Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

43 kerja memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap kinerja guru sains sebesar 56,8 dengan koefisien korelasi 0,749 dan nilai t hitung lebih besar dari t t abel 7,290 2,011. 3. Hasil penelitian yang dilakukan Furi Farhana 2007 yang berjudul “Pengaruh kompetensi profesional guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru akuntasi SMA Negeri se- Kabupaten Nganjuk” menunjukan bahwa kompetensi profesional guru berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru hal ini dapat dilihat dari F hitung 46,782 F tabel 3,32. Kompetensi profesional guru memberikan pengaruh sebesar 87 terhadap kinerja guru. Motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru dilihat dari hasil F hitung 24,157 F tabel 3,32. motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru akuntansi sebesar 40,5. Dari uraian hasil penelitian di atas menunjukan bahwa baik motivasi kerja maupun kompetensi memberikan kontribusi yang positif terhadap kinerja guru. Sehingga hasil penelitian tersebut menjadi acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut lagi dengan aspek, tempat, waktu dan kondisi yang berbeda. Diharapkan penelitian ini akan memberikan variasi yang berbeda bagi penelitian yang sejenis.

D. Kerangka Berpikir

Kinerja guru dalam penelitian ini adalah hasil kerja guru yang dikaitkan dengan tugas dan tanggung jawabnya. Tugas guru dalam kegiatan pembelajaran meliputi proses merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan 44 menilai pembelajaran. Pada tahap merencanakan, terlihat dari hasil guru dalam menentukan tujuan pembelajaran sampai dengan merancang teknik penilaian yang semua itu tercantum dalam RPP. Tahap melaksanakan, terlihat dari bagaimana guru melakukan persiapan pembelajaran, mengelola kelas, menggunakan media dan sumber belajar. Tahap penilaian pembelajaran telihat dari hasil guru melaksanakan penilaian hasil belajar maupun penilaian terhadap kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. Pada dasarnya kinerja guru dipengaruhi oleh beberapa faktor. Namun faktor yang paling berpengaruh adalah faktor personal. Faktor personal diantaranya terdiri dari unsur pengetahuan, ketrampilanskill, kemampuan, kepercayaan, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh tiap individu guru. Pada penelitian ini faktor yang mempengaruhi kinerja guru akan difokuskan pada komponen motivasi dan kemampuan kompetensi. Sehingga kinerja guru akan semakin baik jika memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja dan kemampuan yang memadai. Usaha guru untuk melakukan sesuatu didorong oleh kondisi psikologis yang disebut motivasi. Motivasi guru adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat guru dalam bekerja dari dalam diri sendiri ataupun dorongan luar. Fungsi motivasi guru disini ialah mendorong guru untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu dalam menjalankan tuganya sebagai seorang pengajar. Motivasi kerja yang tinggi akan mendorong guru untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuannya menjadi lebih baik sehingga harapannya guru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik pula. Indikator motivasi kerja dalam penelitian dalam dilihat dari prestasi kerja, semangat kerja, hubungan dengan teman sejawat lingkungan kerja. 45 Salah satu hal yang membutuhkan motivasi adalah upaya meningkatkan kompetensi. Seorang guru tidak akan bisa bekerja secara profesional apabila hanya memenuhi salah satu kompetensi di antara sekian kompetensi yang dipersyaratkan. Kompetensi profesional merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru. Pada kompetensi inilah guru dituntut untuk menguasai bahan kajian akademik meliputi 1 mampu mengusai standar kompetensi dan kompetensi dasar, 2 mampu menguasai materi, struktur, dan konsep keilmuan mata pelajaran, 3 mampu mengembangkan materi pelajaran secara kreatif. Uraian di atas menggambarkan bahwa variabel motivasi kerja, kompetensi profesional bukanlah variabel yang berdiri sendiri-sindiri dalam mempengaruhi kinerja guru. Sehingga diduga bahwa terdapat pengaruh positif antara motivasi kerja dan kompetensi profesional terhadap kinerja guru. Artinya semakin tinggi motivasi kerja dan kompetensi professional, maka semakin tinggi pula kinerja guru. Secara skematis kerangka pikir dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 4. Kerangka Berpikir E. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir dapat diajukan suatu hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang dihadapi, yaitu: Kinerja guru Y Motivasi Kerja Guru X 1 Kompetensi Profesional guru X 2 46 1. Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru SMP negeri di Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta. 2. Kompetensi profesional berpengaruh positif terhadap kinerja guru SMP negeri di Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta. 3. Motivasi kerja dan kompetensi profesional secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja guru SMP negeri di Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta. 47

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasil penelitian ini pun diwujudkan dalam angka. Penelitian ini merupakan penelitian expost-facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian meruntut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian expost-facto bertujuan untuk melacak kembali, jika dimungkinkan, apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya sesuatu. Penelitian ini bertujuan untuk untuk melacak kembali apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya sesuatu dan menemukan bagaimana variabel-variabel dalam penelitian saling berhubungan atau berpengaruh.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta yang terdiri dari SMP N 6 Yogyakarta, SMP N 12 Yogyakarta, SMP N 14 Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2012 hingga Juni 2012.