58
BAB V PEMBAHASAN
A. Keterbatasan penelitian
Pada penelitian ini terdapat beberapa kelemahan yang dapat menjadi keterbatasan dalam penelitian ini. Keterbatasan dapat berasal dari peneliti sendiri
maupun berasal dari instrumen yang digunakan. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah dalam mengukur level aktivitas fisik responden faktor pengali di
samaratakan tiap jenis level kegiatan yang dilakukan. Misalnya, untuk mengetahui aktivitas fisik berat kegiatan seperti, mengangkat barang berat lebih dari 20kg,
mencangkul, senam aerobic dll nilai METnya adalah 8. Sehingga kemungkinan terdapat perbedaan pada hasil penelitian.
B. Perilaku Merokok pada Mahasiswa Universitas Esa Unggul tahun 2016
Perilaku merokok di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Berdassarkan hasil Riskesdas perokok aktif di Indonesia yaitu 34,2 tahun 2007,
34,7 tahun 2010 dan meningkat menjadi 36,3 pada tahun 2013 Riskesdas, 2013. Pada hasil analisis penelitian ini didapatkan sebesar 30,9 dari 683
mahasiswa adalah perokok. Prevalensi perokok pada penelitian ini dapat dikatakan lebih rendah jika dibandingkan dengan angka nasional prevalensi perokok dalam
Riskesdas 2013. Tetapi, jika dibandingkan dengan prevalensi
perokok di DKI Jakarta 2013 29,2, prevalensi perokok pada penelitian ini lebih tinggi.
Berdasarkan Riskesdas Nasional 2013 rata-rata batang rokok yang dihisap per hari pada kelompok usia 15-24 tahun adalah 12,3 batang, sedangkan pada
Riskesdas DKI Jakarta 2013 rata-rata batang rokok yang dihisap per hari pada kelompok usia yang sama yaitu 10,6 batang. Berdasarkan Riskesdas 2010
menunjukkan bahwa rata-rata batanng rokok yang dihisap per hari pada kelompok usia 15-24 tahun paling banyak berkisar 1-10 batang rokok per hari yaitu sebesar
65,8. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian ini, yaitu sebanyak 68 responden 61,8 responden termasuk dalam perokok ringan karena merokok 1-9 batang
setiap hari nya.
C. Status Merokok berdasarkan IMT pada Mahasiswa Universitas Esa Unggul