menjalani bidang profesi tertentu misalnya mengajar cenderung belum memiliki keahlian pedagogik yang cukup tinggi. Namun seiring dengan
berjalannya waktu, keahlian mengajar pedagogik tersebut akan terus terasah. Guru akan terus belajar dari tindakan-tindakannya dan
mengevaluasi hasil pembelajarannya, sehingga akhirnya akan memiliki profesionalitas kerja yang tinggi. Hal ini dikuatkan dalam pedoman
sertifikasi guru dimana uji kompetensi akan dilakukan melalui penilaian portofolio. Salah satu komponen portofolio itu adalah pengalaman
mengajar Pedoman Penyusunan Perangkat Portofolio, 2007:50 . Guru dengan pengalaman lebih banyak akan berpeluang untuk memperoleh
sertifikasi dibandingkan dengan guru dengan pengalaman mengajar yang sedikit. Jadi jelas terlihat bahwa dengan pengalaman atau masa kerja yang
lebih panjang akan mempengaruhi tingkat profesionalitas kerja seseorang. 3. Profesionalitas Kerja Guru Ditinjau dari Status Kepegawaian
Status kepegawaian yang dimiliki seorang guru sering berdampak pada kinerjanya. Guru dengan status karyawan tetap cenderung memiliki
profesionalitas kerja yang tinggi karena guru tersebut merasa bahwa ia adalah milik instansi tempat ia bekerja sehingga ia berusaha menjalankan
pekerjaaannya sebaik mungkin, berusaha menjaga dan meningkatkan nama baik lembaga tempat guru tersebut mengajar. Guru dengan status ini
diduga memiliki profesionalitas kerja yang lebih baik baik karena guru tersebut mendapatkan imbalan yang layak berupa materi dan fasilitas
lainnya sehingga ia pun berusaha menampilkan kinerjanya sebaik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mungkin. Sedangkan guru dengan status karyawan tidak tetap kurang memiliki profesionalitas kerja yang baik dalam menjalankan tugasnya. Hal
ini disebabkan kompensasi yang diterima sangat berbeda dibandingkan guru berstatus karyawan tetap. Ditinjau dari aspek sosial dan psikologis,
karyawan berstatus pegawai tetap atau PNS akan cenderung lebih tenang dan nyaman dalam menjalani pekerjaannya sehingga berdampak baik bagi
prestasi kerjanya dibanding dengan karyawan berstatus karyawan tidak tetap.
F. HIPOTESIS
Hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih memerlukan jawaban atau pembuktian kebenarannya Soeharto, 1989:134. Dalam penelitian ini,
hipotesis dirumuskan sebagai berikut: 1. Ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari tingkat pendidikan
2. Ada perbedaan profesionalits kerja guru ditinjau dari masa kerja 3. Ada perbedaan profesionalitas kerja guru ditinjau dari status kepegawaian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan metode survei. Surakhmad dalam Arikunto 2006:110 mengatakan bahwa pada umumnya
survei merupakan cara mengumpulkan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu jangka waktu yang bersamaan. Jumlahnya biasanya cukup
besar. Dalam penelitian ini kesimpulan yang ditarik hanya berlaku dan terbatas pada guru-guru SMA Negeri dan Swasta di kota Yogyakarta.
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri dan Swasta di Kota
Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan November 2008.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah guru-guru SMA Negeri dan Swasta di Kota
Yogyakarta.
21 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah profesionalitas kerja guru ditinjau dari tingkat
pendidikan, masa kerja, dan status kepegawaian.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik
tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya Sudjana, 1989:6. Sesuai masalah yang diteliti
maka populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru SMA Negeri dan Swasta di Kota Yogyakarta yang berjumlah 1.829 orang guru.
2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan
cara-cara tertentu Sudjana, 1989:161. Ukuran sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan tabel Krecjie. Krecjie dalam
melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 5, jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95 terhadap populasi
Sugiyono, 2007:62 Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah sebagian guru-guru SMA Negeri dan Swasta di Kota Yogyakarta yang
berjumlah 317 orang. Sampel tersebut diambil dari 8 SMA di kota Yogyakarta, yaitu SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta,
SMA Negeri 11 Yogyakarta, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, SMA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI