Motivasi Ditinjau dari Teori Harapan expectancy theory

38

B. Motivasi Kerja Guru

1. Motivasi Ditinjau dari Teori Harapan expectancy theory

Upaya seseorang memenuhi kebutuhan hidup didasarkan oleh harapan untuk mencapai prestasi kerja. Hal ini sejalan dengan pendapat Robbins 2002: 68 yang menyatakan bahwa proses pemahaman tentang teori pengharapan meliputi aspek: upaya individu, kinerja individu, penghargaan organisasi, dan tujuan-tujuan pribadi. Sebagaimana ditunjukan pada gambar berikut: Gambar 3. Teori Harapan Dari gambar diatas dapat dianalisis bahwa dinamika kegiatan seseorang ditentukan oleh suatu hubungan yang saling terkait yaitu: 1 hubungan usaha dengan kinerja, 2 hungungan kinerja dengan penghargaan, 3 hubungan penghargaan dengan tujuan-tujuan pribadi. Pendapat lain dikemukakan dalam buku Sudiyono 2003: 27 yang menyebutkan bahwa di dalam teori harapan seseorang akan termotivasi apabila tindakannya akan diikuti oleh suatu imbalan tertentu dan daya tarik keluaran tersebut bagi individu. Secara rinci teori ini menekankan hubungan pada: 1 upaya karyawan dengan kinerja, 2 kinerja dengan ganjaran, 3 Ganjaran dengan tujuan pribadi. Menurut Vroom Husaini Usman, 2008: 256 dua kondisi yang harus dipenuhi agar harapan dan urutan kesenangan itu dapat mempengaruhi kinerja yaitu 1 2 3 1. = Hubungan usaha – kinerja 2. = Hubungan kinerja – penghargaan 3. = Hubungan penghargaan – tujuan-tujuan pribadi Upaya Individual Kinerja Individu Penghargaan Organisasi Tujuan- tujuan Pribadi 39 kemampuan yang memadai untuk melaksanakan tugas dan persepsi yang akurat tentang peranan seseorang dalam organisasi”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teori harapan memberikan kontribusi dalam membangun motivasi seseorang yang didasarkan atas pengharapan dalam mencapai tujuan. Lebih lanjut jika berbicara mengenai guru, teori ini dijadikan sebagai dasar bahwa seorang guru akan termotivasi dalam mencapai tujuan apabila mempunyai harapan yang sesuai dengan keinginannya.

2. Motivasi Ditinjau dari Teori Dua Faktor