Pembahasan Hasil Penelitian KESIMPULAN DAN SARAN 92

81 j. Tingkat signifikan variabel bebas X 14 , sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung variabel bebas X 14 adalah negatif yaitu sebesar -3,703. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas X 14 berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel terikat Y. Hasil analisis menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan untuk teknik analisis ini tidak cocok, tetapi pengujian secara individual membuktikan ada variabel bebas Gross Profit Margin GPM, Return on Assets ROA, Average Collection Period ACP, dan Total Assets Turnover TAT berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat Perubahan Laba Y.

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

Tingkat signifikan Quick Ratio X 2 , sebesar 0,075 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung Quick Ratio X 2 adalah negatif yaitu sebesar -1,867. Maka dapat disimpulkan bahwa Quick Ratio X 2 berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Ketidakmampuan Quick Ratio dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena sediaan yang dimiliki perusahaan terlalu besar, sehingga menyebabkan biaya yang diperlukan untuk merawat dan menyimpan persedian terlalu besar. Hal ini menyebabkan terlalu banyak laba yang diserap untuk pemeliharaan persediaan perusahaan yang belum terjual. Sehingga sangat mempengaruhi dan mengurangi laba yang akan diterima oleh perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi 2005. 82 Tingkat signifikan Equity to Total Liabilities X 5 , sebesar 0,678 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung Equity to Total Liabilities X 5 adalah negatif yaitu sebesar -0,421. Maka dapat disimpulkan bahwa Equity to Total Liabilities X 5 berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Ketidakmampuan Equity to Total Liabilities dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dibiayai dari modal perusahaan, sehingga likuiditas perusahaan akan terancam saat jatuh tempo. Sedangkan aktiva tetap bersifat jangka panjang dan tidak mudah dijual. Selain itu pendapatan yang dihasilkan oleh modal yang berasal dari aktiva tidak dapat digunakan untuk menutup besarnya biaya perawatan aktiva dan kekurangan tersebut harus ditutup oleh sebagian pendapatan perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi 2005. Tingkat signifikan Equity to Fixed Assets X 6 , sebesar 0,894 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung Equity to Fixed Assets X 6 adalah negatif yaitu sebesar -0,135. Maka dapat disimpulkan bahwa Equity to Fixed Assets X 6 berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Ketidakmampuan Equity to Fixed Assets dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena pembelian aktiva tetap dibiayai dari modal pinjaman, likuiditas perusahaan akan terancam saat jatuh tempo. Sedangkan aktiva tetap bersifat jangka panjang dan tidak mudah dijual. Selain itu pendapatan yang dihasilkan oleh modal yang berasal dari hutang tidak dapat digunakan untuk menutup besarnya biaya 83 modal dan kekurangan tersebut harus ditutup oleh sebagian pendapatan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi 2005. Tingkat signifikan Gross Profit Margin X 7 , sebesar 0,013 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung Gross Profit Margin X 7 adalah negatif yaitu sebesar -2,697. Maka dapat disimpulkan bahwa Gross Profit Margin X 7 berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Kemampuan Gross Profit Margin dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena laba kotor yang dihasilkan tidak dapat menutup seluruh biaya operasional perusahaan yang terdiri dari biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum yang besarnya bervariasi sehingga mengakibatkan peningkatan terhadap laba yang diperoleh perusahaan tidak terjadi. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi 2005. Tingkat signifikan Net Profit Margin X 8 , sebesar 0,280 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung Net Profit Margin X 8 adalah positif yaitu sebesar 1,108. Maka dapat disimpulkan bahwa Net Profit Margin X 8 berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Kemampuan Net Profit Margin dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena beberapa hal seperti apakah harga jual yang terlalu rendah meskipun volume penjualan meningkat. Atau volume penjualannya turun karena harga jual yang terlalu tinggi. Hal-hal seperti ini yang dapat menyebabkan laba perusahaan tidak dapat maksimal. 84 Meskipun terjadi kondisi seperti di atas perubahan labanya tetap meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi 2005. Tingkat signifikan Return on Assets X 9 , sebesar 0,022 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung Return on Assets X 9 adalah positif yaitu sebesar 2,456. Maka dapat disimpulkan bahwa Return on Assets X 9 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Kemampuan Return on Assets dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena sifat dan pola investasi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap aktiva sangat tepat sehingga laba yang diperoleh perusahaan menjadi maksimal. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi 2005. Tingkat signifikan Return on Equity X 10 , sebesar 0,082 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung Return on Equity X 10 adalah positif yaitu sebesar 1,824. Maka dapat disimpulkan bahwa Return on Equity X 10 berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Kemampuan Return on Equity dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena sifat dan pola investasi yang dilakukan oleh perusahaan kurang tepat sehingga laba yang diperoleh tidak maksimal. Selain itu pendapatan yang dihasilkan oleh modal yang berasal dari modal pemilik tidak dapat digunakan untuk menutup besarnya biaya modal dan kekurangan tersebut harus ditutup oleh sebagian pendapatan yang berasal dari pemegang saham. Meskipun terjadi kondisi seperti di atas perubahan 85 labanya tetap meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi 2005. Tingkat signifikan Inventory Turnover X 11 , sebesar 0,753 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung Inventory Turnover X 11 adalah positif yaitu sebesar 0,319. Maka dapat disimpulkan bahwa Inventory Turnover X 11 berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Kemampuan Inventory Turnover dalam memprediksi perubahan laba yang akan datang sangat dimungkinkan karena tidak cukupnya persediaan yang ada pada perusahaan. Sehingga dapat mengurangi volume penjualan yang dapat mempengaruhi jumlah laba yang diperoleh perusahaan. Selain itu juga dapat mengurangi kesempatan untuk mendapatkan laba yang lebih besar. Kemampuan persediaan untuk dikonversikan menjadi kas melalui penjualannya dapat dijadikan indikator tentang seberapa besar profit margin yang dapat direalisasikan. Tingkat perputaran persediaan yang cepat mengakibatkan kenaikan pendapatan dan meningkatkan laba dimasa yang akan datang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi 2005. Tingkat signifikan Average Collection Period X 12 , sebesar 0,016 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung Average Collection Period X 12 adalah positif yaitu sebesar 2,598. Maka dapat disimpulkan bahwa Average Collection Period X 12 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Kemampuan Average Collection Period dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena besarnya 86 rata-rata pengembalian piutang yang berarti semakin besar juga dana yang terserap oleh piutang. Hal ini mencerminkan pendapatan yang akan meningkat sehubungan dengan semakin besarnya dana yang terserap oleh piutang. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi 2005. Tingkat signifikan Total Assets Turnover X 14 , sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung Total Assets Turnover X 14 adalah negatif yaitu sebesar -3,703. Maka dapat disimpulkan bahwa Total Assets Turnover X 14 berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Perubahan Laba Y. Kemampuan Total Assets Turnover dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena dalam Total Assets Turnover terkandung total aktiva dan penjualan yang keduanya mempunyai hubungan dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Dari hasil penjualan perusahaan dapat memperoleh laba, sementara itu penjualan terjadi karena adanya produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan melalui pemakaian aktiva. Meskipun Total Assets Turnover perusahaan naik tetap perubahan labanya turun. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi 2005.

4.5. Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 39 105

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN TRANSPORTATION SERVICES Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Transportation Services Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Transportation Services Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 16

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 14

PENDAHULUAN Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 8

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 16

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 4 15

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur (Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010).

0 2 14

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2007-2009).

0 0 13