Tujuan Spirulina platensis Formulasi marshmallow spirulina dan kerusakan mikrobiologis selama penyimpanan

mempunyai ukuran 1 sampai 12 µ m. Alga ini dalam koloni yang besar berwarna hijau tua. Warna hijau tua ini berasal dari klorofil dalam jumlah tinggi Tietze 2004. Henrikson 2009 melaporkan bahwa Spirulina platensis memiliki kandungan klorofil 1 mgg, karotenoid 0,37 mgg, dan fikosianin 140 mgg. Fikosianin telah diproduksi secara komersial terutama untuk pewarna makanan, minuman, obat, dan kosmetik dengan kadar mencapai 20 dari fraksi protein Spirulina Silveira et al. 2007. Spirulina merupakan salah satu jenis mikroalga yang banyak digunakan sebagai bahan baku industri seperti industri pangan, pakan, dan industri lainnya karena memiliki kandungan nutrisi protein, asam lemak, vitamin, pigmen, dan antioksidan yang tinggi. Babadzanov et al. 2004 menyatakan bahwa S. platensis dalam keadaan kering mengandung protein 55-75. Kandungan vitamin B 12 Spirulina lebih dari 300 µg per 100 g Spirulina Tietze 2004. Nagaraj et al. 2011 melaporkan bahwa perlakuan dengan C-fikosianin dari S. platensis 75 mgkg berat badan menunjukkan aktivitas antioksidan dan mengurangi stres oksidatif pada tikus selama diinduksi dengan CCl 4 karbon tetraklorida. Spirulina yang ditambahkan pada marshmallow dapat berfungsi sebagai pewarna alami dan potensial memperkaya zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Pengembangan produk marshmallow diharapkan dapat menjadi alternatif dalam meningkatkan konsumsi Spirulina serta dapat bermanfaat untuk menciptakan suatu produk yang sehat dan tanpa pewarna buatan, sehingga dapat mengatasi masalah kekurangan gizi bagi anak-anak di Indonesia yang merupakan solusi nyata dan sangat mungkin untuk dilaksanakan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan formula terbaik marshmallow yang diperkaya dengan Spirulina, mengkarakterisasi kimia produk dan aktivitas antioksidan, dan mengetahui kerusakan mikrobiologis marshmallow Spirulina selama penyimpanan . 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Spirulina platensis

Spirulina merupakan makhluk hidup autotrof berwarna hijau biru dengan sel berkolom membentuk filamen terpilin menyerupai spiral helix sehingga disebut juga alga hijau biru berfilamen cyanobacterium. Bentuk tubuh Spirulina yang menyerupai benang merupakan rangkaian sel yang berbentuk silindris dengan dinding sel yang tipis, berdiameter 1-12 mikrometer. Filamen spirulina hidup berdiri sendiri dan dapat bergerak bebas Hariyati 2008. Spirulina merupakan salah satu alga hijau biru yang telah banyak dikultivasi. Spirulina dapat dimakan, secara alamiah dapat dikultivasi di air tawar sampai alkalin payau di danau- danau atau kolam. Secara taksonomi Spirulina Garrity et al. 2001, dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Bacteria Filum : Cyanobacteria Divisi : Cyanophyta Kelas : Cyanophyceae Ordo : Nostocales Famili : Oscillatoriaceae Genus : Spirulina Gambar 1 Morfologi Spirulina platensis perbesaran 10 kali Spirulina dapat tumbuh subur di iklim tropis dan subtropis dengan pH 9,4 hingga pH 11 Cifferi 1983. Penyebaran Spirulina sangat luas, sebagian besar dapat ditemukan di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan Sixabela et al. 2011. Pertumbuhan Spirulina yang baik selain dipengaruhi oleh kandungan nutrisi juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di dalam media pemeliharaan. Faktor lingkungan yang mendukung pertumbuhan S. platensis adalah suhu air, suhu ruangan, salinitas dan pH Vonshak et al. 2004. Nitrogen merupakan nutrien yang dibutuhkan paling banyak untuk pertumbuhan fitoplankton Wijaya 2006. Kepadatan optimum untuk kultur Spirulina sp. adalah 10.000 unitmL Suryati 2002. Spirulina kaya akan nutrien diantaranya protein, vitamin, asam amino, asam -linolenat GLA, fikosianin, tokoferol, klorofil, dan -karoten Khan et al. 2005. Kandungan gizi Spirulina dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Kandungan gizi Spirulina Kandungan Jumlah Kandungan Jumlah Komposisi Umum Asam Amino Esensial mg10 g Protein 62 Isoleusin 350 Karbohidrat 19 Leusin 540 Lemak 5 Lysin 290 Mineral 9 Metionin 140 Vitamin per 10 g Fenilalanin 280 Vitamin A -karoten 23000 IU Threonin 320 Vitamin C 0 mg Triptopan 90 Vitamin E α-tokoferol 1 IU Valin 400 Thiamin, B1 0,35 mg Asam Amino Non-Esensial mg10 g Riboflavin, B2 0,40 mg Alanin 470 Niacin, B3 1,40 mg Arginin 430 Pyridoxine, B6 80 mcg Asam Aspartat 610 Folat 1 mcg Systin 60 Cyanocobalamin, B12 20 mcg Asam glutamate 910 Biotin 0,5 mcg Glysin 320 Asam pantotenik 10 mcg Histidin 100 Inositol 64 mg Prolin 270 Pigmen mg10 g Serin 320 Fikosianin biru 1400 Tirosin 300 Klorofil hijau 100 Mineral mg10 g Karotenoid orange 37 Kalsium 70 - Karoten 20 Besi 10 - -karoten 17 Magnesium 40 - Karoten lainnya 3 Sodium 90 Xanthophyll 17 Potasium 140 - Myxoxanthophyll 7 Fosfor 90 - Zeaxanthin 6 Seng 0,3 - Echinenone 1 Mangan 0,5 - Xanthophyll lainnya 1 Sumber : Henrikson 2009. Bashandy et al. 2011 menyatakan Spirulina platensis kaya akan protein, lipid, karbohidrat, dan elemen penting lainnya seperti seng, magnesium, mangan, selenium, beta karoten, riboflavin, tokoferol dan -linolenic acid. Shuda dan Kavimani 2011 menyatakan bahwa disamping -linolenic acid, juga masih banyak fitokimia lain yang baik untuk kesehatan. Spirulina juga mengandung fikosianin 7 dari basis keringnya, polisakarida dan juga antioksidan. Menurut Susanna et al. 2007, Spirulina dapat dimanfaatkan sebagai suplemen bahan pakan, makanan dan pengobatan. Chlorella, Spirulina adalah makanan yang mengandung semua nutrien makanan dalam konsentrasi yang tinggi, dan telah diterima sebagai makanan yang mempunyai banyak fungsi. Keistimewaan yang dimiliki spirulina diantaranya adalah sebagai sumber protein nabati 100 bersifat alkali, dengan dinding sel yang lunak sehingga sangat mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Spirulina merupakan makanan paling alkali dibandingkan sayuran dan buah lain sehingga dapat mencegah dan mengatasi gangguan pencernaan terutama masalah lambung Riyono 2008. Sixsabela et al. 2011 melaporkan kandungan gizi pada Spirulina dapat digunakan untuk mengatasi penyakit seperti diabetes melitus dan artritis. Jenis Spirulina mampu memperlihatkan berbagai aktivitas biologis seperti antihipertensi dan antihiperlipemik Torres-Duran et al. 2007, kemopreventif dari kanker Ismail et al. 2009, dan terhadap toksisitas hepatoprotektif kadmium Karadeniz et al. 2009. Fikosianin memiliki karakteristik antioksidan dan dapat berfungsi sebagai anti inflamatori, menghambat tumornekrosis, dan melindungi sel-sel syaraf Romay et al. 2003. Fikosianin telah diproduksi secara komersial terutama untuk pewarna makanan, minuman, obat, dan kosmetik. Kadarnya dapat mencapai 20 dari fraksi protein Spirulina Silveira et al. 2007. Spirulina juga menunjukkan memiliki pengaruh imunostimulator dan memiliki aktivitas antiviral Khan et al. 2005. Studi pada manusia, Spirulina bermanfaat untuk anak kurang gizi maupun anak yang positif HIV Simpore et al. 2005. Spirulina adalah kandidat suplemen yang sangat baik untuk infeksi HIV Azabji et al. 2011. Spirulina dapat dimanfaatkan oleh orang dewasa hingga anak-anak.

2.2 Marshmallow