Manajemen Pencegahan Keracunan Timbal Kronis Pada Pekerja Dewasa Dengan Suplemen Kalsium Dalam Upaya Pengembangan Kebijakan Di Bidang Kesehatan

kepada si ibu n=8 sebanyak 1 gr perhari selama kehamilan dan selama 6 bulan setelah melahirkan. Kadar timbal dalam darah rata-rata 2,4 µgdl range 1,4-6,5 µgdl . Pemeriksaan darah menunjukkan bahwa mobilisasi timbal dari tulang selama kehamilan dapat ditunda sehingga kemungkinan kenaikan kadar timbal dalam darah bayi dapat dihindari, yang dengan sendirinya akan mengurangi efek kesehatan yang dapat timbul karena keberadaan timbal dalam darah bayi yang biasanya sangat sensitif Gulson et al, 2004. Markowitz et al. 2004 meneliti anak-anak yang mengalami keracunan timbal kronis yang berumur 1 sampai 6 tahun dengan kadar timbal dalam darah antara 10 sampai 45 µgdl yang dipilih secara random dengan double-blinded, placebo control trial untuk mempelajari efek dari Kalsium suplemen terhadap kadar timbal dalam darah. Dari 68 pasien, sebanyak 67 orang menyelesaikan pengobatan selama 3 bulan. Pada pemeriksaan kadar kalsium di darah dan urin pada setiap saat tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Pada akhir penelitian didapat penurunan kadar timbal dalam darah kedua group menurun, pemberian kalsium dengan dosis 1800 mg sehari tidak menunjukkan penurunan kadar timbal dalam darah secara signifikan dibanding kelompok kontrol. Mereka tidak merekomendasikan pemberian kalsium suplemen untuk menurunkan kadar timbal dalam darah yang ringan dan sedang pada anak dengan diet kalsium cukup.

2.9 Manajemen

Sule 2009 menyatakan manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa Universitas Sumatera Utara perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumberdaya organisasi lainnya. Dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen ada beberapa kegiatan yang terkait dengan setiap fungsi manajemen sperti berikut: Fungsi Perencanaan Planning • Menetapkan tujuan dan target bisnis • Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut. • Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan • Menetapkan standarindikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis. Fungsi Pengorganisasian Organizing • Mengalokasikan sumberdaya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan • Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab • Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusiatenaga kerja • Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat Fungsi Pengimplementasian Directing • Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan • Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan • Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan Fungsi Pengawasan Controlling Universitas Sumatera Utara • Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang ditetapkan • Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan • Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis Sistem manajemen lingkungan Sistem Manajemen Lingkungan SML adalah suatu sistem yang mengatur proses dan prosedur yang memungkinkan suatu organisasi dapat menganalisis, mengontrol dan mengurangi pengaruh lingkungan akibat dari aktivitas organisasi tersebut. EMS sangat cocok untuk semua organisasi baik organisasi pemerintahan maupun bisnis pribadi. Standar internasional untuk sistem manjemen lingkungan telah diterbitkan pada bulan September 1996, yaitu ISO 14001 dan ISO 14004. Standar ini telah diadopsi oleh pemerintah Republik Indonesia ke dalam Standar Nasional Indonesia SNI menjadi SNI-19-14001-1997 BENEFITA, 2003. ISO 14001 merupakan standard lingkungan yang bersifat sukarela voluntary yang dapat dipergunakan oleh organisasiperusahaan yang ingin: • Menerapkan, mempertahankan, dan menyempurnakan sistem manajemen lingkungannya • Membuktikan kepada pihak lain atas kesesuaian sistem manajemen lingkungannya dengan standard • memperoleh sertifikat Beberapa manfaat penerapan ISO adalah: Universitas Sumatera Utara • menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan • meningkatkan kinerja lingkungan • memperbaiki tingkat pemenuhan compiance peraturan • menurunkan resiko pertanggung jawaban lingkungan • sebagai alat promosi untuk menaikkan citra perusahaan. ISO 14001 dikembangkan dari konsep Total Quality Management TQM yang berprinsip pada aktivitas PDCA Plan-Do-Check-Action, sehingga elemen-elemen utama EMS akan mengikuti prinsip PDCA ini, yang dikembangkan menjadi 6 prinsip dasar EMS yaitu: • Kebijakan dan komitmen lingkungan • Perencanaan • Penerapan dan Operasi • Pemeriksaan dan tindakan koreksi • Tinjauan manajemen • Penyempurnaan terus menerus Pada prinsipnya keenam prinsip ISO 14001-Environmental Management System=EMS Sitem Manajemen Lingkungan =SML diatas dapat dibagi menjadi 17 elemen yaitu: 1. Environmental Policy kebijakan lingkungan: Pengembangan sebuah pernyataan kemitraan lingkungan dari suatu organisasi. Kebijakan ini akan dipergunakan sebagai kerangka bagi penyusunan rencana lingkungan. 2. Environmental aspects aspek lingkungan: Identifikasi aspek lingkungan dari produk, kegiatan dan jasa suatu perusahaan, untuk kemudian menentukan dampak-dampak penting yang timbul terhadap lingkungan. Universitas Sumatera Utara 3. Legal and other requirements persyaratan perundang-undangan dan persyaratan lain: Mengidentifikasi dan mengakses berbagai peraturan dan perundangan yang terkait dengan kegiatan perusahaan. 4. Objectives and tagets tujuan dan sasaran: Menetapkan tujuan dan sasaran lingkungan, yang terkait dengan kebijakan yang telah dibuat, dampak lingkungan, stakeholders, dan faktor lainnya. 5. Environmental management programprogram manajemen lingkungan: rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasarn. 6. Structure and reponsibilitystruktur dan tanggung jawab: Menetapkan peran dan tanggung jawab serta menyediakan sumber daya yang diperlukan. 7. Training awareness and competence pelatihan, kepedulian dan kompetensi: Memberikan pelatihan kepada karyawan agar mampu mengemban tanggung jawab lingkungan. 8. Communication komunikasi: Menetapkan proses komunikasi internal dan eksternal berkaitan dengan isu lingkungan. 9. EMS documentation dokumantasi SML: Mmemelihara informasi SML dan sistem dokumantasi lain. 10. Document Control pengendalian dokuman: Menjamin keefektifan pengelolaan dokumen prosedur dan dokumen lain 11. Operational Control pengendalian operasional: Mengidentifikasi, merencanakan dan mengelola operasi dan kegiatan perusahaan agar sejalan dengan kebijakan, tujuan dan sasaran. Universitas Sumatera Utara 12. Emergency preparedness and response kesiapan dan tanggap darurat: Mengidentifikasi potensi emergency dan mengembangkan prosedur untuk mencegah dan menaggapinya. 13. Monitoring and measurement pemantauan dan pengukuran: memantau aktifitas kunci dan melacak kinerjanya. 14. Nonconformance and corrective and preventive action ketidaksesuaian dan tindakan koreksi dan pencegahan: Mengidentifikasi dan melakukan tindakan koreksi terhadap permasalahan dan mencegah terulang kejadiannya. 15. Records rekaman: Memelihara rekaman kinerja SML 16. EMS audits audit SML: Melakukan verifikasi secara periodik bahwa SML berjalan dengan baik. 17. Management Review pengkajian manajemen: Mengkaji SML secara periodik untuk melihat kemungkinan-kemungkinan penyempurnaan berkelanjutan.

2.10 Manajemen Pencegahan Penyakit