Mekanisme Terjadinya Perjanjian Pemakaian Tempat Usaha

d. Pemakai tempat usaha harus memperpanjang Surat Ijin Pemakaian Tempat Usaha SIPTU, tepat pada waktunya serta membayar biaya administrasi perpanjangan SIPTU; e. Pemakai tempat usaha tidak diperkenankan: 1 Bertempat tinggal, atau tidur di Pasar; 2 Mengotori, merusak tempat atau bangunan dan barang inventaris Pasar; 3 Melakukan perbuatan asusila di Pasar; 4 Menyalahgunakan narkoba dan minuman keras, melakukan perjudian atau sejenisnya; 5 Mempergunakan dan menyalakan kompor yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran.

D. Mekanisme Terjadinya Perjanjian Pemakaian Tempat Usaha

Pencapaian kata sepakat dalam perjanjian merupakan salah salah satu syarat sahnya suatu perjanjian. Begitu pula halnya dalam Perjanjian Pemakaian Tempat Usaha, untuk terjadinya hal tersebut maka harus diketahui mekanisme terjadinya perjanjian pemakaian tempat usaha. Adapun mekanisme terjadinya Perjanjian pemakaian tempat usaha didahului dengan permohonan calon pemakai tempat usaha kepada Manager Area Pasar dan atau Developer untuk tempat usaha yang akan dibeli hak pemakaiannya oleh pemohon nantinya, kemudian Maneger Area menyampaikan permohonan tersebut kepada Direktur Operasi PD. Pasar Jaya. Sebelum dilaksanakan Perjanjian, calon pemakai tempat usaha diberitahu akan ketentuan-ketentuan pasal perjanjian yang di dalamnya terdapat hak dan kewajiban calon pemakai tempat usaha, setelah disetujui pihak kedua dengan mengasaskan kebebasan berkontrak maka dibuatlah draft perjanjian antara Direktur Operasi PD. Pasar Jaya sebagai pihak pertama dan Pemakai Tempat Usaha sebagai pihak kedua. Draft Perjanjian pemakaian tempat usaha dibuat sesuai dengan tanggal terjadinya perjanjian, dimana dalam perjanjian tersebut dicantumkan identitas kedua belah pihak yang tercakup didalamnya nama dan tempat tinggal kedua belah pihak, Jenis tempat usaha, Nomor tempat usaha, Luas tempat usaha dan Harga jual tempat usaha dan Cara pembayaran. Setelah diketahui itu semua, maka Pihak Kedua harus tunduk pada aturan PD. Pasar Jaya dan pasal-pasal yang tercantum dalam Perjanjian, selanjutnya kedua belah pihak menandatangani Perjanjian Pemakaian TempatRuangan Usaha sesuai dengan Surat Penunjukan Tempat yang diterbitkan PD. Pasar Jaya dan Perjanjian yang dimaksud dicatatkan pada Register Notaris. 9 Adapun ketentuan Pasal-pasal yang diatur dalam Perjanjian pemakaian tempat usaha adalah sebagai berikut penjelasan terlampir: 1. Pasal 1: Ketentuan Umum 2. Pasal 2: Penggunaan Tempat Usaha 3. Pasal 3: Masa Hak Pemakaian 4. Pasal 4: Pembayaran Iuran Pembangunan Pasar 5. Pasal 5: Pembayaran Iuran Pembangunan Pasar 9 Wayan Darmajaya, Manager PD. Pasar Jaya Area 15 Tebet, Wawancara Pribadi, Jakarta, 27 Januari 2010. 6. Pasal 6: Kewajiban Pihak Kedua 7. Pasal 7: Jaminan dan Asuransi 8. Pasal 8: Renovasi 9. Pasal 9: Bea Materai, Beban Pajak dan Biaya Notaris 10. Pasal 1: Sanksi dan Denda 11. Pasal 1: Reklame 12. Pasal 12: Penyelesaian Perselisihan 13. Pasal 13: Domisili 14. Pasal 14 : Hal-Hal Yang Belum Diatur 15. Pasal 15: Force Majeure 16. Pasal 16: Penutup

BAB IV ANALISIS PERJANJIAN PEMAKAIAN TEMPAT USAHA

DI PD. PASAR JAYA AREA TANAH ABANG

A. Penyelesaian Permasalahan Hapusnya Perjanjian Pemakaian Tempat Usaha

antara PD. Pasar Jaya dengan Pihak Pemakai Tempat Usaha 1. Kronologis Kasus Pada tahun 1987 Bapak Bahri membeli tempat usaha di PD. Pasar Jaya dengan harga yang beragam sesuai dengan lokasi tempat usaha, Bapak Bahri menempati kios di Area 01 Pasar Tanah Abang tepatnya di blok E. Adapun ijin yang dimiliki bapak Bahri adalah sampai dengan tahun 2007 20 tahun sesuai dengan Surat Ijin Pemakaian Tempat Usaha SIPTU. Setelah 15 tahun berjalannya Pemakaian Tempat Usaha tepatnya pada Bulan September 2002, terjadilah peristiwa kebakaran pada salah satu blok Pasar yaitu di blok A yang mengakibatkan banyak tempat usaha di blok tersebut dan di blok-blok lain musnah terbakar, sehingga tempat usaha tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. Namun dalam peristiwa tersebut, kios bapak Bahri yang terletak di blok E, tidak ikut terbakar. Setelah kejadian tersebut PD. Pasar Jaya melakukan peremajaan kembali bangunan yang terkena kebakaran dengan membongkar bangunan tersebut dengan alasan musnahnya barang yang terutang yang merupakan sebab hapusnya perjanjian. Namun tidak hanya bangunan yang terbakar saja yang dibongkar, .