Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

b. Bagaimana pengaruh ukuran dewan komisaris sebagai indikator dari good corporate governance terhadap manajemen laba? c. Bagaimana pengaruh status kepemilikan dan keterbukaan sebagai indikator dari good corporate governance terhadap manajemen laba? d. Bagaimana pengaruh komposisi dewan komisaris sebagai indikator dari good corporate governance terhadap manajemen laba? e. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan sebagai indikator dari good corporate governance terhadap manajemen laba?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah penelitian di atas, tujuan penelitian ini adalah: a. Menganalisis pengaruh komite audit sebagai indikator dari good corporate governance terhadap manajemen laba. b. Menganalisis pengaruh ukuran dewan komisaris sebagai indikator dari good corporate governance terhadap manajemen laba. c. Menganalisis pengaruh status kepemilikan dan keterbukaan sebagai indikator dari good corporate governance terhadap manajemen laba. d. Menganalisis pengaruh komposisi dewan komisaris sebagai indikator dari good corporate governance terhadap manajemen laba. e. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan sebagai indikator dari good corporate governance terhadap manajemen laba.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dengan adanya penyusunan penelitian ini adalah: a. Bagi Akademik Diharapkan dapat memberikan tambahan literatur penelitian dan membantu dalam perkembangan Ilmu Akuntansi dan Manajemen dengan tema good corporate governance, khususnya di industri perbankan. b. Bagi Peneliti Menambah pemahaman mengenai pengaruh good corporate governance terhadap manajemen laba pada perusahaan, khususnya industri perbankan di Indonesia. c. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat lebih menerapkan good corporate governance dan mengurangi tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis hanya mengkaji tentang good corporate governance dan praktik manajemen laba. Di dalamnya, dibahas tentang keterkaitan antara CG dengan komite audit KA, ukuran dewan komisaris UDK, status kepemilikan dan keterbukaan SKK, komposisi dewan komisaris KDK, serta ukuran perusahaan UP sebagai variabel independen bebas. Sedangkan manajemen laba ML sebagai variabel dependen terikat. Perusahaan yang dikaji adalah Perbankan Indonesia. Data yang diambil terbatas hanya pada lima 5 periode, yaitu periode 2007 hingga 2011.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

0 5 27

Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba di Industri Perbankan Indonesia

0 12 66

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA ( STUDI EMPIRIS PADA PERBANKAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA ).

0 1 17

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA.

0 1 16

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA (Studi Kasus Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2004-2007).

0 0 9

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Di Industri Perbankan Indonesia.

0 1 15

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Di Industri Perbankan Indonesia.

0 2 15

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 19

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 19