dilengkapi berbagai fasilitas pendukung. Spekulasi tersebut menyebabkan nilai dari lahan menjadi tinggi dan kehidupan masyarakatnya secara ekonomi
meningkat, dikut ip dari jurnal Papayanis 2000.
2.5. Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis SIG adalah suatu sistem perangkat kerja komputer yang mempunyai kemampuan pemasukan data, analisis data dan
tampilan geografi yang sangat berguna bagi pengambilan keputusan. Sistem komputer ini terdiri dari perangkat keras hardware, perangkat lunak software
dan manusia personal yang sengaja dirancang untuk secara efisien memasukkan, menyimpan, memperbaharui, menganalisis dan menyajikan semua
jenis informasi yang berorientasi geografis ESRI, 1990 . Analisis dengan SIG dapat memperoleh jawaban dari permasalahan-permasalahan keruangan. Hal ini
tergantung dari bagaimana analisis melakukan klasifikasi atau simbolisasi suatu fitur. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan penganbilan keputusan
Mitchell, 2005. SIG saat ini lebih sering diterapkan bagi teknologi informasi spasial atau
geografi yang berorientasi pada penggunaan teknologi komputer. Pada pengertian yang lebih luas SIG mencakup pengertian sebagai suatu sistem yang berorientasi
opersi secara manual, yang berkaitan dengan operasi pengumpulan, penyimpanan dan manipulasi data yang bereferensi geografi secara konvensional Barus
Wiradisastra, 2000. Burrough 1986 mendefinisikan SIG sebagai seperangkat alat yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menampilkan,
mentransformasikan dan menyajikan data spasial obyek atau aspek permukaan bumi untuk tujuan tertentu. SIG adalah sistem informasi yang mendasarkan pada
kerja dasar komputer yang mampu memasukkan, mengelola memberi dan mengambil kembali, memanipulasi dan menganalisis data Aronoff, 1989.
Analisis SIG dapat dipakai untuk mendukung berbagai aplikasi terhadap fenomena geografis yang penting dalam kegiatan pembangunan, misalnya dalam
perencanaan tata ruang spatial planning. Dalam perencanaan pembangunan tersebut perlu dilakukan analisis spasial dari berbagai kondisi fisik dan sosial
ekonomi suatu daerah untuk dapat menentukan pemanfaatan sumberdaya yang
optimal. Untuk keperluan analisis keruangan, SIG mempunyai kemampuan yang sangat fleksibel dan akurat.
Keunikan SIG lainnya jika dibandingkan dengan sistem pengelolaan basis data adalah kemampuan untuk menyajikan informasi spasial maupun non spasial
secara bersama-sama. Sebagai contoh, data SIG penggunaan lahan dapat disajikan dalam bentuk batas-batas luasan yang masing- masing mempunyai atribut dalam
bentuk tulisan maupun angka. Informasi dalam tema umumnya disajikan dalam lapisan layer informasi yang berbeda. Oleh karena SIG merupakan
penyederhanaan dari fenomena alamgeografi yang nyata, maka SIG harus betul- betul mewakili kondisi, sifat-sifat atribut yang penting bagi suatu aplikasi
pemanfaatan tertentu Raharjo, 1996. Tahap terakhir kelengkapan SIG adalah pengambilan keputusan. Pada tahap
ini digunakan model- model untuk mendapatkan evaluasi secara real time yang kemudian hasilnya didapatkan dari pemodelan dibamdingkan dengan kondisi
dilapangan Robinson et al, 1995.
2.6. Analisis Spasial