37
3.2 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan rancangan studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen 1990: 72, studi kasus yaitu suatu kajian yang rinci
atas suatu latar atau subyek atau tempat penyimpanan dokumen atau peristiwa tertentu. Dilihat dari tujuannya, penelitian studi kasus untuk memberikan
gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter- karakter yang khas dari kasus ataupun status dari individu yang kemudian sifat-
sifat khas tersebut akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Secara umum penelitian menggunakan studi kasus dapat digolongkan
menjadi tiga jenis penelitian, yaitu: 1 studi kasus sejarah organisasi , 2 studi kasus observasi dan 3 studi kasus sejarah hidup Bogdan dan Biklen, 1990: 74.
Studi kasus tentang sejarah organisasi memusatkan perhatian pada organisasi tertentu dalam kurun waktu tertentu untuk menelusuri perkembangan dari suatu
organisasi. Studi kasus organisasi adalah penelitian terhadap suatu bagian-bagian dalam suatu organisasi yang bisa berupa bekerja sama. Dalam penelitian ini
menuntut adanya keterlibatan dari seorang peneliti. Penelitian studi kasus sejarah hidup yaitu penelitian yang dilakukan secara intensif terhadap seseorang dengan
maksud untuk mengumpulkan sejarah atau riwayat hidup dari seseorang. Dilihat dari penggolongan studi kasus, maka penelitian tentang penerapan
MBS di SMA Negeri 1 Magelang ini termasuk dalam rancangan studi kasus observasional. Sedangkan rancang bangun studi kasus ini bersifat terpancang,
artinya penulis memusatkan perhatiannya pada kasus-kasus tertentu yang telah ditetapkan pada fokus penelitian. Adapun kasus yang telah ditetapkan adalah
bagaimana peran kepemimpinan Kepala Sekolah dalam penerapan MBS di SMA Negeri 1 Magelang.
38
3.3 Kehadiran Peneliti dilokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir data, pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil
penelitiannya. Peneliti adalah instrumen utama, sehingga kehadiran peneliti sangat diperlukan di lapangan. Hal ini disebabkan penelitian yang dilakukan adalah
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menghendaki latar alamiah, yaitu hasil yang didasari kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika
dipisahkan dari konteksnya. Sebelum melakukan kegiatan, peneliti mengajukan permohonan kepada
Kepala SMA Negeri 1 Magelang baik secara formal maupun non formal. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penelitian.
Karena peneliti adalah instrumen utama, maka selalu berusaha bersikap wajar, tidak menonjolkan diri, selalu rendah diri dan bersikap sopan di lokasi
penelitian. Peneliti juga selalu menjaga hubungan baik dengan anggota yang terlibat di SMA Negeri 1 Magelang secara jujur dan terbuka.
3.4 Lokasi Penelitian