Doktrin TNI TINJAUAN UMUM TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA
menyelamatkan, mempertahankan dan melestarikan kemerdekaan, kedaulatan serta integritas bangsa dan Negara, mengamankan dan menyelamatkan, mempertahankan
dan melestarikan ideologi pancasila dan UUD 1945 dan mengamankan, menyelamatkan, mempertahankan, melestarikan pembangunan nasional dan hasil-
hasilnya.
40
Konsep ini menempatkan hubungan sipil militer dalam suatu dataran horizontal, didasarkan atas nilai-nilai moral dan sikap mental untuk saling
menghargai, mempercayai dan bekerja sama gagasan inilah yang menjadikan dasar rumusan standar militer
41
Pola operasi yang di laksanakan adalah operasi pertahanan yang meliputi operasi penciptaan kondisi, operasi konvensional, operasi perlawanan wilayah,
operasi serangan balas dan operasi pemulihan keamanan dan penyelematan masyarakat. Serta operasi operasi keamanan dalam negeri yang meliputi operasi
intelejen, operasi territorial, operasi tempur dan operasi keamanan dam ketertiban masyarkat.
Sementara itu dalam doktrin tridek ditegaskan bahwa tugas pokok TNI adalah menegakan kedaulatan Negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, serta
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara. Tugas pokok TNI dilaksanakan
40
Yuddy Chrisnandi, Reformasi TNI Perspektif Baru Hubungan Sipil Militer di Indonesia, Jakarta :LP3ES,IKAPI, 2005,, h. 4
41
Yuddy Chrisnandi, Reformasi TNI Perspektif Baru Hubungan Sipil Militer di Indonesia, Jakarta :LP3ES,IKAPI, 2005,, h. 6
melalui operasi militer untuk perang yang meliputi operasi gabungan TNI, operasi darat, operasi laut, operasi udara, kampanye militer dan operasi bantuan.
Melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri, mengamankan presiden dan wakil presiden RI beserta keluarganya
memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini dalam rangka pertahanan semesta, membantu tugas pemerintah didaerah, membantu
kepolisian Negara republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat.
42
Disamping itu TNI juga melaksanakan tugas mengamankan tamu Negara setingkat kepala Negara dan perwakilan asing, membantu menanggulangi akibat
bencana alam, penggungsian, pemberi bantuan kemanusiaan, membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan search and resque dan membantu pemerintah
untuk pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan, dan penyelundupan.
Dalam doktrin Tridek , tidak terdapat lagi fungsi sospol. Sehingga jelas TNI berkonsentrasi kearah pembinaan ke dalam supaya profesional. Tidak ada lagi
keterlibatan TNI dalam politik praktis maupun bisnis. Sejak TNI keluar dari lembaga legislative pada tahun 2004, tidak ada lagi. Dandim dan danrem yang bisa memaksa
rakyat untuk memilih salah satu partai politik.
42
Djoko suyanto, Menuju TNI Professional dan Dedikatif, Jakarta : Pusat Pendidikan TNI, 2007 , h. 45
TNI menyadari bahwa Doktrin yang baru masih memiliki berbagai kekurangan yang perlu disempurnakan. Karena itu masukan-masukan dari berbagai
pihak, baik internal maupun eksternal TNI masih di perlukan kesempurnaanya.
43
Ada tiga Doktrin yang menjadi pegangan setiap prajurit TNI yaitu : 1 Sapta marga, 2
sumpah prajurit 3 wajib TNI, sedang bagi perwira, di samping ketiga tersebut di tambah dua lagi yaitu : sebelas azaz kepemimpinan TNI dan kode etik perwira.
“Sapta marga” berarti tujuh jalan atau semacam garis perjuangan TNI. Terdiri dari tujuh butir kalimat yang berbunyi :
1. Kami warga Negara kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan pancasila. 2. Kami patriot Indonesia pendukung serta pembela ideologi Negara, yang
bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah. 3. Kami kstaria Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, serta
membela kejujuran kebenaran keadilan. 4. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia adalah bhayangkari Negara dan bangsa
Indonesia. 5. Kami prajurit Tentara Nasional Indonesia, memegang teguh disiplin patuh dan
taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan kehormatan prajurit. 6. Kami prajurit Tentara Nasional Indonesia, mengutamakan keperwiraan di dalam
melaksanakan tugas, serta senantiasa siap sedia berbakti kepada Negara dan bangsa.
7. Kami prajurit Tentara Nasional Indonesia setia dan menepati janji serta sumpah prajurit.
“Sumpah prajurit” adalah sumpah yang di berlakukan bagi setiap anggota TNI baik Tamtama, Bintara maupun perwira terdiri dari lima butir dan berbunyi sebagai
berikut : Demi Allah saya bersumpah berjanji :
43
Djoko Suyanto, Menuju TNI Professional dan Dedikatif, Jakarta : PUSPEN TNI, 2007 ,h. 43
1. Bahwa saya akan setia kepada Negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945
2. Bahwa saya akan tunduk kepada hukum dengan tidak membantah perintah atau keputusan.
3. Bahwa saya akan taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan.
4. Bahwa saya akan menjalankan segala kewajiban dengan penuh rasa tanggung jawab kepada tentara dan Negara Republik Indonesia.
5. Bahwa saya akan memegang segala rahasia tentara sekeras-kerasnya. “Delapan wajib TNI”, kalau sapta marga adalah norma-norma yang mengatur
hubungan pribadi prajurit dengan institusi TNI, Delapan wajib TNI adalah norma- norma yang wajib dipatuhi oleh setiap prajurit TNI dalam berhubungan dengan
masyarakat luar. Sesuai dengan namanya, delapan wajib TNI terdiri dari delapan butir.
44
1. Bersikap ramah tamah terhadap rakyat. 2. Bersikap sopan santun terhadap rakyat.
3. menjunjung tinggi kehormatan wanita. 4. menjaga kehormatan diri dimuka umum.
5. senantiasa menjadi contoh dalam sikap kesederhanaan. 6. Tidak sekali-kali merugikan rakyat
7. Tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat. 8. menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan
rakyat sekelilingnya.
45
“Sebelas Azas kepemimpinan TNI” adalah berisi asas-asas kepemimpinan di dalam TNI yang terdiri dari 11 butir :
1. Taqwa, beriman kepada Tuhan yang Maha Esa dan taat kepadanya. 2. Ing ngarsa sung tulada, memberi suri tauladan dihadapan anak buah.
3. Ing madya mangun karsa, ikut bergiat serta menggugah semangat
ditengah-tengah anak buah. 4. Tut wuri handayani, mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang
kepada anak buah.
44
Muhadjir Effendi, Jati diri dan profesi TNI, Malang : UMM press, 2009,h .86
45
Muhadjir Effendi, Jati diri dan profesi TNI, Malang : UMM Press, 2009,h . 87
5. Waspada purba wisesa, selalu waspada mengawasi serta sanggup dan berani memberi koreksi terhadapa anak buah.
6. Ambreg parama arta, dapat memilih dengan tepat mana yang harus dilakukan.
7. Prasaja, tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebihan. 8. Satya, sikap loyal yang timbale balik, dari atasan terhadapa bawahan, dari
bawahan terhadap atasan dan kesamping. 9. Gemi nastit, kesabaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan
dan pengeluaran segala sesuatu kepada yang benar-benar yang diperlukan.
10. Belaka, kemauan kerelaan dan keberanian untuk mempertanggung jawabkan tindakan-tindakan.
11. Legawa, kemauan kerelaan dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tanggung jawab dan kedudukanya kepada generasi
berikutnya.
Kode etik perwira Budi Bakti Wira Utama, adalah kode etik profesi yang hanya berlaku bagi para perwira TNI, yang berbunyi sebagai berikut
46
:
Budi : perwira Tentara Nasional Indonesia berbuat luhur, bersendikan :
1. Ketuhanan yang Maha Esa 2. Membela kebenaran dan keadilan
3. Memiliki sifat-sifat kesederhanaan
Bakti : perwira Tentara Nasioanl Indonesia berbakti untuk.
1. Mendukung cita-cita nasioanal 2. Mencintai kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia
3. Menjunjung tinggi kebudayaan Indonesia 4. Setiap saat bersedia membela kepentingan nusa dan bangsa guna mencapai
kebahagiaan rakyat Indonesia.
Wira : perwira Tentara Nasional Indonesia adalah kesatria.
1. Memegang teguh kesetiaan dan ketaatan. 2. Pemimpin soko guru dari bawahanya.
3. Berani bertanggung jawab atas tindakanya
Utama : perwira Tentara Nasional Indonesia adalah,
46
Muhadjir Effendi, Jati Diri dan Profesi TNI, Malang : UMM Press, 2009,h. 88
1. Penegak persaudaraan dan kemanusiaan 2. Penjujung tinggi nama dan kehormatan Korp perwira Tentara Nasional
Indonesia.
47