Subyek Penelitian Teknik Pengumpulan Data
76
Melakukan teknik
tongkat menyilang untuk naik dan turun
tangga di area kegiatan pramuka
Validitas intrumen tes yang dilakukan dengan validitas isi.
Menurut Suharsimi Arikunto, 2010: 67 sebuah tes dikatakann memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus sesuai materi pelajaran yang
diberikan yang tertera dalam kurikulum.Validasi isi dalam penelitian ini dilakukandengan
uji praktisi
Proffesional judgment.“Proffesional
judgment”adalah orang yang menekuni suatu bidang tertentu sesuai dengan wilayah kajian instrument, misalnya guru, mekanik, dokter dan
sebagainya dapat dimintakan pendapatnya untuk ketepatan instrument” Purwanto, 2007: 126.
Praktisi yang dimintai pendapat untuk validasi instrumen hasil belajar adalah guru mata pelajaran orientasi dan mobilitas kelas IV SLB A
Yaketunis YogyakartaBapak Waidi, S. Pd. Dan guru mata pelajaran Pramuka di SLB A Yaketunis Yogyakarta. Ibu Siti Syamsidariyah, S. Pd.
Aspek yang divalidasi dalam penelitian ini adalah kesesuaian isi materi dalam instrument tes hasil belajar teknik melawat dengan tongkat panjang
melalui kegiatan pramuka bagi anak tunanetra. Kesesuaian isi materi dalam tes hasil belajar teknik melawat
dengan tongkat
panjang dengan
kemampuan yang
diukur yaitu
kemampuan melawat dengan tongkat panjang, dan kesesuaian isi materi tes hasil belajar dengan kondisi dan kemampuan siswa tunanetra serta
kesesuaian materi isi tes dengan indikator yang ingin dicapai di sekolah.
77
Validitas dilakukan
melalui permintaan
saran tertulis
dan diskusi.Hasil saran dan penilaian kemudian digunakan peneliti untuk
memperbaiki instrument tes hasil belajar. Tes hasil belajar dapat dinyatakan valid apabila tes hasil belajar dapat mengukur kemampuan
orientasi dan mobilitas yakni teknik melawat dengan tongkat panjang pada siswa tunanetra setelah dinilai oleh proffesional judgement sesuai dengan
tujuan kurikulum yang akan dicapai dan karakteristik siswa tunanetra. Hasil tes kemampuan orientasi dan mobilitas pada siswa tunanetra
dengan tongkat panjangakan dilakukan penskroran. Adapun penskoran yang digunakan menurut Ngalim Purwanto 2006: 102 yaitu:
N= R
SM N
= Nilai yang dicari R
=Skor yang didapatkan siswa SM
=Skor maksimal semua item tes Skor maksimal hasil pre-test dan post-test dalam penelitian ini
adalah 45 dan skor minimal adalah 15. Soal A jumlah 10 dengan skor benar 1, soal B jumlah soal 5 skor maksimal 10, dan soal C jumlah soal 5
dengan skor maksimal 25. Tes diberikan setelah tindakan dilakukan. Hasil hitungan tes berupa persentase kemudian dimasukkan dalan kategori
penilaian.Pencapaian penguasaan materi siswa diharapkan mencapai KKM sebesar 65, dengan menjumlahkan soal benar dikalikan 2 dibagi 7 dikali
100.Hal ini berarti peningkatan kemampuan orientasi dan mobilitas siswa meningkat ditandai dengan hasil nilai tes tentang kemampuan siswa
78
mengenal letak lokasi kegiatan pramuka dengan teknik menggunakan tongkat panjangminimal 65 dan kategorinya baik.
2. PedomanObservasirating scale Observasi dilakukan dengan terstruktur dan secara partisipasi untuk
mengambil data.Peneliti melakukan pengamatan ketika pembelajaran berlangsung menggunakan pedoman observasi yang telah dirancang
sebelumnya.Data yang diamati mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang dilakukan siswa tunanetra dalam pembelajaran orientasi
dan mobilitas dengan teknik melawat dengan tongkat panjang.Format pedoman observasi yang digunakan yaitu bentuk rating scale.Hasil
pengamatan dilakukan dengan pemberian skor 1-4 pada rentangan skor yang terdapat dalam pedoman observasi. Adapun kisi-kisi instrumen
observasi yang digunakan sebagai berikut: