Deskripsi Data Hasil Tindakan Siklus I
114
tongkat panjang pada saat kegiatan pramuka siswa tunanetra mengalami peningkatan dibandingkan hasil tes kemampuan awal, walaupun peningkatan
tersebut belum seluruhnya mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan yaitu sebesar 65. Data tentang kemampuan orientasi dan mobilitas siswa
tunanetra pada teknik penggunaan tongkat panjang pada kegiatan pramuka masing-masing subyek pada siklus I dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 9. Rekapitulasi Data Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Dengan Menggunakan Tongkat Panjang Siswa Tunanetra Kelas 5 SLB
Yaketunis Yogyakarta Siklus I
No. Subyek
Kemampuan Awal Pasca Tindakan
Siklus I Peningkatan
Skor Pencapaia
n Skor
Pencapaian Skor
Pencapaia n
1. KSW
12 40
23 76,67
11 36,67
2. JJG
9 30
15 50
6 20
Rata-rata 35,57
64,44 28,89
Tabel 9 menunjukkan bahwa skor yang diperoleh KSW mengalami peningkatan dari 12 pada tes kemampuan awal menjadi 23 pada tes pasca
tindakan siklus I dengan peningkatan sebesar 36,67. Skor yang diperoleh JJG meningkat dari 9 pada tes kemampuan awal menjadi 15 pada tes pasca
tindakan siklus I dengan peningkatan sebesar 20pada tes pasca tindakan I dengan peningkatan sebesar 20.Skor yang diperoleh subyek KSW telah
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditentukan sebesar 65, sedangkan subyek JJG belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan,
sekalipun telah mengalami peningkatan.Gambaran kemampuan orientasi dan mobilitas dengan menggunakan tongkat panjang masing-masing
subyek pada siklus I adalah sebagai berikut.
115
1. Subyek 1 KSW Pemahaman teknik orientasi dan mobilitas dengan menggunakan
tongkat panjang subyek pada pasca tindakan siklus I mengalamai peningkatan
dibandingkan dengan
kemampuan awal.Aspek
pengetahuan subyek tentang teknik tongkat panjang telah meningkat, namun belum mampu menggunakan dan mengaplikasikan teknik
tongka panjang pada saat naik turun tangga.Pemahaman subyek mengenai
fungsi dari
kegunaan tongkat
sehari-hari telah
meningkat.Subyek mampu
menjelaskan fungsi
dan kegunaan
tongkat.Skor subyek pada tes pasca tindakan I yaitu 23 dengan persentase 76,67 dan kategorinya baik.
2. Subyek 2 JJG Pemahaman
tentang teknik
orientasi dan
mobilitas dengan
menggunakan tongkat panjang subyek pada pasca tindakan I mengalami
peningkatan dibandingkan
kemampuan awal.Aspek
pengetahuan subyek tentang teknik tongkat panjang belum mengalami peningkatan dan belum mampu menggunakan dan mengaplikasikan
teknik tongkat panjang pada saat naik turun tangga.Pemahaman subyek mengenai fungsi dari kegunaan tongkat sehari-hari telah
meningkat.Skor pada tes pasca tindakan I yaitu15 dengan persentase 50 dan kategorinya cukup.
Untuk lebih
jelasnya
mengenai hasil tes pasca tindakan siklus I tentang kemampuan orientasi dan mobilitas dengan menggunakan
116
tongkat panjang pada saat kegiatan pramuka siswa dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4. GrafikHistogram tentang Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Siswa Kelas V SLB A Yaketunis Yogyakarta Dengan TeknikMelawat
Menggunakan Tongkat Panjang pada Kegiatan Pramuka pada Siklus I
Gambar 4 menunjukkan hasil kemampuan orientasi dan mobilitas dengan teknik melawat menggunakan tongkat panjang pada kegiatan
pramuka setelah dilaksanakan tindakan berupa penerapan pendekatan orientasi dan mobilitas pada kegiatan pramuka pada siklus 1.Pencapaian
skor yang diperolah KSW pada kemampuan awal sebesar 12 meningkat menjadi 23pada pasca tindakan siklus I dengan persentase peningkatan
sebesar 36,67, skor JJG pada kemampuan awal sebesar 9 meningkat menjadi 15 pada pasca tindakan I dengan persentase peningkatan sebesar
20.
10 20
30 40
50 60
70 80
90
KSW JJG
awal siklus
I
117
Kemampuan orientasi dan mobilitas dengan teknik melawat menggunakan tongkat panjang yang diperoleh siswa tunanetra pasca
tindakan siklus
I mengalami
peningkatan dibandingkan
dengan kemampuan awal.Walaupun peningkatan tersebut belum optimal karena
masih terdapat satu siswa dengan skor kemampuannya masih dibawah kriteria keberhasilan yang ditentukan yaitu sebesar 65.Siswa yang sudah
memenuhi kriteria keberhasilan yakni KSW.Siswa lainnya yaitu JJG belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditentukan, meskipun skor
pencapaiannya meningkat dari 9 menjadi 15.Data tersebut menunjukkan bahwa tindakan siklus I belum dapat mencapai kriteria keberhasilan yang
ditentukan yaitu sebesar 65. Berdasarkan
hasil observasi
dan wawancara,
beberapa permasalahan siswa tunanetra selama proses kegiatan orientasi dan
mobilitas dengan teknik melawat menggunakan tongkat panjang pada kegiatan pramuka yaitu:
a. Siswa tunanetra kesulitan untuk menyebutkan dan memahami teknik yang terdapat pada penggunaan tongkat panjang,
b. Terdapat siswa tunanetra yang belum berani mengaplikasikan teknik penggunaan tongkat yang baik dan benar,
c. Siswa tunanetra kesulitan menggunakan tongkat panjang pada saat menghindari jalan berlubang, jalan yang sempit dan naik turun tangga.