Tindak pidana penganiayaan berat Tindak pidana penganiayaan berat dengan direncanakan lebih dulu.
Artinya: aku di utus menjelang hari qiyamat dengan membawa pedang, sehingga menyembah Allah SWT. Yang Maha Esa tidak ada sekutu baginya, dan di
jadikan rezeki ku berada di bawah naungan tombak ku
63
Bahkan setelah Rasulullah SAW wafat pun perkembangan ilmu militer makin maju, dalam karya Al-Nadhim
64
menulis berbagai kategori mengenai cara menunggang kuda, menggunakan senjata, tentang menyusun pasukan, tentang
berperang, dan menggunakan alat-alat senjata yang saat itu dipakai oleh semua bangsa. Bahkan pada periode kekuasaan khalifah Al-Mamluk produksi mengenai
ilmu militer sangat pesat perkembanganya.
65
Secara konseptual, dunia kemiliteran sudah di bangun oleh nabi sejak Rasulullah SAW masih di Makkah tepatnya ketika beliau diangkat menjadi rasul oleh
Allah dengan membangun pribadi-pribadi muslim yang bermental prajurit dan panglima. Adapun penerapanya baru di lakukan di madinah manakala situasi sudah
benar-benar aman dan terkendali.
66
Rasulullah SAW mendidik tentara dengan bertindak atas prinsip yang diajarkanya sendiri kepada manusia, dalam perkataan maupun dalam jiwanya, dan
mengatakan kepada para sahabatnya untuk berbuat demikian. Beliau menyampaikan risalahnya dengan kasih sayang dan tidak pernah membenarkan atau menganjurkan
63
Debby M. Nasution, kedudukan Militer dalam Islam dan Perananya Pada Masa Rasulullah Saw, Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya , 2003.h. 39
64
Abu Al Faraj Muhamad bin Ishaq Al-Warraq beliau adalah seorang Ilmuan muslim yang hidup di masa dinasti Al-Mamluk
65
Ubadari berbagai sumber Republika – selasa, 08 april 2008 ,www.republika.com di unduh
25 mei 2016.
66
Nizar Abazhah, Perang Muhamad kisah Perjuangan dan Pertempuran Rasulullah Saw, Jakarta : Zaman , 2011.h. 370
pemaksaan dan sikap agresif untuk mengislamkan orang. Bagaiamana mungkin beliau akan membenarkan cara yang jahat atau dengan paksaani dalam
mengislamkan. Sedang beliau sendiri berjuang menentang sistem pemaksaan itu selama 23 tahun di mekkah ketika orang quraisy dan orang kafir menentangnya.
67
Sebelum Islam datang orang-orang arab telah memiliki manajemen khusus dalam ketentaraan. Dalam tradisi orang arab setiap orang mampu melakukan atau
menggunakan pedang untuk menjaga qobilahnya atau menjaga keluarganya, senjata mereka adalah pedang, tombak, panah, pasukanya di pimpin oleh tokoh-tokoh yang
pemberani biasanya disebut pemimpin kabilah.
68
Ketika Islam datang dan jihad disyariatkan, maka setiap muslim adalah tentara. Cinta agama dan syahid dijalan Allah, menjadi dorongan terbesar bagi umat
Islam untuk bersegera menyambut seruan jihad
69
, Rasulullah saw menjadi pucuk panglima tertinggi pasukan Islam, setelah beliau wafat. Kemiliteran Islam banyak
mengalami perubahan dan perkembangan, medan tempur yang semakin banyak dan pasukan yang berada ditempat yang berbeda-beda. Penyebabnya adalah tentu tugas
para khalifah menjadi semakin berat para khalifah menyerahkan kepemimpinan militer pada mereka yang mengenal pemberani, tangguh, tegas, dan ahli strategi,
mereka wajib di taati.
67
Afzalurahman, Muhammad Sebagai Pemimpin Militer, Jakarta : YAPI , 1990 ,h. 35
68
Abu Zaid Syalbi dalam, Tarikh al-hadharah Al-islamiyah wa Al-fikr Al-islami Beirut- Libanon : Dar`ul Kutub,t.thh. 150
69
Jihad menurut Al-Maududi ada dua macam, jihad bentuk pertama adalah perang yang dilakukan untuk melindungi umat islam dari musuhnya, jihad bentuk kedua yaitu bentuk perlawanan
terhadap penguasa tirani atas kaum muslim yang hidup di negara sendiri. Jadi jihad bentuk pertamalah yang di lakukan pasukan nya Rasulullah SAW, Rohimin, Jihad Makna dan Hikmah, Jakarta,
Erlangga, 2006,h. 9
Biasanya panglima perang menemui pasukanya sebelum perang berkobar, mengecek pasukan, kemudian berpidato, menenangkan hati mereka dan memotivasi
akan kemenangan pasukan, demikian juga yang dilakukan oleh rasulullah saw ketika perang usai, panglima mengecek pasukanya, kemudian melatih mereka dan
memperbaiki bekal peperangan yang mereka punya
70
Umat Islam menjadi salah satu panutan dalam dunia militer. Kaum muslimin adalah penemu banyak teknik dan strategi berperang. Orang-orang Arab di masa
jahiliyah belum mengenal menajemen peperangan. Yang mereka tahu hanyalah serang atau mundur.
Umat Islam terbimbing dengan firman Allah swt
ص ّ أك ص
ف ق ّ ّ
ه ّ إ
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya
dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh
.” QS: Ash-Shaff : 28 : 4. Mulailah kaum muslimin menata barisan pasukan. Terlebih lagi setelah
wilayah Islam semakin luas. Hingga pamor kemiliteran umat Islam setara dengan militer yang bersejarah, Romawi dan Persia, yang tertata dan terencana. Umat Islam
mengenal pasukan garis depan front line, sayap kanan, sayap kiri, dan pasukan inti yang berada di tengah. Kemudian ditempatkan juga batalyon di bagian belakang
71
70
Abu zaid syalbi, Tarikh al-hadharah al-islamiyah wa al-fikr al-islami Beirut-Libanon : Dar`ul Kutub, t.th,h. 153.
71
Nur Fitri Hadi ”kisah muslim”Artikel diunduh pada tanggal 6 juni
2016.https:kisahmuslim.com5450-sejarah-perkembangan-militer-islam.html.