20
h. Warna, memberikan kesan pemisahan atau penekanan, atau untuk
membangun keterpaduan. Warna dapat mempertinggi tingkat realism objek atau situasi yang digambarkan, menunjukkan persamaan dan perbedaan, dan
menciptakan respons emosional tertentu. Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan ketika menggunakan warna, yaitu pemilihan warna khusus, nilai
warna tingkat ketebalan dan ketipisan warna itu dibandingkan dengan unsur lain dalam visual tersebut, dan intensitas atau kekuatan warna itu untuk
memberikan dampak yang diinginkan. i.
Garis, dalam medium visual dapat dipergunakan untuk menyatukan unsur- unsur visual. Di samping itu garis juga dapat digunakan untuk mengarahkan
perhatian pada unsur-unsur informasi tertentu. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, kriteria utama yang digunakan
yaitu prinsip-prinsip visual. Namun prinsip tekstur tidak dicantumkan ke dalam penilaian media. Prinsip visual digunakan karena terdapat kecocokan terhadap
media yang dibuat. Media dibuat dengan memperhatikan bentuk, ukuran, warna, kesederhanaan, dan juga penekanan untuk dapat menarik perhatian siswa sehingga
siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran secara utuh dengan menggunakan media Karophi.
B. Kajian Mengenai Matematika
1. Pengertian Matematika
Secara etimologi, matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathemata yang berarti belajar atau hal yang dipelajari things that are
learned. Dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang
21
kesemuanya berkaitan dengan penalaran Supatmono, 2002:5. James dan james Ruseffendi, 1980: 27 mengatakan bahwa matematika adalah ilmu
tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lain dengan jumlah yang banyaknya terbagi ke
dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri. Matematika menurut Supatmono 2002 : 5 adalah ilmu yang tidak jauh dari realitas kehidupan
manusia. Sedangkan Johnson dan Rising dalam Russefendi 1980 menyatakan
bahwa matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan,pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang
didefinisikan dengan cermat , jelas dan akurat representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai
bunyi. Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak
didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang keteraturan pola atau ide, dan matematika itu adalah
suatu seni, keindahannya terdapat pada keterurutan dan keharmonisannya. Sejalan dengan kedua pandangan di atas, Sujono Fathani, 2009:19
mengemukakan bahwa matematika diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisir secara sistematik. Selain itu,
matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah yang berhubungan dengan bilangan. Pengertian yang lebih plural
tentang matematika dikemukakan oleh Freudental Fathani, 2009:19-20 yang
22
mengatakan bahwa ”mathematics look like a plural as it still is in French Les Mathematiques. Indeed, long ago it meant a plural: Four arts liberal ones
worth being pursued by free men. Mathematics was the quadrivium, the sum of arithmetic, geometry, astronomy, and music, held in higher esteem than the
more trivial trivium: grammar, rhetoric and dialetic. Berpijak pada uraian tersebut, Fathani 2009:23-24 secara umum
mendeskripsikan definisi matematika sebagai berikut: a.
Matematika merupakan suatu bangunan struktur yang terorganisasi. Sebagai sebuah struktur, matematika terdiri atas beberapa komponen yang meliputi
aksiomapostulat, pengertian pangkalprimitif, dan dalilteorema. b.
Matematika dipandang sebagai alat dalam mencari solusi pelbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
c. Matematika merupakan pengetahuan yang memiliki pola pikir deduktif
artinya, suatu teori atau pernyataan dalam matematika dapat diterima kebenarannya apabila telah dibuktika secara deduktif umum.
d. Matematika dipandang sebagai cara bernalar the way of thinking karena
memuat cara pembuktian yang sahih valid, rumus-rumus atau aturan yang umum, atau sifat penalaran matematika yang sistematis.
e. Bahasa matematika adalah bahasa simbol yang bersifat artifisial, yang baru
memiliki arti bila dikenakan pada suatu konteks. f.
Penalaran logis dan efisien serta perbendaharaan ide dan pola-pola yang kreatif menjadikan matematika disebut sebagai seni, khususnya seni berpikir
kreatif.
23
Dari seluruh uraian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan cabang ilmu eksak yang menggunakan logika dalam
perhitungan. Matematika bersifat sistematis dan pasti yang ditunjukkan dengan muatan cara pembuktian yang valid.
2. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar