Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

37 Berdasarkan tabel.2 tersebut, jumlah guru dari 21 sekolah SD Negeri yang ada di Kecamatan Ciledug berjumlah 205 orang dan jumlah peserta didik keseluruhan sebanyak 4710 siswa. Setiap sekolah memiliki kelas dengan rombongan belajar rombel yang berbeda-beda yang dikategorikan dengan kelas tanpa paralel dan kelas paralel. Kelas tanpa paralel merupakan suatu rombongan belajar yang tidak dibagi dua atau lebih dan jumlahnya hanya 1 pada tiap kelas dari kelas 1 sampai kelas 6, sedangkan kelas paralel merupakan suatu kelastingkat yang memiliki rombongan belajar lebih dari 1. Di Kecamatan Ciledug sendiri variasi jumlah rombel pada SD ada yang berjumlah 6,7,9,12 dan 14. Pada tabel.2 juga terdapat kolom class size yang merupakan perhitungan dari jumlah siswa di bagi jumlah rombel sehingga menghasilkan rata-rata jumlah siswa pada tiap kelas. Berdasarkan tabel nomor 1, terlihat jumlah guru, jumlah siswa, rombel, dan class size masing-masing sekolah berbeda-beda. Ada sekolah yang memiliki guru dengan jumlah paling sedikit yaitu 6 guru, paling banyak yaitu 16 guru. Sedangkan untuk siswa paling sedikit berjumlah 90 dan paling banyak berjumlah 540. Perbedaan jumlah guru dan siswa tersebut sangat jauh. Selain itu jumlah guru dengan jumlah rombel selisihnya tidak jauh berbeda, padahal jumlah guru harus sesuai dengan jumlah rombel dan apabila dilihat pada tabel.2 jumlah guru tersebut belum dibagi secara rinci yaitu untuk guru kelas, guru agama, guru penjaskes, serta guru mata pelajaran. Kondisi rombel antar sekolah juga berbeda-beda yang menandakan bahwa fasilitas seperti ruang kelas jumlahnya berbeda. Hal tersebut bisa menjadi bahan acuan di masyarakat bahwa sekolah yang memiliki ruang kelas banyak lebih 38 bagus daripada sekolah yang ruang kelasnya sedikit. Juga apabila jumlah siswa pada suatu sekolah lebih banyak dari sekolah lain, masyarakat akan menilai bahwa sekolah tersebut bagus dan berkualitas karena siswanya banyak. Dari hal tersebut tentu saja menyebabkan adanya perbedaan pandangan dari masyarakat sehingga tercipta kategori sekolah favorit karena animo tinggi dan tidak favorit. Selain itu, kondisi class size pada data tersebut ada yang termasuk dalam kategori sedang, kecil, dan besar. Apabila sekolah yang masuk dalam kategori class size sedang, maka situasi belajar mengajar dapat kondusif karena rata-rata jumlah siswa sudah cukup dalam 1 ruang kelas sehingga guru dapat memperhatikan dan mengawasi tiap masing-masing siswa. Sedangkan apabila sekolah yang masuk dalam kategori class size kecil dan besar dapat menimbulkan ketidakefektifan dalam belajar. Kelas yang jumlah siswanya terlalu sedikit dapat membuat ketidakefektifan waktu dan biaya bagi guru yang mengajar, sementara disekolah lain terdapat guru yang mengajar banyak siswa. Sedangkan kelas yang jumlah siswanya banyak tentu suasana kelas menjadi ramai dan penuh sehingga kegiatan belajar mengajar bisa terganggu. Hal tersebut tentu berdampak pada kualitas belajar siswa yang seharusnya menyerap pelajaran dengan baik, tetapi karena kondisi belajar tidak efekitf kualitas belajar menjadi menurun. Dari UPT Pendidikan Kecamatan Ciledug, penulis juga mendapatkan data tentang siswa baru kelas 1 menurut umur yang ternyata sebagaian besar berumur 6 tahun, sedangkan menurut Peraturan Bersama nomor 04VIPB2011 persyaratan bagi calon peserta didik untuk SD yaitu telah berusia 7 sampai 12 tahun dan minimal berusia 6 tahun. Berarti sebagian masyarakat lebih tertarik untuk 39 menyekolahkan anaknya pada usia 6 tahun, padahal pada usia tersebut kondisi anak secara psikologis masih tertatih-tatih dalam keterampilan sosial, ia baru saja melewati atau malah masih berada pada masa kritis dalam perkembangan motorik kekuatan dan keterampilan fisik. Pada pemaparan berikutnya akan dibahas tentang kondisi siswa berdasarkan animo, asal tempat tinggal, latar belakang pekerjaan orang tua, jenis kelamin, dan kondisi guru berdasarkan perbandingan rombel, perbandingan guru dengan siswa, umur, serta jenis kelamin. Data-data tersebut didapatkan peneliti dari sekolah maupun UPT Pendidikan Kecamatan Ciledug.

B. Kondisi Siswa SD Negeri di Kecamatan Ciledug

1. Animo Siswa

a Jumlah Siswa Masuk Kelas 1 Setiap sekolah pada tahun ajaran baru tentu membuka pendaftaran siswa baru untuk kelas satu. Minat masyarakat terhadap suatu sekolah dapat diketahui dari jumlah pendaftar atau siswa baru kelas 1 yang diterima. Untuk mengetahui jumlah siswa kelas 1 pada tiap sekolah SD yang ada di Kecamatan Ciledug, berikut data dan penjelasannya: