Dasar Hukum Pengelola Tempat Usaha

b Bapak Bahri diharuskan membayar dengan harga yang mahal. c Bapak Bahri telah kehilangan banyak biaya untuk mengurus dan memeprtahankan haknya selama ini dengan nilai pengeluaran sekitar Rp. 50.000.000,-. d Bapak Bahri mengalami kehilangan potensi keuntungan karena terhentinya usaha sebesar 3.000.000.000,- rupiah selama 5 tahun tidak menempati kios dengan rincian perhari sebesar Rp. 2.000.000,-.

b. Dasar Hukum Pengelola Tempat Usaha

Dalam menanggapi gugatan yang diajukan pihak pemakai tempat usaha Bapak Bahri PD. Pasar Jaya sebagai pengelola tempat usaha menjawab dengan berlandaskan hukum, sebagai berikut: 1 Obyek yang disengketakan secara formal tidak jelas dan kabur, karena Bapak Bahri tidak menyebutkan secara jelas dan rinci tentang nomor tempat usaha maupun letak lantainya sedangkan di bangunan blok E, karena terdapat ratusan tempat usaha. 2 Kebakaran pada bulan Februari berlangsung selama 3 tiga hari yang terjadi di bangunan Pasar Tanah Abang Blok A, juga berimbas di sebagian Blok E. Untuk menjaga keamanan bagi para pedagang maupun konsumen, bangunan blok A dan sebagian blok E harus dibongkar 3 Dalam KUH. Perdata terdapat beberapa ketentuan yang mengatur tentang hapusnya perikatan yaitu hapusnya perikatan karena musnahnya barang yang terhutang, antara lain Pasal 1381 ayat 1, 1444 dan 1445 KUH. . Perdata, berdasarkan ketentuan tersebut hubungan hukum antara Bapak Bahri dengan PD. Pasar Jaya telah hapus dan Bapak Bahri tidak mempunyai legalitas mengajukan gugatan. 4 Laporan rekomendasi I pekerja penelitian struktur bangunan eks kebakaran Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat oleh PT. Perencana Jaya Architects, Planner and Engineers yang melakukan penelitian pengujian tempat usaha pada bangunan blok E blok yang ditempati penggugat, yaitu: a terdapat degradasi mutu beton terhadap mutu beton awal K-225, degradasi tersebut mencapai 46 pada lantai 35-57 pada lantai 2 dan 27-37 pada lantai 1; b dari hasil pengujian tarik baja tulangan ditemukan penurunan kekuatan sekitar 45 pada lantai 1, 25 pada lantai 2 dan 50 pada lantai 3. Terhadap hasil tersebut maka PT. Perencana Jaya merekomendasikan untuk segera dilakukan pengosongan bangunan agar keselamatan publik terjamin, karena adanya kemungkinan robohnya bangunan akibat ambruknya bangunan terbakar. 5 Ketentuan Diktum Ketiga, Keempat dan Kelima Keputusan Direksi PD. Pasar Jaya Tergugat Nomor : 4.268 tanggal 29 Desember 1993 masih berlaku, tentang batas waktu hak pemakaian Tempat di Pasar-Pasar milik PD. Pasar Jaya menyatakan sebagai berikut: . a Bila dianggap perlu batas waktu hak pemakaian tempat untuk bagian- bagian tertentu dari bangunan pasar, dapat ditentukan lain b Apabila pada suatu saat terjadi musibah yang menimpa bangunan pasar seperti bencana alam baik berupa tanah longsorsambaran petirgempa bumi dan atau kebakaran maupun huru hara yang berakibat bangunan pasar tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya secara total, maka hak pakai tempat usaha yang dimiliki pedagang pada bangunan itu dinyatakan berakhirbatal demi hukum c Dengan terjadinya hal-hal dimaksud dictum keempat Keputusan ini, maka apabila dikemudian hari ternyata bangunan pasar dimaksud dibangun kembalidiremajakan, maka prioritas pertama untuk memperoleh hak pakai di bangunan baru diberikan kepada pemegang hak pakai SIPT lama dengan syarat-syarat yang ditentukan kemudian.

4. Dasar Pertimbangan Hukum