapasan pada pedagang kaki lima yang terbanyak selama berdagang adalah batuk
yaitu sebanyak 25 orang 96,2, sedangkan keluhan sesak napas dan nyeri dada masing-masing yaitu sebanyak 11 orang 42,3 dan 10 orang 14,9 dan semua
pedagang kaki lima tidak ada yang mengalami keluhan batuk berdarah. Adapun hasil pengukuran kadar karbon monoksida CO dan nitrogen dioksida NO
2
yang dilakukan pada ketiga titik di pasar Sangkumpal Bonang kota Padangsidimpuan, tidak
ada titik yang melebihi batas baku mutu yang ditetapkan Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1999. Meskipun tidak ada satu titik yang melebihi batas baku mutu namun pada
paparan gas selama beberapa tahun dapat menimbulkan keluhan pada saluran
Universitas Sumatera Utara
pernapasan yang lebih banyak daripada keluhan paparan gas selama 3 bulan Anderson dalam Mukono, 2008.
Karbon monoksida CO dalam paparan yang menahun akan menyebabkan berkurangnya penyediaan oksigen ke seluruh tubuh, hal ini akan mengakibatkan
terjadinya sesak napas, gangguan saraf, infark jantung bahkan dapat menyebabkan kematian bayi dalam kandungan Mukono, 2005. Selain itu pada konsentrasi CO
sebesar 10 ppm, gejala yang dirasakan dapat berupa pusing, perubahan fungsi paru – paru serta terjadi rasa sesak napas Soemirat, 1994.
Gas karbon monoksida juga merupakan gas yang berbahaya bagi tubuh, karena daya ikat gas karbon monoksida terhadap hemoglobin 210 kali dari daya ikat oksigen
terhadap hemoglobin, akibatnya fungsi hemoglobin untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh menjadi terganggu. Berkurangnya penyediaan oksigen ke seluruh tubuh
akan menyebabkan pusing, mual, detak jantung meningkat, rasa tertekan di dada, sulit bernapas bahkan bisa menyebabkan kematian Mukono, 2008.
Selain itu gas nitrogen dioksida NO
2
merupakan gas yang toksik bagi manusia dan umumnya mengganggu sistem pernapasan Mulia, 2005. Walaupun dalam
jumlah yang masih jauh di bawah baku mutu, apabila manusia terpapar dengan gas nitrogen dioksida NO
2
dalam jumlah yang sedikit secara terus menerus dapat mengganggu sistem pernapasan. Organ tubuh yang paling peka terhadap pencemaran
gas NO
2
adalah paru - paru. Paru - paru yang terkontaminasi oleh gas NO
2
akan membengkak sehingga penderita sulit bernapas Wardhana, 2004, selanjutnya
pemajanan NO
2
dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia dapat mengakibatkan kesulitan dalam bernapas Fardiaz, 1992.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan karakteristik responden menurut umur, maka dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan pada
kelompok umur 41-50 tahun. Hal ini terjadi karena lebih banyaknya responden yang berumur 41-50 tahun.
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin responden, dapat diketahui bahwa persentase terjadinya keluhan gangguan saluran pernapasan pada responden yang
berjenis kelamin perempuan lebih tinggi daripada responden yang berjenis kelamin laki – laki. Tingginya tingkat keterpaparan tersebut dikarenakan lebih banyaknya
aktivitas yang dilakukan oleh pedagang kaki lima perempuan sehingga beresiko lebih tinggi terkena gangguan pernapasan.
Berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar responden yang mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan adalah responden yang memiliki tingkat
pendidikan SMA yaitu sebanyak 12 orang 46,2. Hal ini terjadi karena tingkat pendidikan terbanyak responden adalah SMA. Perbedaan tingkat pendidikan dapat
menyebabkan perbedaan pola berpikir seseorang dalam menghadapi suatu masalah Notoatmodjo, 2003.
Berdasarkan karakteristik kebiasaan merokok responden, bahwa sebagian besar responden yang mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan adalah perokok.
Hal ini menyebabkan angka keluhan gangguan saluran pernapasan pada responden yang merokok tinggi. Orang yang merokok akan mengeluarkan asap rokok yang
mengandung gas CO dengan konsentrasi lebih dari 20.000 ppm dan sekitar 4000 – 500 ppm selama dihisap. Konsentrasi gas CO yang tinggi di dalam asap rokok
menyebabkan kandungan COHb dalam darah orang yang merokok jadi meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Keadaan ini akan sangat membahayakan kesehatan orang yang merokok. Orang yang merokok dalam waktu yang cukup lama perokok berat konsentrasi COHb dalam
darahnya sekitar 6,9. Hal ini yang menyebabkan perokok berat mudah terkena serangan jantung Wardhana, 2004.
Berdasarkan karakteristik lama merokok responden, bahwa sebagian besar responden yang mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan telah merokok
selama 11- 20 tahun sebanyak 7 orang 53,8. Resiko gangguan pernapasan akibat merokok kemungkinan dapat dipengaruhi oleh lamanya merokok. Salah satu faktor
yang mempengaruhi adanya seseorang mengeluh gangguan pernapasan selama merokok adalah lama merokok. Lama merokok dapat menyebabkan perubahan
struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru – paru Kurnia, K, 2011. Dampak merokok akan terasa setelah 10 – 20 tahun Ruli A.M Stafa, 2005 dalam
Kurnia. Berdasarkan karakteristik konsumsi rokok responden, bahwa sebagian besar
responden yang mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan telah mengkonsumsi rokok sebanyak
≤ sebungkus per hari sebanyak 14 orang 60,9. Menurut Kurnia, K 2011 Kandungan dalam satu batang rokok mengandung zat –
zat yang tidak dibutuhkan dalam pernapasan seperti nikotin, karbon monoksida, tar dan lain – lain yang masuk dalam tubuh. Hal ini menyebabkan gangguan pernapasan
selama merokok seperti batuk, sesak, dan nyeri dada. Berdasarkan karakteristik lama berdagangmasa kerja responden dimana
responden yang mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan terbanyak terdapat pada responden yang telah berdagang selama
≤ 10 tahun. Hal ini terjadi dikarenakan
Universitas Sumatera Utara
semakin lama responden berdagang di pasar maka semakin besar tingkat paparan karbon monoksida dan nitrogen dioksida yang dialami oleh responden. Menurut
Mukono 2008, periode paparan yang lama dapat menyebabkan timbulnya keluhan pernapasan.
Berdasarkan karakteristik jam berdagang responden, menunjukkan bahwa keluhan gangguan saluran pernapasan terbanyak terdapat pada responden dengan jam
berdagang per hari 8 jam. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama jam berdagang responden dapat menyebabkan terjadinya keluhan gangguan saluran
pernapasan. Kontak yang lama dengan lingkungan yang mengandung gas akan mengakibatkan stres yang berat pada organ saluran pernapasan sehingga
menimbulkan berbagai penyakit saluran pernapasan Harrianto, 2009. Berdasarkan jenis keluhan batuk, responden yang batuk pada saat berdagang
sebanyak 22 orang dan yang batuk sepulang berdagangdi rumah sebanyak 20 orang. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang batuk pada saat berdagang dan saat
berada di rumah kemungkinan dikarenakan adanya inflamasi peradangan oleh paparan gas yang telah terakumulasi di dalam tubuh sehinngga sesampainya di rumah
responden tetap merasakan keluhan batuk. Di samping itu faktor – faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya batuk
adalah iritasi dari mukosa bronkus yang dapat disebabkan oleh peradangan baik oleh bakteri, virus, dan jamur Rab, Tabarani, 1996. Selain faktor faktor tersebut
kemungkinan juga dapat disebabkan oleh penyakit infeksi saluran pernapasan menahun yang diderita oleh responden
Universitas Sumatera Utara
Adapun responden yang tidak mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan adalah sebanyak 41 orang 61,2. Responden yang tidak mengalami
keluhan gangguan saluran pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa hal dimana efek pemaparan zat melalui saluran pernapasan sangat beragam tergantung
pada konsentrasi dan lamanya pemaparan serta status kesehatan orang yang terpapar Mulia, 2005.
Pengaruh karbon monoksida CO terhadap tubuh manusia tidak sama antara manusia yang satu dengan yang lain. Daya tahan tubuh manusia ikut menentukan
toleransi tubuh terhadap pengaruh adanya karbon monoksida CO. Berdasarkan karakteristik lama berdagangmasa kerja responden serta jam
berdagang responden dapat dilihat bahwa responden yang tidak mengalami keluhan gangguan saluran pernapasan juga telah berdagang selama
≤ 10 tahun dan jam dagang per hari 8 jam. Hal ini terjadi dikarenakan dari 67 responden sebagian besar
responden memiliki masa kerja dan jam berdagang ≤ 10 tahun dan 8 jam per hari.
Meskipun memiliki masa kerja dan jam berdagang yang sama namun faktor faktor yang dapat menentukan terjadinya efek atau keluhan pada seseorang dapat
dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu tergantung pada dosis yang diterima tubuh, perlakuan tubuh terhadap zat tersebut, banyaknya zat yang dapat diabsorbsi, luasnya
distribusi zat dalam tubuh, toleransi tubuh terhadap zat tersebut, sensitivitas tubuh terdahap zat tersebut, dapat atau tidaknya zat tersebut berakumulasi di dalam tubuh
serta banyaknya zat yang dapat dikeluarkan oleh tubuh Soemirat, 1994.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Kadar Karbon Monoksida CO dan Nitrogen Dioksida NO