Konsep Manajemen Tenaga Kependidikan Jenis Tenaga Kependidikan

12

2. Konsep Manajemen Tenaga Kependidikan

Pendidikan merupakan salah satu instrumen dalam mengembangkan sumber daya manusia maka tenaga kependidikan memiliki tanggung jawab untuk mengemban tugas tersebut. Menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 “tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan ”. Kegiatan penyelenggaraan pendidikan oleh tenaga kependidikan dapat berjalan efektif dan efisien maka diperlukan manajemen tenaga kependidikan. Menurut Lia Yuliana 2007: 5- 7 “manajemen tenaga kependidikan adalah rangkaian kegiatan menata tentang kependidikan mulai dari merencanakan, membina hingga pemutusan hubungan kerja agar dapat menyelenggarakan secara efektif dan efisien”. Adapun dalam ruang lingkup dari manajemen tenaga kependidikan meliputi: perencanaan, rekruitmen, penempatan dan penugasan, pembinaan dan pengembangan, dan pemberhentian. Undang-Undang No 43 Tahun 1999 Lia Yuliana, 2007: 9 menyatakan: Manajemen kepegawaian PNS adalah keseluruhan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi, dan kewajiban kepegawaian yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan, dan pemberhentiaan. Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa manajemen tenaga kependidikan adalah aktivitas yang harus dilakukan mulai dari tenaga kependidikan masuk ke dalam organisasi sampai akhirnya berhenti yaitu melalui tahapan perencanaan, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan, pengembangan dan pemberhentian. 13

3. Jenis Tenaga Kependidikan

Keberhasilan institusi pendidikan dalam meningkatakan mutu sangat dipengaruhi oleh tenaga kependidikan, sarana prasarana, peserta didik, biaya, masyarakat dan lingkungan pendukungnya Sudarwan Danim, 2002: 17. Dari beberapa komponen di atas tenaga kependidikan memainkan peran yang sangat esensial karena memberikan kontribusi terhadap kualitas dan keluaran pendidikan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 1992 Lia Yuliana, 2007: 24, tenaga kependidikan dibedakan sebagai berikut : a. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan, yang terdiri dari: tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti dan pengembang di bidang pendidikan, pustakawan, laboran, teknisi pendidikan. b. Tenaga pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dll. c. pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rektor, dan pimpinan satuan pendidikan diluar sekolah. Namun perlu dibedakan antara tenaga kependidikan dan tenaga pendidik karena keduanya memiliki tugas yang berbeda. Seperti halnya dikemukakan dalam Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 39 ayat 1 dan 2 yang menyatakan bahwa: a. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. b. Tenaga pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Dari uraian di atas mengenai beberapa jenis tenaga kependidikan yang sudah dijelaskan, peneliti akan membahas lebih lanjut mengenai tenaga pendidik 14 khususnya guru. Oleh karena guru adalah tenaga profesional yang memberikan kontribusi langsung terhadap kualitas dan keluaran pendidikan yakni peserta didik melalui kegiatan belajar mengajar dipendidikan formal. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas pembelajaran.

B. Kompetensi Profesional Guru