Hubungan Karakteristik Individu dengan Kadar Timbal dalam Darah Awal pada Kelompok Perlakuan

4.3.4 Hubungan Karakteristik Individu dengan Kadar Timbal dalam Darah Awal pada Kelompok Perlakuan

Hubungan karakteristik individu dengan kadar timbal dalam darah pada awal penelitian pada kelompok perlakuan tergambar pada tabel dibawah ini. Tabel 4.9 Hubungan Karakteristik Individu dengan Kadar Timbal dalam Darah Awal pada Kelompok Perlakuan Karakteristik Kadar Timbal Darah Awal P x±SD Jenis Kelamin, n • Laki-laki Data tidak dapat dianalisis • Perempuan Karena data homogen Pekerjaan, n • Becak Mesin 9,39±3,29 0,455 • Becak Dayung 10,92±3,15 • Pedagang pinggir jalan 10,19±4,18 Lama Bekerja, n • 5 jam 10,20±2,88 0,685 • 5 jam 11,22±5,72 Kebiasaan Merokok, n • Merokok 10,59±3,42 0,471 • Tidak Merokok 9,75±3,26 Pendidikan • SD 10,27±4,14 0,958 • SMP 10,24±3,04 • SMA 10,59±3,52 Tempat Istirahat • Pinggir Jalan 9,59±3,13 0,598 • Rumah 10,53±3,48 Tempat Tinggal • Pinggir Jalan 10,58±3,28 0,701 • Gang 10,17±3,48 Kebiasaan Minum Susu • Tidak 10,81±3,94 0,400 • Ya 9,91±2,71 Kebiasaan Minum Alkohol • Ya 11,37±3,77 0,308 • Tidak 10,06±3,24 Tabel 4.9 menggambarkan bahwa pada kelompok perlakuan tidak ada perbedaan yang bermakna kadar timbal dalam darah awal pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan, pada jenis pekerjaan penarik beca mesin, penarik beca dayung Universitas Sumatera Utara maupun pedagang pinggir jalan. Demikian juga pada yang lama bekerja lebih dari 5 jam sehari dengan yang kurang dari 5 jam sehari. Pada responden yang merokok dan tidak merokok juga tidak didapat perbedaan kadar timbal dalam darah secara bermakna. Perbedaan pendidikan SD,SMP dan SMA juga tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna dalam kadar timbal darah, demikian juga tempat istirahat di pinggir jalan dengan tempat istirahat dalam rumah. Responden yang mempunyai rumah di pinggir jalan dan yang tinggal dalam gang juga tidak menunjukkan perbedaan kadar timbal dalam darah secara bermakna. Hal yang sama dijumpai pada responden yang punya kebiasaan minum susu dan yang tidak minum susu serta responden yang peminum alkohol dan yang tidak peminum alkohol juga tidak menunjukkan perbedaan kadar timbal dalam darah awal secara bermakna p0,005. 4.3.5 Analisis Korelasi dan Regresi Umur, Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Hemoglobin, Kreatinin dan Kadar Timbal darah Awal dengan Kadar Timbal Darah Akhir Analisis Korelasi dan Regresi Umur, Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Hemoglobin, Kreatinin dan Kadar Timbal darah Awal dengan Kadar Timbal Darah Akhir dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.10 Analisis Korelasi dan Regresi Umur, Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Hemoglobin, Kreatinin dan Kadar Timbal darah Awal dengan Kadar Timbal Darah Akhir Variabel r R 2 Persamaan Garis P value Umur - 0,271 0,073 Y = 9,836 – 0,075umur 0,069 TD Sistolik -0,115 0,013 Y = 7,864 – 0,014TD sistolik 0,447 TD Diastolik -0,191 0,037 Y = 9,822 – 0,048TD diastolik 0,203 Hemoglobin -0,150 0,022 Y = 11,99 – 0,421hemoglobin 0,321 Creatinin -0,135 0,018 Y = 7,145 – 0,951Creatinin 0,37 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 menggambarkan bahwa variable umur, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, kadar hemoglobin darah dan kadar kreatinin darah tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan kadar timbal dalam darah akhir P=0,05. Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Linier Multipel Model KoefisienTidak Standard Koefisien Standard t Nilai Kemaknaan B Kesalahan Standard Beta 15 Konstanta 3,446 ,734 4,693 ,001 -tempatistirahat -,727 ,320 -,231 -2,276 ,025 -Pemberiankalsium ,892 ,320 ,283 2,789 ,007 Berdasarkan hasil akhir analisis regresi linier multipel dengan metode backward dari 15 variabel bebas yang masuk ke pemodelan multivariat hanya terdapat 2 variabel yang terdapat dalam model akhir yaitu tempat istirahat dan pemberian kalsium dengan nilai p = 0,025 untuk variabel tempat istirahat dan p = 0.007 untuk variabel pemberian kalsium. Tabel 4.12 Hasil Uji Anova Persamaan Regresi Linier Multipel Model Jumlah Kuadrat df Kuadrat Rata-Rata F NilaiKe maknaan 15 Regresi 31,089 2 15,544 7,052 ,001 Residu 185,157 84 2,204 Total 216,246 86 Suatu persamaan regresi linier dinyatakan layak bila nilai p pada uji Anova 0.05. Pada uji Anova ini, nilai p adalah 0.001. Dengan demikian persamaan matematika yang dihasilkan penelitian ini layak untuk digunakan dalam memprediksi kadar timbal dalam darah. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Model Summary Persamaan Regresi Linier Multipel Model R Kuadrat R Kuadrat R yang Disesuaikan Kesalahan Standard yang Diperkirakan 15 ,3790 ,144 ,123 1,485 Dengan hasil analisis ini dapat dijelaskan bahwa: 1. Diketahui dari keseluruhan variabel independen, hanya variabel tempat istirahat dan pemberian kalsium yang diperkirakan mempengaruhi kadar timbal darah akhir, dengan taraf signifikansi masing-masing 0,025 dan 0.007. 2. Variabel kadar tempat istirahat dan pemberian kalsium diperkirakan mempunyai pengaruh dihitung dari nilai adjusted R Square sebesar 14.4. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa kadar timbal darah akhir dipengaruhi berbagai faktor, selain tempat istirahat dan pemberian kalsium sebesar 85.6. 3. Berdasarkan hasil analisis dapat disusun persamaan regresi kadar timbal dalam darah , yaitu: Y = 3.446 - 0,727 tempat istirahat + 0.892 pemberian kalsium Catatan: • tempat istirahat: di pinggir jalan raya =1, di rumah =2 • pemberian kalsium: diberi kalsium =1, tidak diberi kalsium =2 4. Persamaan regresi yang dihasilkan dari penelitian ini dinyatakan cukup layak untuk digunakan karena pada uji ANOVA persamaan regresi diperoleh nilai p0,05 p value = 0,001 Penerapan persamaan regresi dari model tersebut seperti contoh berikut: Universitas Sumatera Utara Contoh: 1. Pak Ahmad yang sehari-hari bekerja di pinggir jalan raya dan beristirahat pada siang hari di rumah dan diberi pengobatan kalsium, maka prediksi kadar timbal dalam darah pak Ahmad adalah: 3,446 - 0,727 2 + 0,892 1 = 2,884 gdl 2. Pak Ali yang sehari-hari bekerja di pinggir jalan raya dan pada siang hari beristirahat di pinggir jalan raya serta tidak diberi pengobatan kalsium, maka kadar timbal dalam darahnya adalah: 3,446 - 0,727 1 + 0,892 2 = 4,503 gdl

4.4 Proses Penentuan Kebijakan yang Diusulkan