Profesionalitas Kerja Guru TINJAUAN PUSTAKA
kemanusiaannya secara optimum, pada jalur pendidikan formal jenjang pendidikan dasar dan menengah, termasuk pendidikan anak usia dini formal”.
Ciri-ciri profesional tugas guru sebagai pendidik dan pengajar menurut Hariwung 1989:9 antara lain :
1. Adanya suatu keutuhan teori intelektual, yang diperluas oleh penelitian dan terorganisasi. Hal ini sudah dapat dipenuhi dengan adanya teori – teori
tentang ilmu kependidikan yang dikembangkan dalam penelitian. 2. Adanya teknik intelektual. Disini terdapat sejumlah teknik intelektual yang
meliputi metodologi pengajaran, teknik evaluasi, dan teknik metodologi penelitian pendidikan.
3. Penggunaan teknik tersebut terhadap peristiwa – peristiwa praktis. Metode dan teknik pendidikan dimaksud juga sudah banyak membantu dalam
pemecahan masalah-masalah praktis di dalam berbagai situasi di sekolah 4. Suatu jangka waktu latihan dan sertifikasi yang relatif lama.
5. Serangkaian standar atau patokan dan suatu ketentuan etika yang dilaksanakan. Untuk ini, terdapat Kode Etik Guru Indonesia, yang
ditetapkan dalam Konggres PGR ke XII tanggal 21-25 November 1973 di Jakarta.
6. Kemampuan untuk menerapkan kepemimpinannya sendiri. Tugas guru di dalam proses belajar mengajar adalah suatu penerapan kepemimpinan
kependidikan, yang bersumber pada kepemimpinan pendidikan secara struktural dalam Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
7. Suatu perhimpunan anggota-anggota profesi dengan kualitas komunikasi yang tinggi.
8. Pengakuan sebagai profesi. Pengakuan dimaksud ditunjukkan oleh penempatan lulusan dalam bidang pekerjaan sebagai guru di sekolah
sesuai dengan jenjang pendidikan. 9. Kepentingan profesional untuk penggunaan tugas guru secara
bertanggung jawab. Hal ini ditunjukkan oleh tuntutan masyarakat terhadap kualitas lulusan yang dapat dipertanggung jawabkan.
10. Hubungan yang mapan antara PGRI dengan organisasi-organisasi profesional lainnya.
Profesionalitas kerja guru diukur berdasarkan suatu standar kompetensi yang telah ditetapkan pemerintah. Menurut Mulyasa 2007:26, kompetensi
guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi
guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman peserta didik pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme.
Dalam Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 3 disebutkan bahwa kompetensi dasar guru antara lain kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang
meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, serta pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,arif,
dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru
sebagai bagian dari masyarakat untuk bergaul dan berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik dan masyarakat sekitar.
Peraturan Mendiknas Nomor 16 Tahun 2007 menyebutkan bahwa terdapat sejumlah indikator dalam setiap kompetensi dasar keguruan. Dalam
kompetensi pedagogik, indikator-indikator pengukuran yang termasuk di dalamnya antara lain :
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang
diampu. 4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. 8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran. 10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Pada kompetensi kepribadian, indikator-indikator pengukuran yang termasuk di dalamnya antara lain :
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. Pada kompetensi sosial, indikator-indikator pengukuran yang
termasuk di dalamnya antara lain : 1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluaraga, dan status sosial ekonomi.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Pada kompetensi profesional, indikator-indikator pengukuran yang termasuk di dalamnya antara lain :
1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.
3. Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif. 4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif. 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi
dan mengembangkan diri.