Laporan Hasil Penelitian Pelaksanaan Katekese di Lingkungan Santo

43 pelaksanaan, media, metode, pelaku, pendamping, suasana katekese. 11, 12, 13, 14, 15, 2 Tanggapan Umat - Keterlibatan umat dalam mengikuti pelaksanaan katekese. 16, 17, 18, 19, 20, 21. 6 Jumlah Total 21 Untuk mengolah data-data yang sudah terkumpul, guna mengetahui dan menentukan jumlah presentase dari setiap variabel, dipergunakan rumus di bawah ini Riduwan, 2014: 87: A X 100 = …….. A = Jumlah yang menjawab N N = Jumlah Responden Contoh: kegiatan apa saja yang sering anda ikuti di lingkungan? Doa rosario = 18 orang, rekoleksi = 10 orang, katekese = 7 orang, ziarah = 5 orang. 18 x 100 = 45 40

C. Laporan Hasil Penelitian Pelaksanaan Katekese di Lingkungan Santo

Longinus Naisau B Paroki Santa Sesilia Kotafoun-Atambua. Bagian ini membahas hasil penelitian dengan menggunakan angket tertutup terhadap 40 umat Lingkungan Santo Longinus Naisau B. Selain itu dalam 44 penelitian ini, peneliti juga mewawancarai tokoh umat dan beberapa aktifis sebanyak 10 orang sebagai pendukung untuk melengkapi jawaban responden apabila saat mengisi kuesioner responden kurang teliti, jujur dalam menjawab.

1. Laporan Hasil Penelitian Berdasarkan Kuesioner Tertutup terhadap 40

Umat Lingkungan Santo Longinus Naisau B. a. Identitas Responden Tabel 2 Identitas Responden N=40 No. Soal Pernyataan Jumlah Responden Presentase a. Nama anda b. Apa jenis kelamin anda? a. Laki-laki b. Perempuan 16 24 40 60 c. Berapa usia Anda sekarang? a. Antara 12-18 tahun b. Antara 19-27 tahun c. Antara 28- 36 tahun d. Lebih dari 37 tahun 10 7 8 15 25 17,5 20 37,5 d. Apa pekerjaan anda sekarang? a. Petani b. PNS c. Wirausaha d. Lain-lain 18 22 45 55 Dari tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa dari 40 responden yang diteliti, responden yang paling banyak adalah berjenis kelamin perempuan ada 24 responden 60 dan responden yang lebih sedikit berjenis kelamin laki-laki 45 40 dengan usia mereka rata-rata lebih dari 37 tahun sebanyak 15 orang 37,5 dan pekerjaan paling banyak adalah sebagai ibu rumah tangga sebanyak 22 responden 55.

b. Gambaran Pelaksanaan Katekese di Lingkungan Santo Longinus Naisau

B. Tabel 3 Pelaksanaan katekese di Lingkungan Santo Longinus Naisau B N=40 No. Soal Pernyataan Jumlah Responden Presentase 1 Pelaksanaan katekese di Lingkungan Santo Longinus Naisau B a. Dilaksanakan secara rutin b. Kadang-kadang dilaksanakan c. Tidak pernah dilaksanakan d. ........................................... 4 36 10 90 2 Tema yang digunakan dalam katekese sesuai dengan kebutuhan umat a. Sesuai karena bertolak dari pengalaman umat b. Disesuaikan dengan kalender liturgi c. Tema yang digunakan sesuai dengan buku panduan d. Tema yang digunakan tidak jelas 3 7 30 7,5 17,5 75 3 Tujuan katekese yang paling anda butuhkan: a. Meningkatkan kebutuhan ekonomi b. Persaudaraan semakin akrab c. Pendalaman iman umat d. Meningkatkan kebutuhan jasmani dan rohani 1 25 14 2,5 62,5 35 46 4 Waktu pelaksanaan katekese sasuai dengan yang sudah direncanakan a. Tepat waktu, sesuai dengan yang direncanakan b. Waktunya terlalu lama c. Waktu yang digunakan terlalu singkat d. Tidak tepat waktu 18 15 2 5 45 37,5 5 12,5 5 Media yang digunakan dalam pelaksanaan katekese mendukung proses terlaksananya katekese a. Sangat mendukung b. Mendukung c. Kurang mendukung d. Tidak mendukung 11 26 3 27,5 65 7,5 6 Proses katekese dengan menggunakan media membuat suasana semakin hidup. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 11 24 5 27,5 60 12,5 7 Media apa saja yang selama ini pernah digunakan di Lingkungan Santo Longinus Naisau B? a. Cerita bergambar b. Video c. Lagu-lagu d. .................................... 4 36 10 90 8 Metode katekese yang paling sering digunakan di Lingkungan Santo Longinus Naisau B a. Ceramah 20 50 47 b. Diskusi kelompok c. Sharing pengalaman d. Dan lain-lain 9 11 22,5 27,5 9 Metode yang paling anda suka dalam pelaksanaan katekese a. Ceramah b. Kelompok c. Sharing pengalaman d. Komunikasi 6 10 24 15 25 60 10 Peran seorang pendamping katekese yang diharapkan umat a. Pendamping mengambil alih penuh selama proses katekese b. Pendamping berperan sebagai pengarah dan pemudah c. Pendamping bertindak seolah-olah ia mengetahui segalanya d. Pendamping terlalu bertele-tele dalam menyampaikan materi 6 34 15 85 11 Suasana yang dialami umat selama mengikuti katekese a. Santai b. Suasana tegang, kaku c. Gembira d. Terlalu serius, monoton 14 8 18 35 20 45 12 Bahasa yang disampaikan oleh pendamping dalam berkatekese a. Tidak sulit karena penyampaiannya jelas dan sederhana b. Kadang-kadang tergantung yang 26 13 65 32,5 48 memimpin katekese saat itu c. Sulit, membuat bingung sehingga kurang memahami d. Bahasa yang digunakan terlalu tinggi 1 2,5 13 Volume suara pendamping harus nyaring, keras dan jelas sehingga umat dapat memahami dan mengerti apa yang disampaikan a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 21 15 4 52,5 37,5 10 14 Yang menjadi pelaku dalam pelaksanaan katekese a. Ketua lingkungan b. Seluruh umat c. Katekis d. Pastor paroki 18 15 7 45 37,5 17,5 15 Bahan yang digunakan dalam katekese harus sesuai dengan situasi umat a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Tidak tahu 26 14 65 35 Pada item no 1, 36 orang 90 menyatakan bahwa pelaksanaan katekese di Lingkungan Santo Longinus Naisau B kadang-kadang dilaksanakan. Dan 4 orang 10 menyatakan pada masa adven tahun 2014 mereka melaksanakan katekese secara rutin. 49 Pada item no 2, 30 orang 75 menyatakan bahwa tema yang digunakan dalam katekese sesuai dengan buku panduan. Dan 7 orang 17,5 menyatakan tema yang digunakan sesuai dengan kalender liturgi. Sementara 3 orang 7,5 menyatakan tema yang digunakan sesuai dengan kebutuhan umat karena bertolak dari pengalaman umat. Penentuan tema dalam katekese disesuaikan dengan pengalaman umat tergantung dari orang yang memimpin katekese saat itu. Pada item no 3, 25 orang 62,5 menyatakan bahwa tujuan katekese yang dibutuhkan umat ialah untuk memperdalam iman mereka. Dan 15 orang 37,5 menyatakan tujuan katekese yang dibutuhkan ialah untuk meningkatkan kebutuhan jasmani dan rohani mereka. Sedangkan 1 orang 2,5 menyatakan dengan mengikuti katekese, relasinya dengan orang lain semakin akrab. Pada item no 4, 18 orang 47,5 menyatakan waktu pelaksanaan katekese sesuai dengan yang sudah direncanakan. 16 orang 40 menyatakan walaupun tepat waktu tetapi selama prosesnya waktu yang digunakan terlalu lama karena pemimpinnya terlalu bertele-tele sehinggga ada umat yang merasa bosan bahkan kurang memahami apa yang mau disampaikan. Sedangkan 5 orang 12,5 menyatakan kadang-kadang tidak tepat waktu. Misalnya saat mulai atau selama proses katekese berlangsung. Pada item no 5, 26 orang 65 menyatakan media yang digunakan selama proses katekese sangat mendukung proses terlaksananya katekese. Karena dengan menggunakan media, umat semakin termotivasi serta dibantu untuk sampai pada pengalaman hidupnya. Ada 11 orang 27,5 menyatakan dengan menggunakan media mendukung proses terlaksananya katekese. Selain itu, 3 orang 7,5 lainnya menyatakan bahwa dengan menggunakan media kurang 50 mendukung terlaksananya katekese. Karena media yang digunakan terlalu monoton sehingga umat merasa jenuh. Pada item no 6, 24 orang 60 menyatakan mereka setuju menggunakan media selama proses katekese karena membuat suasana semakin hidup. Ada 11 orang 27,5 menyatakan sangat setuju menggunakan media selama proses katekese karena umat merasa semakin semangat untuk mendalami apa yang disampaikan oleh pendamping katekese. Sedangkan 6 orang 15 tidak setuju karena pembawaan atau penempatan media kurang tepat. Pada item no 7, 36 orang 90 menyatakan media yang selama ini pernah digunakan di Lingkungan Santo Longinus Naisau B ialah lagu-lagu. Sementara 4 orang 10 menyatakan bahwa kadang-kadang mereka menggunakan cerita bergambar selama proses katekese. Biasanya pendamping menggunakan cerita bergambar pada saat masa adven karena sudah disediakan oleh paroki. Pada item no 8, 20 orang 50 menyatakan metode yang sering digunakan di Lingkungan Santo Longinus Naisau B ialah metode ceramah. Ada 11 orang 27,5 memilih diskusi kelompok dan 9 orang 22,5 lainnya memilih sharing pengalaman. Pada item no 9, 24 orang 60 menyatakan bahwa mereka menyukai metode sharing pengalaman karena melalui sharing mereka dapat membagikan pengalaman-pengalaman yang mereka alami. Sementara 10 orang 25 menyukai metode diskusi kelompok dan 6 orang 15 menyukai metode ceramah. Pada item no 10, 34 orang 85 mengharapkan seorang pendamping katekese yang berperan sebagai pengarah dan pemudah. Sementara 6 orang 15 51 lainnya mengharapkan pendamping katekese yang mengambil alih penuh selama proses katekese. Pada item no 11, 18 orang 45 menyatakan terlalu serius, monoton selama mengikuti proses katekese. Banyak umat yang masih merasa seperti saat mengikuti ibadat atau doa rosario. Sementara 14 orang 35 merasa santai dan 8 orang 20 merasa tegang, kaku selama proses katekese berlangsung. Pada item no 12, 26 orang 65 mengungkapkan tidak mengalami kesulitan dalam memahami bahasa yang disampaikan oleh pendamping karena bahasa yang disampaikan sangat jelas dan sederhana. Artinya sesuai dengan konteks umat atau bahasa setempat. Ada 13 orang 32,5 menyatakan kadang- kadang mengalami kesulitan dalam memahami bahasa yang disampaikan oleh pendamping. Namun itu tergantung dari siapa yang memimpin katekese saat itu. Dan 1 orang 2,5 merasa kesulitan sehingga bingung dan kurang memahami apa yang disampaikan oleh pendamping. Pada item no 13, 21 orang 52,5 menyatakan sangat setuju jika volume suara pendamping harus nyaring, keras dan jelas sehingga mereka dapat memahami dan mengerti apa yang disampaikan oleh pendamping. Sementara 15 orang 37,5 menyatakan setuju dan 4 orang 10 lainnya menyatakan kurang setuju. Pada item no 14, 18 orang 45 menyatakan bahwa yang menjadi pelaku dalam pelaksanaan katekese ialah ketua lingkungan. Sedangkan 15 orang 37,5 menyatakan pelaku utama katekese yang sebenarnya adalah seluruh umat. Walaupun pelakunya adalah seluruh umat tetapi harus ada kerjasama dengan 52 pendamping sehingga katekese dapat berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu, 7 orang 17,5 menyatakan katekis lah yang menjadi pelaku katekese. Pada item no 15, 26 orang 65 sangat setuju jika bahan yang digunakan dalam katekese harus sesuai dengan situasi umat misalnya latar belakang, budaya hidup umat setempat sehingga bahan yang dikomunikasikan atau pesan Injil yang disampaikan pada umat sesuai dengan situasi mereka . Sementara yang menyatakan setuju sebanyak 14 orang 35.

c. Tanggapan Umat dalam Mengikuti Pelaksanaan Katekese Di Lingkungan

Santo Longinus Naisau B Tabel 4 Tanggapan Umat N=40 No. Soal Pernyataan Jumlah Responden Presentase 16 Keterlibatan umat dalam mengikuti pelaksanaan katekese di lingkungan a. Semua terlibat b. Sebagian saja c. Sedikit d. Tidak pernah 27 8 5 67,5 20 12,5 17 Yang membuat umat semangat mengikuti pelaksanaan katekese? a. Bisa menambah pengalaman iman b. Bisa bertemu dengan teman-teman c. Kerinduan untuk mendapat bekal iman d. .......................... 30 2 8 75 5 20 53 18 Keaktifan sharing pengalaman selama proses katekse a. Aktif untuk mensharingkan pengalaman b. Pasif, karena tidak terbiasa sharing c. Kadang-kadang d. Sharing tetapi menceritakan pengalaman orang lain 9 13 18 22,5 32,5 45 19 Kesulitan dalam mensharingkan pengalaman a. Tidak sulit, karena sesuai dengan pengalaman nyata b. Tidak tahu, karena tidak pernah sharing c. Sulit, karena kurang percaya diri dan sulit merumuskan kata-kata d. Lebih senang mendengarkan sharing dari orang lain 14 5 12 9 35 12,5 30 22,5 20 Buah-buah yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan katekese di lingkungan a. Semakin mengalami nilai-nilai Kerajaan Allah dalam setiap pengalaman hidup b. Semakin dekat dengan Tuhan c. Semakin diteguhkan d. Tidak mendapatkan apa-apa 25 12 3 62,5 30 7,5 21 Katekese yang menjadi harapan umat a. Katekese yang bermakna bagi umat artinya semakin memperkembangkan iman umat b. Waktu pendalaman iman tidak terlalu 23 11 57,5 27,5 54 lama c. Tidak ada sharing, berdoa bersama dan mendengarkan Sabda Tuhan d. .......................... 6 15 Tabel 4 pada item no 16 menunjukkan bahwa ada 27 orang 67,5 menyatakan sebagian umat saja yang mengikuti katekese di lingkungan. Sedangkan 8 orang 20 menyatakan hanya sedikit umat yang mengikuti kegiatan katekese di lingkungan dan 5 orang 12,5 lainnya menyatakan tidak pernah mengikuti pelaksanaan katekese. Pada item no 17, 30 orang 75 menyatakan yang membuat mereka semangat mengikuti pelaksanaan katekese ialah untuk menambah pengalaman iman. Sedangkan 8 orang 20 lainnya mempunyai kerinduan untuk mendapatkan bekal iman yang mendalam. Dan 2 orang 5 menyatakan semangat mengikuti pelaksanaan katekese karena ingin bertemu dengan teman- temannya. Pada item no 18, 18 orang 45 menyatakan umat Lingkungan Santo Longinus Naisau B kadang-kadang terlibat dalam mensharingkan pengalaman mereka. Tidak semua umat aktif dalam mensharingkan pengalamannya. Ada 13 orang 32,5 yang pasif selama proses katekese berlangsung karena tidak terbiasa sharing dan 9 orang 22,5 lainnya aktif dalam mensharingkan pengalamannya. Dengan mensharingkan pengalaman kepada orang lain maka mereka saling meneguhkan satu sama lain. Pada item no 19, 14 orang 35 menyatakan tidak mengalami kesulitan karena pengalaman yang disharingkan sesuai dengan pengalaman nyata. Dan 11 55 orang 27,5 mengalami kesulitan dalam mensharingkan pengalamannya. Hal ini disebabkan karena mereka kurang percaya diri dan sulit untuk merumuskan kata-kata. Selain itu, 9 orang 22,5 lebih senang mendengarkan sharing dari pengalaman orang lain. Bahkan 5 orang 12,5 lainnya menyatakan tidak tahu karena mereka tidak pernah terlibat untuk membagikan pengalaman imannya. Pada item no 20, 25 orang 62,5 merasa semakin mengalami nilai-nilai Kerajaan Allah dalam setiap pengalaman hidup. Sedangkan 12 orang 30 merasa semakin dekat dengan Tuhan. Selain itu, 3 orang 7,5 menyatakan buah-buah yang diperoleh selama mengikuti pelaksanaan katekese di lingkungan yakni semakin diteguhkan. Pada item no 21, 23 orang 57,5 mengharapkan agar melalui katekese, mereka semakin menemukan inspirasi. Dan 11 orang 27,5 mengharapkan waktu pelaksanaan katekese tidak terlalu lama sehingga mereka tidak merasa jenuh. Sedangkan 6 orang 15 mengharapkan adanya sharing pengalaman iman karena dengan adanya sharing pengalaman maka umat saling membagikan kisah hidup mereka.

2. Laporan hasil penelitian melalui wawancara terhadap 10 tokoh umat

Lingkungan Santo Longinus Naisau B. Pada bagian ini penulis akan melaporkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 05 Januari sampai 16 Januari 2015 di Lingkungan Santo Longinus Naisau B. Penulis melakukan wawancara dengan mendatangi setiap rumah responden. Sebelum melakukan wawancara, penulis memberitahukan kepada responden supaya mereka bisa meluangkan waktu untuk diwawancarai. Waktu yang dibutuhkan selama wawancara kira-kira 30 menit sampai 1 jam. Kadang ada 56 responden yang terlalu bertele-tele dalam menjawab sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama. Meskipun demikian, penulis tetap sabar dan senang untuk mendengarkan mereka. Berikut ini merupakan laporan hasil wawancara terhadap 10 tokoh umat Lingkungan Santo Longinus Naisau B. Mereka adalah orang yang selalu aktif mengikuti pelaksanaan katekese di lingungan. Penelitian melalui wawancara dimaksudkan untuk mengecek kembali apakah jawaban mereka sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya atau sebaliknya. Penulis melaporkan hasil wawancara terhadap 10 tokoh umat di Lingkungan Santo Longinus Naisau B dengan menggunakan kode. Misalnya RP 1-6 ditujukan kepada responden perempuan dan RL 7-10 untuk responden laki-laki. Kode tersebut digunakan untuk mempermudah penulis dalam melaporkan dan membahas hasil penelitian. Pada umumnya mereka mengatakan bahwa pelaksanaan katekese di lingkungan tidak dilaksanakan secara rutin. Misalnya pada tahun sebelumnya pelaksanaan katekese hanya dilaksanakan saat bulan Kitab Suci. Hal ini menunjukkan bahwa umat belum begitu mengenal katekese dan kurang tertarik untuk mengikuti katekese dikarenakan berbagai faktor yang mempengaruhi mereka seperti terlalu sibuk dengan pekerjaan, kurangnya kesadaran untuk mengikuti katekese dan pelaksanaan katekese sendiri kurang menarik. Pelaksanaan katekese yang kurang menarik dapat dilihat dari penentuan tema yang digunakan dalam katekese. Misalnya selama ini tema yang digunakan di Lingkungan Santo Longinus Naisau B hanya diambil dari buku panduan. Maka dapat dikatakan bahwa katekese yang dilaksanakan terlalu monoton karena 57 kebanyakan hanya mengikuti teks atau buku panduan yang telah disediakan sehingga materi maupun tafsiran Kitab Suci yang diwartakan kurang mengena atau belum terlalu menyentuh pengalaman hidup umat. Karena tema yang digunakan tidak sesuai dengan situasi setempat maka iman umat menjadi tidak berkembang. Waktu pelaksanaan yang digunakan dalam katekese tergantung orang yang memimpin saat itu. Sebagian besar responden mengatakan tepat waktu dan sebagian kecil mengatakan kadang terlalu lama sehingga umat merasa bosan, mengantuk bahkan mengalami kesulitan dalam memahami apa yang mau disampaikan pendamping. Berkaitan dengan penggunaan media dalam pelaksanaan katekese, secara keseluruhan mereka mengatakan bahwa media dan metode yang selama ini digunakan di lingkungan ialah lagu-lagu dan metode ceramah. Di sini pendamping berperan selama proses katekese berlangsung. Mereka mengatakan bahwa sebaiknya menggunakan metode sharing pengalaman karena dengan mensharingkan pengalaman kepada orang lain maka mereka saling meneguhkan satu sama lain. Selain itu, umat Lingkungan Santo Longinus Naisau B juga kurang aktif untuk mensharingkan pengalaman imannya. Sebagian besar umat masih pasif karena tidak terbiasa sharing dan merasa malu dan kurang percaya diri. Mereka mengatakan bahwa dengan mengikuti katekese di lingkungan, maka mereka semakin mengalami nilai-nilai Kerajaan Allah dalam setiap pengalaman hidup. 58

D. Pembahasan Hasil Penelitian Pelaksanaan Katekese di Lingkungan

Dokumen yang terkait

Katekese keluarga untuk meningkatkan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Carolus Borromius Margomulyo Paroki Santo Yoseph Medari Yogyakarta.

1 25 209

Katekese model SCP sebagai salah satu usaha peningkatan pelaksanaan pembinaan iman umat lingkungan Santo Yohanes Stasi Santo Yusup Balong Paroki Santa Theresia Lisieux Boro.

1 7 158

Sumbangan katekese umat dalam rangka meningkatkan penghayatan iman umat Lingkungan Santo Yusuf, Berut, Wilayah Santa Marta, Sumber, Paroki Santa Maria Lourdes, Sumber, Magelang, Jawa Tengah melalui Shared Christian Praxis.

8 70 209

Penghayatan Devosi Jalan Salib sebagai sarana untuk memperkuat iman umat di Wilayah Maria Cordis Rogobelah, Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Boyolali, Jawa Tengah.

4 53 164

Usaha menemukan makna sakramen Ekaristi demi pengembangan iman umat lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten.

0 9 155

UPAYA MENINGKATKAN PENGHAYATAN IMAN KRISTIANI KAUM MUDA MILIRAN, PAROKI BACIRO, YOGYAKARTA, MELALUI KATEKESE SKRIPSI

0 2 188

Upaya menumbuhkan hidup doa dalam keluarga-keluarga kristiani umat lingkungan Santa Maria stasi Majenang paroki Santo Stefanus Cilacap melalui katekese umat - USD Repository

0 0 137

SENI KARAWITAN SEBAGAI SARANA PENGHAYATAN IMAN UMAT AKAN EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS, BANTUL, YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 151

USAHA MENEMUKAN MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO ANTONIUS JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA GONDANGWINANGUN KLATEN SKRIPSI

1 2 153

Upaya meningkatkan peranan orang tua sebagai pendidik iman anak melalui katekese di Stasi Santo Mikael Poncowati Paroki Santa Lidwina Bandar Jaya Lampung Tengah - USD Repository

0 4 141