Kriteria Pemilihan Tongkat Kajian Teroritis Keterampilan Teknik Melawat dengan Tongkat Panjang 1. Pengertian Keterampilan

51 Menurut Purwanta Hadikasma 1981: 78-94 Prosedur teknik sentuhan terdiri dari: cara memegang tongkat yaitu harus rileks, seperti orang sedang berjabat tangan. Jari telunjuk digunakan untuk menggerakkan tongkat, jari tengah untuk menahan tongkat, ibu jari untuk menekan grip. Prosedur ke dua terdapat pada lebar busur, hendaknya lebar busur kanan dan kiri harus selalu sama dan stabil. Prosedur ke tiga yaitu sebelum melangkahkan kaki anak tuannetra harus mengecek terlebih dahulu tempat yang akan diinjak. Prosedur yang selanjutnya yaitu posisi tangan lentur di depan pada tengah-tengah badan. Prosedur terakhir yaitu gerakan tongkat dan langkah kaki harus selalu harmonis dan ada koordinasi antara gerakan kaki dan tongkat. Aplikasinya dalam kegiatan pramuka dapat digunakan pada saat siswa tunanetra mencari jejak terutama di luar ruangan. Teknikdua sentuhan merupakan salah satu teknik di luar ruangan. Teknik ini pada dasarnya sama dengan teknik satu sentuhan, perbedaanya hanya terdapat pada penggunaan gerakan tongkat saja”. Teknik ini digunakan untuk berjalan di tempat yang kasar agar bususrnya tidak tersangkut. Tujuan penggunaan untuk berjalan mengikuti shore line, mencari belokan, jalan masuk, jalan kasar, dan mengecek posisi tubuh berada di pinggir atau tidak Menurut Purwanta Hadikasma 1981: 107. Hal ini sama halnya dengan teknik menggeserkan trip, perbedaannya hanya penggunaan geseran menggerakkan tongkat. Teknik ini digunakan pada jalan, trotoar, tanah yang rata, dan licin permukaannya. “Berjalan mengikuti shore line bagi anak tunanetra dengan cara menyentuhkan ujung tongkat pada permukaan lantai yang kasar kemudian menggerakkan ujung tongkat”Purwanta Hadikasma, 1981: 70 . Berjalan mengikuti shore line bagi siswa tunanetra dapat dilakukan pada saat kegiatan pramuka khususnya dalam kegiatan mencari jejak di luar ruangan. Selain itu kemampuan tersebut dapat dilihat ketika siswa tunanetra melakukan orientasi 52 dan mobilitas menuju kamar kecil dan kembali ke tempat kegiatan awal pramuka. Menurut Purwanta Hadikasma 1981: 71mencari belokan dengan cara tongkat disilangkan di depan tubuh kemudian digerakkan searah jarum jam. Teknik ini dapat digunakan ketika siswa tunanetra melakukan kegiatan mencari jejak dalam kegiatan pramuka khususnya ketika siswa tunanetra mengelilingi lokasi kegiatan. Cara menggunakan teknik dua sentuhan untuk melewati jalan masuk suatu tempat yaitu dengan cara menggerakkan tongkat yang membentuk busur dan sedikit di angkat.Cara menggunakan teknik dua sentuhan untuk melewati jalan yang kasar sama dengan cara mengunakan teknik satu sentuhan bedanya penggunaan tongkat digerakkan.Cara menggunakan teknik dua sentuhan untuk mengecek posisi tubuh ada di pinggir atau tidak dengan cara menyentuhkan tongkat ke sisi kanan, kiri, depan, dan belakang . Teknik ini juga disebut teknik geser tip.Purwanta Hadikasma 1981: 73-74 Contoh ketika tunanetra berjalan di trotoar jika tongkat tidak menyentuh pinggir trotoar maka tunanetra berada di posisi tengah. Teknik berikutnya dalam teknik di luar ruangan yaitu teknik naik turun tangga. Sebelum seorang tunanetra melakukan naik turun tangga, terlebih dahulu anak tunanetra melakukan squaring offpada pinggir tangga. Menurut Lydon dan Mc.Graw dalam Purwanta Hadikasma 1987:26Squaring off merupakan tindakan menyesuaikan dan mengatur posisi tubuh dalam menghubungkan dengan objek, dengan tujuan memperoleh arah dan menentukan posisi yang tepat. Lebih lanjut Purwanta Hadikasma 1987:26menjelaskanteknik squaring offdigunakan untuk mengecek tinggi dan lebar tangga dan mengecek posisi tubuh agar berada di tengah. Anak tunanetra menggunakan teknik tongkat menyilang tubuh dengan ujung tongkat