askorbat, asam eritorbat, askorbil palmitat, askorbil stearat, butil hidroksi anisol BHA, butil hidroksi toluen BHT, butil hidrokinon tersier, dilauril
tiodipropionat, propil gallat, timah II klorida, alpha tokoferol, dan tokoferol campuran pekat Cahyadi 2006.
Prakash et al. 2000 menyatakan bahwa metode yang cepat, mudah, dan murah untuk mengukur kapasitas antioksidan pada makanan menggunakan radikal
bebas yaitu 2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl DPPH. DPPH dikenal digunakan untuk menguji kemampuan suatu senyawa atau bahan yang bertindak sebagai
radikal bebas atau donor hidrogen, dan untuk menilai aktivitas antioksidan pada suatu makanan. Metode DPPH dapat digunakan untuk sampel yang berbentuk
padat atau cairan dan tidak spesifik untuk komponen antioksidan khusus, tetapi digunakan untuk semua jenis antioksidan dari sampel.
2.5 Angka Kecukupan Gizi AKG
Angka Kecukupan Gizi AKG adalah suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran
tubuh, aktivitas tubuh untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Kegunaan AKG diutamakan untuk acuan dalam menilai kecukupan gizi, menyusun makanan
sehari-hari termasuk perencanaan makanan di institusi, perencanaan penyediaan pangan tingkat regional maupun nasional, pendidikan gizi, dan label pangan yang
mencantumkan informasi gizi KEPMEN 2002. Kecukupan gizi adalah rata-rata asupan gizi harian yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan gizi bagi hampir semua 97,5 orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin dan fisiologis tertentu. Nilai asupan harian zat gizi
yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan gizi mencakup 50 orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin dan fisiologis tertentu disebut dengan
kebutuhan gizi. Kecukupan energi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, status fisiologis, kegiatan, efek termik, iklim dan
adaptasi. Untuk kecukupan protein dipengaruhi oleh faktor-faktor umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, status fisiologi, kualitas protein, tingkat konsumsi energi
dan adaptasi Lubis 2006. Standar gizi di Indonesia berdasarkan hasil Widyakarya Nasional Pangan
dan Gizi VIII tahun 2004 menetapkan tiga standar gizi, yaitu angka kecukupan
gizi AKG, batas atas asupan UL, dan acuan label gizi ALG. Angka kecukupan gizi AKG adalah nilai yang menunjukkan jumlah zat gizi yang
diperlukan untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis, seperti kehamilan dan
menyusui. Kecukupan gizi untuk pelabelan produk makanan yang dikemas disebut dengan acuan label gizi ALG LIPI 2004. Menurut Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi VIII tahun 2004, angka kecukupan energi dan protein rata-rata yang dianjurkan per orang per hari dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Angka kecukupan energi dan protein rata-rata yang dianjurkan
Umur Energi
kkal Protein
g Umur
Energi kkal
Protein g
Wanita 65+ tahun
2050 60
10-12 tahun 2050
50 Anak
13-15 tahun 2350
57 0-6 bulan
550 10
16-18 tahun 2200
55 7-11 bulan
650 16
19-29 tahun 1900
50 1-3 tahun
1000 25
30-49 tahun 1800
50 4-6 tahun
1550 39
50-64 tahun 1750
50 7-9 tahun
1800 45
65+ tahun 1600
45 Hamil
Pria
Trimester 1 + 180
+ 17 10-12 tahun
2050 50
Trimester 2 + 300
+ 17 13-15 tahun
2400 60
Trimester 3 + 300
+ 17 16-18 tahun
2600 65
Menyusui
19-29 tahun 2550
60 6 bulan pertama
+ 500 + 17
30-49 tahun 2350
60 6 bulan kedua
+ 550 + 17
50-64 tahun 2250
60
Sumber: LIPI 2004
3 METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat