3.4. Pendekatan Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis yang dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan dan pemasukan data, analisis
serta penyajian hasil analisis. Analisis yang dilakukan adalah analisis spasial. Hasil analisis yaitu berupa peta penggunaan lahan eksisting tahun 2007 dan peta
penyinpangan penggunaan lahan dari RTRW 2004-2014 dengan referensi geografis yang selanjutnya dilakukan interpretasi dari informasi yang ditampilkan
dalam peta, faktor–faktor penduga penyimpangan dengan analisis Principal Component Analysis dan berupa arahan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Tasikmalaya yang baru.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini data primer dan data sekunder. Untuk memperoleh data primer dilakukan survei lapangan, wawancara dengan
menggunakan kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber, melalui studi pustaka dan konsultasi dengan instansi terkait diantaranya:
Bappeda, Dinas Kimpraswil, BPN dan Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya. Data tersebut berupa data peta dijital, Podes, data ekonomi serta dokumen RTRW Kota
Tasikmalaya. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman
masyarakat mengenai rencana tata ruang dan penyimpangan penggunaan lahan penggunaan yang tidak searah dengan RTRW. Dalam melakukan kuesioner
pengambilan responden dipilih secara purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dipilih secara cermat dan selektif kepada orang yang dianggap dapat
mewakili dalam memberikan informasi yang representatif mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat terutama di lokasi penyimpangan. Informasi yang diperlukan
antara lain mengenai pekerjaan, pendapatan, tingkat pend idikan, kepemilikan lahan, serta pengetahuan masyarakat terhadap mengenai rencana tata ruang dan
penyimpangan penggunaan lahan. Selain itu dilakukan wawancara dengan instansi pemerintah yang terkait dengan rencana tata ruang Kota Tasikmalaya, antara lain
dari: Bappeda, Dinas Kimpraswil Kota Tasikmalaya, BPN dan Dinas Pertanian
Kota Tasikmalaya. Selanjutnya data hasil wawancara diolah untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat di lokasi penyimpangan dan bagaimana
persepsi masyarakat mengenai rencana tata ruang Kota Tasikmalaya.
3.6. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data dilakukan untuk mendapatkan penggunaan lahan eksisting yang dilakukan dengan cara interpretasi foto udara tahun 2007 dan
land use tahun 2006. Untuk mengetahui penyimpangan penggunaan lahan dan luas penyimpangan dari RTRW dilakukan proses tumpang tindih antara land use
eksisting dengan peta RTRW Kota Tasikmalaya tahun 2004-2014. Faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya penyimpangan penggunaan lahan melalui proses
analisis PCA Principal Component Analysis dan wawancara dengan kuesioner pada masyarakat dan instansi pemerintah. Terakhir dilakukan analisis deskriptif
untuk menyusun arahan Rencana Tata Ruang Kota Tasikmalaya yang baru.
3.7. Analisis Penggunaan Laha n Eksisting