88 Dari uraian di atas menunjukan motivasi kerja yang dipengaruhi oleh faktor
prestasi kerja, semangat kerja, hubungan dengan teman sejawat, dan lingkungan kerja hanya menyumbang 28,4 terhadap kinerja. Kemungkinan lain motivasi
kerja juga dapat dipengaruhi oleh pemberian gaji yang memadai, kebijakan pimpinan, kesempatan untuk maju, pekerjaan itu sendiri atau bahkan kepuasan
kerja pegawai. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eliterius
Sennen 2011 yang berjudul “Hubungan antara kualifikasi akademik, kompetensi dan motivasi kerja dengan kinerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Langke
Rembong Kabupatan Manggarai”. Dalam penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja guru
yang diperoleh dari analisis bahwa koefisien korelasi sebesar 0,4679 dan t
hitung
13,164 t
tabel
1,65.
2. Pengaruh Kompetensi Profesional Terhadap Kinerja Guru
Berdasarkan hasil uji hipotesis 2 diketahui bahwa kompetensi profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru yang ditunjukkan dengan
hasil uji t diperoleh harga t
hitung
sebesar 5,857 lebih besar dari nilai t
tabel
sebesar 1,671 pada taraf signifikansi 5, dengan koefisien determinan 0,407 sehingga
dapat disimpulkan kinerja guru dipengaruhi oleh kompetensi profesional sebesar 40,7.
Berdasarkan hasil analisis di atas, variabel kompetensi profesional memiliki faktor yang positif dan signifikan terhadap kinerja guru SMP Negeri di
89 Kecamatan Jetis. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa
penguasaan kompetensi profesional yang baik akan memberikan dorongan bagi guru untuk bekerja secara maksimal khususnya terkait dengan pelaksanaan
pembelajaran. Penguasaan
kompetensi profesional
yang kurang
baik menyebabkan guru kesulitan dalam menyampaikan materi sehingga akan
berdampak siswa kurang memahami materi dan secara tidak langsung akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa kurang maksimal.
Menurut pengamatan peneliti guru yang menguasai materi, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran akan mampu menyampaikan
materi secara mendalam sehingga siswa mudah dalam memahami materi pengetahuan bidang keilmuan yang diampunya. Guru yang kreatif dalam
mengembangkan materi pelajaran akan membuat pembelajaran tidak monoton, informasi mengenai materi disampaikan secara lebih nyata karena dihubungkan
dengan kehidupan sehari-hari, selain itu memacu siswa untuk berfikir kreatif. Guru dalam mengajar antara yang satu dengan yang lain berbeda. Berhasil
tidaknya suatu proses pembelajaran tergantung pada guru itu sendiri dalam menguasai kelas, penggunaan strategi pembelajaran dan materi. Guru yang
menguasai kelas dan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat akan mampu menciptakan suasana yang kondusif, guru lebih interaktif dan komunikatif
sehingga materi yang disampaikan guru akan mudah dipahami siswa. Namun guru yang menguasai materi dengan baik belum tentu berhasil dengan
baik jika tidak diimbangi dengan strategi pembelajaran yang tepat dan pengkondisian kelas yang baik. Kinerja guru dalam proses pembelajaran akan
90 telihat dari tercapai tidaknya tujuan pembelajaran yang dibuktikan dengan data
empirik yaitu nilai tugas, nilai ulangan harian dan nilai ulangan semester. Aspek lain dalam kompetensi professional yang secara tidak langsung
berpengaruh terhadap kinerja guru adalah pengembangan keprofesionalan secara berkelanjutan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Guru perlu
melaksanakan refleksi pembelajaran secara rutin. Hal ini dimaksudkan agar guru mengetahui aspek-aspek apa saja yang masing kurang dalam proses belajar
mengajar diperiode sebelumnya untuk selanjutnya guru melakukan perbaikan lebih lanjut pada periode berikutnya. Misalnya saja guru perlu melakukan
penelitian tindakan kelas. Guru perlu mengikuti kemajuan zaman yang identik dengan penguasaan teknologi, informasi terbaru mengenai pengembangan ilmu
dan pengetahuan sehingga guru harus belajar dari berbagai sumber agar tidak ketinggalan informasi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Furi Farhana 2007 yang berjudul “Pengaruh kompetensi profesional guru dan motivasi
kerja terhadap kinerja guru akuntasi SMAN se- Kabupaten Nganjuk”. Dalam
penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi terhadap kinerja guru akuntasi di SMAN se-Kabupaten Nganjuk yang
diperoleh dari F hitung 46,782 F tabel 3,32.
3. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kompetensi Profesional Secara Bersama-