Nira Kajian Pengawetan Nira Menggunakan Asap Cair Tempurung Kelapa

Tabel 5 Syarat Mutu Gula Palma berdasarkan SNI 01-3743-1995 Persyaratan No Kriteria Uji Satuan Cetak GranulaButiran 1 Keadaan 1.1 Bentuk Normal Normal 1.2 Rasa dan Aroma Normal, Khas Normal, Khas 1.3 Warna Kuning Kecoklatan sampai Coklat Kuning Kecoklatan sampai Coklat 2 Bagian yang tak larut air bb Maks. 1,0 Maks. 0,2 3 Air bb Maks. 10,0 Maks. 3,0 4 Abu bb Maks. 2,0 Maks 2,0 5 Gula Pereduksi bb Maks. 10,0 Min. 6,0 6 Jumlah gula sebagai sakarosa bb Maks. 77 Min. 90 7 Cemaran Logam 7.1 Seng Zn mgkg Maks. 40,0 Maks. 40,0 7.2 Timbal Pb mgkg Maks. 2,0 Maks. 2,0 7.3 Tembaga Cu mgkg Maks. 10,0 Maks. 10,0 7.4 Raksa Hg mgkg Maks. 0,03 Maks. 0,03 7.5 Timah Sn mgkg Maks. 40,0 Maks. 40,0 8 Arsen As mgkg Maks. 1,0 Maks. 1,0 Sumber : Dewan Standardisasi Nasional 1995

2.2. Nira

Nira adalah cairan mengandung gula yang diperoleh dari tanaman tertentu seperti tebu dan tanaman palma. Nira tebu diperoleh dengan melakukan pemerasan batang tebu, sedangkan nira dari tanaman palma diperoleh dengan melakukan penyadapan. Tanaman palma yang umum disadap niranya adalah kelapa, aren, dan lontar. Cairan yang mengandung gula ini mempunyai pH netral sekitar 7 pada saat keluar dari mayang dengan kadar air sekitar 80-85 Lalujan, 1995. Komposisi nira dari berbagai jenis tanaman palma disajikan pada Tabel 6. Komposisi nira pada berbagai jenis tanaman palma tidak begitu berbeda jauh. Semua komponen tersebut merupakan faktor-faktor yang menentukan karakter dari produk olahan yang dihasilkan. Walaupun demikian, perbedaan kandungan komponen organik mikro seperti asam organik, gula perduksi, jumlah protein, serta kondisi nira ketika akan diolah dan penggunaan zat aditif pada akhirnya akan membedakan karakteristik gula yang dihasilkan Apriyantono dan Wiratma, 1997; Nurhayati, 1996. 9 Tabel 6 Komposisi Nira dari Berbagai Tanaman Palma Kandungan pada : Komposisi Kelapa SiwalanLontar Aren Air 87,78 87,00 85,00 Sukrosa 10,88 10,93 13,69 Gula Pereduksi 0,21 0,96 0,23 Protein 0,17 0,35 0,20 Lemak 0,37 0,02 0,11 Sumber : Lalujan 1995 Putra 1990 dan Apriyantono et al. 2003 menyatakan bahwa komponen pada nira yang menjadi reaktan proses pencoklatan pada pembuatan gula merah adalah gula dan protein. Komponen gula yang berpengaruh pada pembentukan warna coklat dalam pembuatan gula merah adalah glukosa dan fruktosa sebagai gula perduksi dan reaksi Maillard memegang peranan penting dalam pembentukan warna coklat dari gula merah. Kemampuan nira untuk mengeras mengkristal ditentukan oleh kandungan sukrosa dan keasaman nira. Penggunaan kapur untuk menetralkan nira yang telah sedikit asam akan menyebabkan warna gula menjadi lebih gelap, sebaliknya penggunaan senyawa sulfit sebagai pengawet akan meningkatkan kecerahan warna gula merah karena sulfit menghambat terjadinya reaksi pencoklatan.

2.3. Penyadapan Nira dan Sumber-Sumber Kontaminasi Nira