Ijin Pemakaian Tempat Usaha SIPTU, sedangkan Perjanjian Sewa Tempat usaha hanya diberikan Perjanjian saja;
c. Akibat Perjanjian pemakaian tempat usaha hak pemakaian atas tempat usaha tersebut dapat dialihkan, sedangkan Perjanjian sewa tempat usaha tidak dapat
dialihkan; d. Sertifikat Hak Pemakaian Tempat Usaha SHPTU yang diterbitkan setelah
adanya Perjanjian Pemakaian Tempat Usaha dapat dijadikan jaminan kredit, sedangkan perjanjian sewa tempat usaha tidak dapat dijadikan jaminan kredit,
karena tidak mendapat SHPTU. e. Perjanjian pemakaian tempat usaha memiliki nilai ekonomis, sedangkan
Perjanjian sewa kontrak tidak memiliki nilai ekonomis.
C. Hak dan Kewajiban Pemakai Tempat Usaha
Akibat diterapkannya suatu perjanjian maka timbulah hak dan kewajiban bagi yang mengadakan perjanjian, begitu pula dalam Perjanjian pemakaian tempat usaha.
Adapun hak dan kewajiban pemakai tempat usaha sesuai ketentuan yang terdapat dalam Perjanjian pemakaian tempat usaha adalah:
1. Hak Pemakai Tempat Usaha
8
a. Pemakai tempat usaha memiliki hak pemakaian tempat usaha selama 20 dua puluh tahun dan dijamin tidak akan mendapat rintangan dari pihak siapapun
8
Yohana Damar Lati, Asisten Manager Divisi Hukum PD. Pasar Jaya, Wawancara Pribadi, Jakarta, 29 Januari 2010.
juga yang menyatakan turut mempunyai hak terlebih dahulu atas tempat usaha yang dipakainya dan membebaskan Pemakai tempat usaha dari segala
tuntutan dari pihak lain mengenai hal-hal tersebut; b. Pemakai tempat usaha boleh mengalihkan hak pemakaian tempat usahanya
kepada pihak lain; c. Pemakai tempat usaha dapat menjaminkan apa yang ia miliki dari Sertifikat
Hak Pemakaian Tempat Usaha SHPTU kepada Bank sebagai jaminan kredit; d. Pemakai tempat usaha dapat menghibahkan, mewariskan dan atau
menyewakan hak pemakaian tempat usaha. 2. Kewajiban Pemakai Tempat Usaha
a. Pemakai tempat usaha dibebani Biaya Pengelolaan Pasar sesuai ketentuan tarif yang berlaku untuk masa Hak Pemakaian 20 dua puluh tahun yang
pembayarannya dilakukan oleh pemakai tempat usaha kepada PD. Pasar Jaya secara harian atau bulanan terhitung sejak digunakan Tempat Usaha dimaksud
oleh PD. Pasar Jaya; b. Pemakai tempat usaha dibebani kewajiban tagihan pemakaian listrik sesuai
meteran tersendiri yang digunakan oleh pemakai tempat usaha dan kewajiban membayar tagihan listrik untuk sarana dan prasarana Pasar yang dihitung
secara proporsional oleh PD. Pasar Jaya; c. Pemakai tempat usaha harus membayar Pajak Bumi dan Bangunan PBB
sesuai tagihan yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak;
d. Pemakai tempat usaha harus memperpanjang Surat Ijin Pemakaian Tempat Usaha SIPTU, tepat pada waktunya serta membayar biaya administrasi
perpanjangan SIPTU; e. Pemakai tempat usaha tidak diperkenankan:
1 Bertempat tinggal, atau tidur di Pasar; 2 Mengotori, merusak tempat atau bangunan dan barang inventaris Pasar;
3 Melakukan perbuatan asusila di Pasar; 4 Menyalahgunakan narkoba dan minuman keras, melakukan perjudian atau
sejenisnya; 5 Mempergunakan dan menyalakan kompor yang dapat menimbulkan
bahaya kebakaran.
D. Mekanisme Terjadinya Perjanjian Pemakaian Tempat Usaha