Penentuan Eps dan MinPts

dilakukan penggerombolan menggunakan DBSCAN pada lokasi lintang dan bujur hotspot. Hasil DBSCAN pada hotspot tahun 2002-2003 dengan radius jarak maksimum antara satu titik dengan titik tetangga terdekat adalah 0.2 derajat Eps dan jumlah minimal anggota suatu penggerombolan 4 MinPts diperoleh 38 penggerombolan dan 6 titik noise. Penggerombolan terbentuk berdasarkan kedekatan jarak antara hotspot satu dengan yang lain. Setiap anggota penggerombolan memiliki persamaan yaitu berkumpul dan memiliki jarak radius 0.2 derajat antar hotspot. Yang membedakan antar hotspot satu dengan yang lain adalah jarak pada titik paling luar border antar kelompok yang memiliki jarak lebih besar dari 0.2 derajat sehingga membentuk penggerombolan yang terpisah. Waktu terjadinya hotspot diabaikan dalam penentuan penggerombolan dan setiap penggerombolan yang terbentuk memiliki anggota hotspot yang terjadi pada tahun 2002-2003 dan dalam waktu yang berbeda-beda. Gambar 16 merupakan 13 penggerombolan dengan jumlah anggota terbesar dengan jumlah hotspot antar penggerombolan antara 110-557 hotspot. Dari 15 kabupaten di Sumatera Selatan daerah yang memiliki penggerombolan dengan jumlah anggota tertinggi terdapat pada kabupaten Ogan Komering Ilir tiga penggerombolan dengan jumlah 1464 hotspot. Selain itu terdapat penggerombolan lainnya dengan jumlah anggota yang lebih kecil berkisar antara 5-96 hotspot. Gambar 16 Penggerombolan terbesar menggunakan DBSCAN Pada Tahun 2002-2003 diperoleh 6 titik noise yang berada pada kabupaten Banyuasin, kabupaten Kota Pagar dan kabupaten Muara Enim titik-titik tersebut tidak menggerombol kemunculannya tidak disertai dengan minimal 3 hotspot yang berada di sekitarnya Gambar 17 sehingga terdapat kemungkinan daerah ini merupakan daerah yang sangat jarang terjadi kebakaran hutan atau hotspot palsu. Gambar 17 Lokasi titik noise pada kabupaten Banyuasin, kabupaten Lahat dan kabupaten Muara Enim Penggerombolan hotspot pada seluruh data tahun 2002-2003 dengan menggunakan DBSCAN tanpa memperhatikan aspek waktu tidak dapat dianalisis