sebanyak satu bulan yang terpisah oleh bulan lembab. Sementara periode II memiliki dua kali musim basah. Musim basah panjang dari Oktober sampai
Pebruari dan musim basah pendek dari April ke Juni. Musim kering hanya selama dua bulan Juli-Agustus dengan dua bulan lembab September dan Maret.
Periode III mirip dengan periode II sehingga yang terjadi pergeseran bulan basah antara periode I dan II. Perbandingan kriteria bulan terdapat pada Gambar 2
Kriteria bulan kering, lembab, dan basah adalah dari Schmidth-Fergusson dengan kategori sebagai berikut :
- Bulan kering BK : bulan dengan curah hujan 60 mm
- Bulan lembab BL : bulan dengan curah hujan antara 60-100 mm
- Bulan basah BB : bulan dengan curah hujan 100 mm.
Gambar 2 Perbandingan bulan basah, lembab, dan kering untuk tiga periode Lokasi Palembang laut Slamet Berliana 2007
2.4. Hotspot
Titik panas hotspot adalah indikator kebakaran hutan yang mendeteksi suatu lokasi yang memiliki suhu relatif lebih tinggi dibandingkan dengan suhu di
sekitarnya Menhut 2009. Hotspot dapat digunakan untuk mendeteksi terjadinya kebakaran suatu
lahanhutan tetapi pembakaran biomasa dalam jumlah besar, gunung berapi, cerobong api pengeboran minyak, dan hotspot palsu juga dapat dideteksi sebagai
hotspot. Hotspot palsu disebabkan oleh gelombang radio dan efek sun glint. Gelombang radio dapat mengganggu penerimaan hotspot dan muncul sebagai
hotspot palsu sedangkan efek sun glint terjadi ketika satelit melalui dan tegak lurus dengan sebuah permukaan yang sangat luas dan dapat memantulkan cahaya
matahari. Kebakaran hutan yang dideteksi sebagai hotspot adalah kebakaran dengan luas dan intensitas tertentu.
Menurut Albar 2002 secara terminologi hotspot adalah satu piksel daerah yang memiliki suhu lebih tinggi jika dibandingkan dengan daerahlokasi sekitar
yang tertangkap oleh oleh sensor satelit data dijital. Salah satu sensor satelit yang digunakan untuk memonitoring permukaan
bumi adalah Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer MODIS. MODIS merupakan sensor yang terdapat pada satelit Terra EOS AM-1, yang diluncurkan
pada 18 Desember 1999 dan Aqua EOS PM-1 yang diluncurkan pada 4 Mei 2002. MODIS merekam permukaan bumi setiap hari dengan cakupan wilayah
2330 Km dan menggunakan 36 spektral band. Pemanfaatan data MODIS untuk memantau perubahan lahan dan kebakaran hutan telah banyak dilakukan
Suwarsono et al. 2009; Cassanova et al. 2004, diacu dalam Anggraini Trisakti 2011
MODIS TerraAqua dapat mendeteksi kebakaran hutanlahan seluas 1000 m
2
. Dalam kondisi pengamatan yang optimal dekat nadir, asap sedikittidak ada, permukaan bumi yang relatif homogen kebakaran hutanlahan dengan
ukuran 100 m
2
dapat dideteksi. Namun dalam kondisi bebas awanasappolusi sangat jarang sekali kebakaran seluas 50 m
2
dapat dideteksi FIRMS 2012. Hotspot dapat diartikan bahwa terjadi kebakaran terjadi di dalam lingkup
pixel berukuran 1 Km
2
. Pixel merupakan unit terkecil dari citra satelitfoto. Satu pixel pada citra satelit NOAA, TERRA dan AQUA setara dengan + 1 Km
2
. Namun 1 pixel tidak selalu setara dengan 1 Km
2
ketika berada di pinggiran lintasan. Ketika terjadi kebakaran pada koordinat tertentu maka koordinat tersebut
akan ditampilkan di tengah pixel meskipun kebakaran berada di pinggir pixel, sehingga untuk mengetahui lokasi terjadinya kebakaran harus menelusuri kurang
lebih 1 Km2 dari lokasi koordinat hotspot tersebut. Data hotspot disajikan dalam bentuk koordinat hotspot dari titik panas.
Koordinat hotspot berada di tengah piksel sebuah citra satelit. Titik panas dari lokasi kebakaran hutan di lapangan dapat bergeser hingga radius 1 km di
sekeliling koordinat hotspot.