Penelitian tentang Pelaksanaan Katekese di Lingkungan Santo Longinus

38

B. Penelitian tentang Pelaksanaan Katekese di Lingkungan Santo Longinus

Naisau B Paroki Santa Sesilia Kotafoun-Atambua. 1. Latar Belakang Penelitian Semua warga Gereja memiliki kerinduan supaya imannya terus berkembang dalam kehidupannya. Berbagai macam kegiatan pembinaan iman yang ada di Lingkungan Santo Longinus Naisau B bisa digunakan sebagai wadah untuk mengembangkan dan meningkatkan penghayatan iman umat. Perkembangan iman umat dan kehidupan lingkungan diwujudkan melalui kegiatan inti yang ada di lingkungan maupun paroki setempat. Kegiatan inti inilah yang menggambarkan kehidupan umat. Kegiatan inti tersebut meliputi empat bidang utama yaitu membangun umat yang berupa comunity gerejawi koinonia, mengembangkan pewartaan-kesaksian iman kerygma, mengembangkan perayaan iman liturgia dan mengembangkan pelayanan diakonia. Umat Lingkungan Santo Longinus Naisau B melaksanakan kegiatan baik di lingkungan maupun di paroki. Kegiatan pembinaan iman yang ada di Lingkungan Santo Longinus Naisau B antara lain doa rosario, ziarah, devosi- devosi, pendalaman Kitab Suci, kegiatan koor dan perayaan ekaristi. Rosario, pendalaman Kitab Suci dan perayaan ekaristi merupakan kegiatan pembinaan iman yang sudah menjadi tradisi umat Lingkungan Santo Longinus Naisau B. Biasanya mereka mengadakan perayaan ekaristi pada saat peringatan arwah umat lingkungan yang sudah meninggal, pesta nama lingkungan dan misa syukur yang dimohon dari keluarga umat tertentu. Umat Lingkungan Santo Longinus Naisau B sering mendapat tugas koor di Paroki Santa Sesilia 39 Kotafoun. Hal ini merupakan wujud keterlibatan umat dalam mengikuti kegiatan yang ada di lingkungan maupun di paroki. Dengan mengikuti kegiatan yang ada di lingkungan diharapkan dapat membantu umat untuk mengembangkan, menghayati dan mewujudkan imannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada mulanya umat Lingkungan Santo Longinus Naisau B terlihat aktif dan bersemangat mengikuti kegiatan pembinaan iman yang ada. Hal ini nampak dari keterlibatan umat dalam mengikuti kegiatan di atas. Namun, akhir-akhir ini semangat mereka menurun karena berbagai faktor yang menghambat perkembangan keterlibatan umat dalam mengikuti kegiatan yang ada. Faktor yang mempengaruhi umat kurang berkembang misalnya kurangnya biaya untuk kebutuhan sehari-hari, kurangnya komunikasi yang baik dalam keluarga karena anggota keluarganya tidak harmonis, cuaca yang kurang mendukung, pendamping juga kurang mengetahui metode yang menarik minat umat. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka penulis tertarik untuk meneliti proses pelaksanaan katekese yang terdiri dari beberapa komponen yaitu tujuan katekese, tema, metode, pendamping, pelaku, dan suasana katekese yang dialami dan dijalani selama ini. Komponen selanjutnya ialah sejauhmana partisipasi umat selama mengikuti pelaksanaan katekese di Lingkungan Santo Longinus Naisau B.

2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Mengetahui pelaksanaan katekese di Lingkungan Santo Longinus Naisau B 40 b. Mengetahui sejauhmana tanggapan umat atau partisipasi umat dalam mengikuti pelaksanaan katekese di lingkungan.

3. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu memahami fenomena yang dialami oleh subyek dan itu dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang ada Moleong, 2009: 5. Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti. Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan orang yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif metode yang bisa dimanfaatkan adalah pengamatan, wawancara, dan pengumpulan data.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Lingkungan Santo Longinus Naisau B Paroki Santa Sesilia Kotafoun-Atambua. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Desember-Januari 2015. Penulis melakukan penelitian di Lingkungan Santo Longinus Naisau B Paroki Santa Sesilia Kotafoun dengan beberapa alasan. a. Lingkungan Santo Longinus Naisau B merupakan lingkungan asal peneliti, dan peneliti memiliki keprihatinan terhadap pelaksanaan katekese di lingkungan tersebut. b. Dengan melakukan penelitian di lingkungan tempat asal peneliti sendiri berharap tidak banyak mengalami kesulitan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam rangka penelitian. 41 c. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan lingkungan khususnya untuk peningkatan pelaksanaan katekese di Lingkungan Santo Longinus Naisau B.

5. Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah umat Lingkungan Santo Longinus Naisau B Paroki Santa Sesilia Kotafoun-Atambua. Pengambilan sampelnya dilakukan dengan tehnik purposive sample. Purposive sample yaitu cara menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal Suharsimi Arikunto, 1997: 15. Dari keseluruhan umat Lingkungan Santo Longinus Naisau B yang berjumlah 350 jiwa, penulis menentukan 50 orang sebagai responden penelitian dengan memilih 40 orang untuk kuesioner dan 10 orang untuk wawancara.

6. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian penulis menggunakan kuesioner dan wawancara sebagai alat pengumpulan data. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui Suharsimi Arikunto, 1997: 128- 129. Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih Suharsimi Arikunto, 1997: 128-129. Selain kuesioner digunakan juga wawancara. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan 42 terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2012: 186. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terpimpin guided interview yaitu interviu yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci. Wawancara akan diberikan kepada tokoh-tokoh umat dan mereka yang aktif mengikuti kegiatan pelaksanaan katekese di lingkungan tersebut. Alasan penulis menggunakan wawancara adalah untuk melengkapi jawaban responden apabila saat mengisi kuesioner responden kurang teliti dan jujur dalam menjawab. Karena dengan menggunakan wawancara maka responden dapat menjawab apa saja yang dikehendaki oleh pewawancara dengan sungguh- sungguh dan jujur.

7. Variabel Penelitian

Variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Suharsimi Arikunto, 1997: 96. Oleh karena itu variabel yang diungkapkan dalam penelitian ini berhubungan dengan gambaran pelaksanaan katekese dan tanggapan umat dalam mengikuti katekese di Lingkungan santo Longinus Naisau B. Masing-masing variabel penelitian dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Variabel Penelitian No Variabel yang diungkap Aspek yang diungkap No. Soal Jumlah 1 Gambaran Pelaksanaan katekese - Tema, tujuan, waktu, bahan, proses 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 15 43 pelaksanaan, media, metode, pelaku, pendamping, suasana katekese. 11, 12, 13, 14, 15, 2 Tanggapan Umat - Keterlibatan umat dalam mengikuti pelaksanaan katekese. 16, 17, 18, 19, 20, 21. 6 Jumlah Total 21 Untuk mengolah data-data yang sudah terkumpul, guna mengetahui dan menentukan jumlah presentase dari setiap variabel, dipergunakan rumus di bawah ini Riduwan, 2014: 87: A X 100 = …….. A = Jumlah yang menjawab N N = Jumlah Responden Contoh: kegiatan apa saja yang sering anda ikuti di lingkungan? Doa rosario = 18 orang, rekoleksi = 10 orang, katekese = 7 orang, ziarah = 5 orang. 18 x 100 = 45 40

C. Laporan Hasil Penelitian Pelaksanaan Katekese di Lingkungan Santo

Dokumen yang terkait

Katekese keluarga untuk meningkatkan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Carolus Borromius Margomulyo Paroki Santo Yoseph Medari Yogyakarta.

1 25 209

Katekese model SCP sebagai salah satu usaha peningkatan pelaksanaan pembinaan iman umat lingkungan Santo Yohanes Stasi Santo Yusup Balong Paroki Santa Theresia Lisieux Boro.

1 7 158

Sumbangan katekese umat dalam rangka meningkatkan penghayatan iman umat Lingkungan Santo Yusuf, Berut, Wilayah Santa Marta, Sumber, Paroki Santa Maria Lourdes, Sumber, Magelang, Jawa Tengah melalui Shared Christian Praxis.

8 70 209

Penghayatan Devosi Jalan Salib sebagai sarana untuk memperkuat iman umat di Wilayah Maria Cordis Rogobelah, Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Boyolali, Jawa Tengah.

4 53 164

Usaha menemukan makna sakramen Ekaristi demi pengembangan iman umat lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten.

0 9 155

UPAYA MENINGKATKAN PENGHAYATAN IMAN KRISTIANI KAUM MUDA MILIRAN, PAROKI BACIRO, YOGYAKARTA, MELALUI KATEKESE SKRIPSI

0 2 188

Upaya menumbuhkan hidup doa dalam keluarga-keluarga kristiani umat lingkungan Santa Maria stasi Majenang paroki Santo Stefanus Cilacap melalui katekese umat - USD Repository

0 0 137

SENI KARAWITAN SEBAGAI SARANA PENGHAYATAN IMAN UMAT AKAN EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS, BANTUL, YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 151

USAHA MENEMUKAN MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO ANTONIUS JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA GONDANGWINANGUN KLATEN SKRIPSI

1 2 153

Upaya meningkatkan peranan orang tua sebagai pendidik iman anak melalui katekese di Stasi Santo Mikael Poncowati Paroki Santa Lidwina Bandar Jaya Lampung Tengah - USD Repository

0 4 141