39 kemampuan yang memadai untuk melaksanakan tugas dan persepsi yang akurat
tentang peranan seseorang dalam organisasi”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teori
harapan memberikan kontribusi dalam membangun motivasi seseorang yang didasarkan atas pengharapan dalam mencapai tujuan. Lebih lanjut jika berbicara
mengenai guru, teori ini dijadikan sebagai dasar bahwa seorang guru akan termotivasi dalam mencapai tujuan apabila mempunyai harapan yang sesuai
dengan keinginannya.
2. Motivasi Ditinjau dari Teori Dua Faktor
Teori dua faktor menurut Herzberg, berasumsi bahwa penyebab individu merasa puas terhadap pekerjaannya dapat dilihat faktor motivasional yang sifatnya
intrinsik dan ekstrinsik dari dua faktor Robbins, 2002: 59. Faktor intrinsik ialah yang bersumber dalam diri seseorang meliputi: prestasi, pengakuan, pekerjaan itu
sendiri, tanggung jawab, kemajuan. Faktor ekstrinsik bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang seperti:
kebijakan, pimpinan, supervisi, hubungan interpersonal dan kondisi kerja. Berdasarkan uraian teori di atas, dapat disimpulkan seseorang bekerja karena
adanya dorongan untuk melakukannya. Dorongan tersebut disebut motivasi, yang mana motivasi itu dapat bersumber dari dua faktor yaitu faktor intrinsik dan
ekstrinsik. Sehingga tinggi rendahnya motivasi seseorang akan tercermin dari perilakunya dalam bekerja. Seseorang bekerja karena mempunyai tujuan tertentu
yang hendak dicapai.
40
3. Konsep Motivasi Kerja Guru
Callahan and Clark Mulyasa, 2005: 143 mengemukakan bahwa motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke
arah suatu tujuan tertentu. Menurut Vroom Husaini Usman, 2008: 215 motivasi merupakan bagian dari unsur yang dapat membentuk atau mempengaruhi kinerja
seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Motivasi jelas diperlukan untuk memelihara semangat dan bahkan
meningkatkan semangat kerja karyawan sehingga organisasi dapat mencapai tujuan secara produktif. Menurut Engkoswara Aan Komariah 2010: 43
beberapa hal yang dapat dijadikan teknik memotivasi sebagai berikut: 1 Pemberian gaji yang cukup, 2 Memperhatikan kebutuhan sosial, 3
Sesekali menciptakan suasana santai, 4 Memperhatikan harga diri, 5 Menempatkan karyawan pada posisi yang tepat, 6 Memberikan kesempatan
untuk maju, 7 Memperhatikan perasaan aman para pegawainya untuk menghadapi masa depan, 8 Mengusahakan loyalitas karyawan, 9 Sesekali
mengajak karyawan untuk berunding, 10 Memberikan insentif, 11 Fasilitas yang menyenangkan.
Menurut Elliterius Sennen 2011: 62 motivasi guru merupakan kondisi yang
menggerakan agar guru mampu mencapai tujuan atau kondisi yang mampu membangkitkan dan memelihara perilaku guru. Adapun indikator terkait dengan
motivasi kerja guru diantaranya terdiri dari: 1 tujuan yang dicapai 2 daya tahan, 3 sasaran kerja, 4 kepuasan kerja, 5 usaha.
Melihat tugas guru yang begitu banyak maka perlu adanya motivasi guna mendorong dan mengarahkan guru dalam melaksanakan tugasnya secara tekun
dan kontinyu. Oleh sebab itu seorang guru yang memiliki motivasi kerja tinggi memiliki akan bekerja keras dan sungguh-sungguh untuk mengerjakan tugas-
41 tugasnya sehingga produktivitasnya akan meningkat begitu pula sebaliknya.
Dalam penelitian ini akan mengungkap seberapa besarnya intensitas dorongan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya tanpa banyak mempertimbangkan
berapa imbalan materi yang akan diperoleh atas kinerjanya Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja guru adalah
sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja guru dalam melaksanakan tugasnya baik dari dalam diri sendiri ataupun dorongan luar.
Dalam penelitian ini motivasi kerja guru dapat dilihat dari: 1 prestasi kerja, 2 semangat kerja, 3 hubungan dengan teman sejawat 4 lingkungan kerja.
4. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja