Penggolongan Biaya yang Sesuai Dapat Dikendalikan Tidaknya
manajer suatu pusat pertanggungjawaban maka biaya harus dipisahkan menjadi biaya terkendalikan dan biaya tak terkendalikan.
Biaya terkendalikan adalah biaya yang secara signifikan dapat
dipengaruhi dan dikendalikan oleh manajer dalam jangka waktu tertetu.
Sedangkan biaya tak terkendalikan adalah biaya yang secara signifikan
tidak dapat dipengaruhi dan dikendalikan oleh seorang manajer, karena manajer tersebut tidak memiliki wewenang dalam mengendalikan biaya-
biaya yang terjadi dibagiannya dalam jangka waktu tertentu Supriyanto, 1994:148
Untuk memisahkan biaya ke dalam biaya terkendalikan dan tak terkendalikan pada kenyataannya para manajer mengalami kesulitan.
Hanya biaya-bia ya yang terkendalikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban saja yang disajikan dalam laporan biaya dan diminta
pertanggungjawabannya. Pedoman untuk menetapkan apakah suatu biaya dapat dibebankan
sebagai tanggung jawab seseorang pusat pertanggungjawaban adalah sebagai berikut Mulyadi, 1983:383 :
a. Jika seseorang memiliki wewenang baik dalam perolehan maupun
penggunaan jasa, ia harus dibebani dengan penggunaan jasa tersebut.
b. Jika seseorang dapat secara berarti mempengaruhi jumlah biaya
tertentu melalui tindakannya sendiri, ia dapat dibebani dengan biaya tersebut.
c. Meskipun seseorang tidak secara berarti mempengaruhi jumlah
biaya tertentu melalui tindakan langsungnya sendiri, ia dapat juga dibebani biaya tersebut jika manajemen menghendaki agar supaya
ia menaruh perhatian, sehingga ia dapat membantu orang-orang bertanggung jawab mempengaruhinya.
Semua biaya dalam suatu organisasi dapat dikendalikan, tergantung manajer pusat pertanggungjawaban mana yang dapat mengendalikannya.
Biaya yang tak terkendalikan dapat diubah menjadi biaya terkendalikan melalui dua cara yaitu Supriyono, 1989:16:
a. Dengan mengubah dasar pembebanan dari alokasi ke pembebenan
langsung. b. Dengan mengubah letak wewenang dan tanggung jawab dalam
pengambilan keputusan. 4.
Sistem Akuntansi Biaya yang Disesuaikan dengan Struktur Organisasi
Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem pengumpulan biaya untuk kepentingan pengendalian biaya, yaitu dengan
cara menggolongkan, mencatat dan meringkas biaya-biaya dalam hubungannya dengan tingkat-tingkat manajemen yang bertanggung jawab
atas terjadinya biaya dengan tujuan untuk menghasilkan informasi akuntansi pertanggungjawaban guna pengendalian biaya.
Oleh karena biaya yang terjadi akan dikumpulkan untuk setiap tingkatan manajemen, maka biaya-biaya harus digolongkan dan diberi
kode sesuai dengan tingkatan manajemen yang terdapat dalam struktur organisasi. Setiap tingkatan manajemen merupakan pusat
pertanggungjawaban dan akan dibebani dengan biaya-biaya yang terjadi di dalamnya yang dipisahkan antara biaya terkendalikan dan biaya tak
terkendalikan. Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban pencatatan transaksi
dikaitkan dengan pusat pertanggungjawaban, sehingga kode rekening yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
biasa digunakan adalah kode angka kelompok. Kode angka kelompok digunakan untuk menunjukkan hirarki data atau tempat terjadinya data,
serta dapat mencerminkan informasi biaya yang menggambarkan : a. Hubungan biaya dengan pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan,
yang terbagi menurut hirarki : direksi, departemen dan bagian. b.
Jenis-jenis biaya. Berdasarkan hubungan biaya dengan pusat pertanggungjawaban dapat
ditentukan bahwa jumlah angka dalam kode adalah lima, dengan rincian tiga angka pertama untuk menunjukkan hubungan biaya dengan struktur
organisasi ada tiga jenjang organisasi dan dua angka sisanya untuk menunjukkan jenis biaya karena jumlah biaya diperkirakan tidak akan
lebih dari 100 jenis Dengan demikian arti posisi angka dalam kode rekening biaya, tampak
sebagai berikut:
Direktorat Departemen Bagian Jenis Biaya
Pusat pertanggungjawaban Gambar 2.3
Arti posisi angka dalam kode rekening biaya 1
2 3 4 5
Adapun prosedur pengumpulan data biaya dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban adalah sebagai berikut Mulyadi, 1983:389:
a. Atas dasar media pembukuan, biaya dicatat tiap jenis biaya ke dalam
kartu biaya. Dalam kartu biaya, biaya telah digolongkan menurut jenis, dan terkendalikan tidaknya biaya serta pusat biaya di mana biaya
tersebut terjadi. Kartu biaya merupakan alat distribusi biaya untuk keperluan akuntansi pertanggungjawaban.
b. Secara periodik misalnya sebulan sekali biaya yang dicatat dalam
buku pembantu biaya dijumlah dan disajikan dalam bentuk laporan pertanggungjawaban.
Contoh: PT Eliona sari adalah produsen kertas. Rekening buku besarnya dibagi
menjagi enam kelompok dan diberi kode rekening sebagai berikut : 1Aktiva
2Utang 3 Modal
4 Pendapatan 5 Biaya
6 Pendapatan dan biaya di luar usaha Rekening buku besar diberi kode angka kelompok yang terdiri dari empat
angka. Arti posisi angka dalam kode rekening biaya tersebut adalah :
5 X X X Kelompok biaya
Pusat biaya direksi Pusat biaya departemen
Pusat biaya bagian
Gambar 2.4 Arti Posisi Angka dalan Kode Rekening Biaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jenis biaya dalam tiap-tiap pusat biaya digolongkan sesuai dengan obyek pengeluaran dan dicatat dalam kartu biaya buku pembantu biaya. Kode
rekening pembantu biaya terdiri dari 7 angka dan arti posisi angka dalam setiap kode adalah sebagai berikut :
5 X X X XXX Kelompok rekening biaya
Pusat pertanggungjawaban direksi Pusat pertanggungjawaban departemen
Pusat pertanggungjawaban bagian Jenis biaya