KESIMPULAN DAN SARAN Penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban untuk pengendalian biaya produksi : studi kasus pada PT. Sang Hyang Seri Pasuruhan-Jawa Timur.

10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

Mulyadi mendefinisikan akuntansi pertanggungjawaban sebagai 1983:379: “Suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya serta penghasilan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasi, dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan” Sedangkan Slamet Sugiri mendefinisikan akuntansi pertanggungjawaban sebagai berikut 1994:199: “Akuntansi pertanggungjawaban adalah penyusunan laporan- laporan prestasi yang dikaitkan kepada individu- individu atau anggota-angota kelompok sebuah organisasi dengan suatu cara yang menekankan pada fak tor-faktor yang dapat dikendalikan oleh individu atau anggota kelompok tersebut”. Definisi lain akuntansi pertanggungjawaban adalah Gudono 1993:207 yaitu : Akuntansi pertanggungjawaban adalah proses yang meliputi : 1. Penunjukan pusat pertanggungjawaban 2. Pendelegasian wewenang kepada orang-orang dalam pusat pertanggunjawaban 3. Penyajian anggaran, pengumpulan data realisasi, dan penyajian laporan perbandingan antara realisasi dengan anggaran 4. Penanganan orang-orang yang harus bertanggung jawab atas tindakan tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Akuntansi pertanggungjawaban menghendaki adanya pemisahan wewenang dan tanggung jawab untuk setiap tingkatan manajemen 2. Setiap kegiatan pengumpulan biaya dan pelaporan biaya yang disesuaikan dengan tingkatan manajemen sehingga dengan mudah menentukan pihak- pihak yang bertanggung jawab 3. Dalam akuntansi pertanggungjawaban prestasi manajer dinilai berdasarkan unit organisasi yang yang dipimpinnya dengan menyusun laporan prestasi dimana laporan tersebut hanya berisi biaya-biaya yang dapat dikendalikan.

B. Bentuk-bentuk Pusat Pertanggungjawaban

Dalam akuntasi pertanggungjawaban, laporan prestasi disiapkan untuk setiap segmen. Segmen dapat berupa departemen, bagian-bagian yang lebih dari departemen, atau sekelompok departemen yang beroperasi di bawah kendali dan wewenang seorang manajer yang bertanggung jawab. Pusat pertanggungjawaban diartikan sebagai bagian atau unit organisasi yang dipimpin seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap unit yang dipimpinnya Abdul Halim Bambang, 1990:120 . Menurut S. Widanarto dalam Reader Controllership, pusat pertanggungjawaban diartikan sebagai suatu unit organisasi dalam perusahaan yang dipimpin oleh seorang manajemen yang bertanggung jawab atau dengan kata lain setiap unit kerja dalam organisasi dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab. Sedangkan pusat pertanggungjawaban menurut Slamet sugiri dalam bukunya