Pendidikan TNI TINJAUAN UMUM TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA

kursus Komandan Batalyon Sus Danyon, kursus Komandan Kodim Sus Dandim, kursus Komandan Korem Sus Danrem, sedangkan yang termasuk Dikbangum adalah sekolah staf dan komando Angkatan Darat Sesko AD, Sesko TNI dan kursus Lembaga Pertahanan Nasional Sus Lemhanas. Kurikulum yang di selenggarakan, yaitu meliputi materi semangat juang, pembinaan mental dan tauladan keberanian. 36

C. Doktrin TNI

TNI tidak lagi sebagai sebuah entitas yang sarat dengan nuansa politis dan turut bermain dalam wilayah praksis bisnis. Melainkan sebuah entitas yang hendak menuju kearah profesional sejalan dengan tuntutan tugas dan fungsi sebagai mana amanat UU No. 342004 tentang TNI. Berdasarkan perubahan fungsi, peran dan tugasnya TNI melaksanakan penyempurnaan doktrin. Mulai dari doktrin ditingkat kebijakan strategis sampai dengan doktrin ditingkat operasional yang harus mengikuti dan mengantisipasi perkembangan lingkungan strategis sejalan dengan peraturan perundang-undangan dan sifatnya implementatif. Doktrin TNI yang sesuai dengan peranya sebagai alat pertahanan Negara yang berbeda dengan TNI sebelumnya mengemban Dwi Fungsi, Hankam dan sosial. Kini, TNI tidak lagi sebagai sebuah satu entitas yang sarat dengan nuansa politis dan turut bermain dalam wilayah praksis bisnis, melainkan sebuah entitas yang hendak menuju profesionalisme sejalan dengan tuntutan tugas dan fungsi sebagai amanat UU no 342004 tentang TNI. 36 Muhadjir Effendy, Jati Diri dan Profesi TNI , Malang: UMM Press, 2009, h. 144 Dengan mengacu pada strategi pertahanan Negara, tuntutan profesionalisme prajurit perlu diupayakan seiring dengan kelengkapan alat alutsista dan kesejahteraan prajurit yang lebih memadai dengan tetap memperhatikan ketersediaan anggaran dari Negara. 37 TNI sebagai komponen utama pertahanan Negara berkomitmen untuk selalu berpedoman pada perundang-undangan yang berlaku. Perundang-undangan yang juga menuntut penyesuaian terhadap doktrin TNI yang merupakan pedoman TNI dalam melaksanakan tugas pokok dan peranya sebagai pertahanan alat Negara. Bersumber dari pengalaman sejarah dan teori yang bersifat konsepsional implementatif dan melandasi pola pikir, pola sikap, dan pola tindak dalam pembinaan dan kemampuan dan penggunaan kekuatan TNI. Hal ini terjadi karena seharusnya penyusunan doktrin TNI mengacu kepada doktrin pertahanan Negara. Sayangnya , doktrin pertahanan Negara masih dalam proses penyusunan di departemen pertahanan kendatipun demikian, TNI secara proaktif telah menyusun doktrin baru , yang di beri nama Doktrin TNI Tri Darma Eka Karma Tridek yang mencerminkan keutuhan dari ketiga matra TNI. Dalam mengimplementasikan Doktrin Tridek. Prajurit TNI berpegang teguh terhadap falsafah pancasila, Undang-undang dasar Negara RI tahun 1945, sumpah prajurit dan sapta marga. 38 37 Muhadjir Effendi, Jati Diri dan Profesi TNI, Malang : UMM Press, 2009.h. 86 38 Djoko suyanto, Menuju TNI Professional dan Dedikatif, Jakarta : Pusat Pendidikan TNI, 2007 , h. 42 Terdapat beberapa perbedaan penting antara Doktrin TNI Catur Dharma Eka Karma Cadek dengan doktrin TNI Tridek. Doktrin Cadek masih mewadah Polri sebagai bagian dari TNI, sedangkan dalam Tridek Polri sudah terpisah dengan TNI. Cadek menyatakan TNI sebagai kekuatan pertahanan keamanan dan sosial, sementara dalam tridek, peran TNI hanya sebagai alat Negara di bidang pertahanan yang dalam menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik Negara. 39 Doktrin TNI Cadek menetapakan TNI sebagai pengemban fungsi kekuatan Hankam dan Sospol. Sebagai pengemban fungsi Hankam, maka TNI merupakan penindak dan penyanggah awal setiap ancaman musuh dari dalam maupun luar negeri, pengaman, penertib, dan penyelamat masyarakat serta penegak hukum Negara, pelatih dan pembimbing rakyat bagi penyelenggara tugas Hankamneg dalam mewujudkan kemampuan dan kekuatan dalam perlawanan rakyat semesta untuk mengahadapi ancaman serta Pembina kemampuan dan kekuatan Hankamneg dalam pembinaan Hamkaneg dengan memelihara dan meningkatkan kemampuan dan kekuatan Hankam di darat, laut, udara serta penertiban dan penyelamatan masyarakat. Dalam doktrin tridek, fungsi TNI adalah penangkal dan penindak terhadap setiap ancaman militer dan ancaman bersenjata serta pemulih kondisi kemanan Negara bersama dengan instansi pemerintah untuk mengembalikan kondisi keamanan Negara akibat kekacauan perang. Perbedaan lainya adalah mengenai tugas pokok. Dalam doktrin cadek disebutkan bahwa tugas pokok TNI mengamankan, 39 Djoko suyanto, Menuju TNI Professional dan Dedikatif, Jakarta : Pusat Pendidikan TNI, 2007 , h. 44 menyelamatkan, mempertahankan dan melestarikan kemerdekaan, kedaulatan serta integritas bangsa dan Negara, mengamankan dan menyelamatkan, mempertahankan dan melestarikan ideologi pancasila dan UUD 1945 dan mengamankan, menyelamatkan, mempertahankan, melestarikan pembangunan nasional dan hasil- hasilnya. 40 Konsep ini menempatkan hubungan sipil militer dalam suatu dataran horizontal, didasarkan atas nilai-nilai moral dan sikap mental untuk saling menghargai, mempercayai dan bekerja sama gagasan inilah yang menjadikan dasar rumusan standar militer 41 Pola operasi yang di laksanakan adalah operasi pertahanan yang meliputi operasi penciptaan kondisi, operasi konvensional, operasi perlawanan wilayah, operasi serangan balas dan operasi pemulihan keamanan dan penyelematan masyarakat. Serta operasi operasi keamanan dalam negeri yang meliputi operasi intelejen, operasi territorial, operasi tempur dan operasi keamanan dam ketertiban masyarkat. Sementara itu dalam doktrin tridek ditegaskan bahwa tugas pokok TNI adalah menegakan kedaulatan Negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara. Tugas pokok TNI dilaksanakan 40 Yuddy Chrisnandi, Reformasi TNI Perspektif Baru Hubungan Sipil Militer di Indonesia, Jakarta :LP3ES,IKAPI, 2005,, h. 4 41 Yuddy Chrisnandi, Reformasi TNI Perspektif Baru Hubungan Sipil Militer di Indonesia, Jakarta :LP3ES,IKAPI, 2005,, h. 6