Rasio Keuangan Jenis-Jenis Rasio Keuangan

21 periode tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun periode yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama, maka disebut metode vertikal. Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun periode yang sama. Teknik-teknik analisis yang termasuk klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis persentase per komponen comment size, analisis rasio dan analisis impas.

2.2.2.3. Rasio Keuangan

Menurut Horne 1986:131 rasio keuangan adalah alat yang dipakai untuk menganalisis kondisi dan prestasi keuangan. Rasio ini dapat dibagi empat macam: likuiditas, pinjaman debt, keuntungan profitabilitas, dan kemampuan memenuhi kewajiban leverage. Dengan satu rasio saja kita tidak dapat dan tidak cukup untuk mendapatkan gambaran kondisi dan prestasi keuangan yang realistis. Namun demikian dengan sejumlah rasio kita dapat memberikan pertimbangan yang dapat diandalkan. Sedangkan menurut Prastowo dan Julianty 2005:80 rasio merupakan teknik analisi laporan keuangan yang paling banyak digunakan. Rasio ini merupakan alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar dengan menggambarkan gejala-gejala yang tampak suatu keadaan. 22 Jika diterjemahkan secara tepat, rasio juga dapat menunjukkan area-area yang memerlukan penelitian dan penanganan yang lebih dalam.

2.2.2.4. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Secara umum ada empat kelompok rasio keuangan yang dipilih dalam penelitian ini: a. Rasio Likuiditas Menurut Weston dan Brigham 1981:116 pada umumnya, yang pertama sekali menjadi perhatian seorang analis keuangan adalah tingkat likuiditas: apakah perusahaan tersebut mampu membayar hutangnya yang bakal jatuh tempo. Dua rasio likuiditas yang umum digunakan yaitu rasio lancar current ratio dan rasio cairacid test. Rasio lancar dihitung dengan membagi harta lancar dengan hutang lancar. Rasio lancar adalah yang paling umum digunakan untuk mengukur kesanggupan membayar hutang jangka pendek, karena rasio ini menunjukkan besarnya tagihan atas hutang jangka pendek oleh kreditor yang dapat ditutup oleh harta yang diharapkan dapat diubah menjadi uang kas dalam satu saat yang bersamaan dengan waktu pembayaran hutang tersebut. Rasio cair dihitung dengan mengurangkan persediaan dari harta lancar dan sisanya dibagi dengan hutang lancar. Menurut Shapiro dan Balbirer 2000 dalam Meythi 2005, rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan 23 berhubungan dengan ukuran dan komposisi tentang posisi modal kerja perusahaan. Ada dua ukuran likuiditas perusahaan yang dipakai dalam penelitian ini yaitu current ratio CR, quick ratio QR. CR didapat dengan membandingkan current assets dan current liabilities. Di samping itu, CR dapat menunjukkan tingkat keamanan kewajiban jangka pendek margin of safety. QR adalah perbandingan antara current assets dikurangi persediaan dengan current liabilities. QR digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban lancar dengan menggunakan aktiva yang paling likuid quick assets yaitu kas, surat berharga, dan piutang. b. Rasio Solvabilitas Menurut Wild et al 2005:41 struktur modal dan solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya terhadap ekuitas perusahaan, dalam hal ini terdapat tiga macam rasio keuangan yaitu: total hutang terhadap ekuitas total debt to equity yaitu total kewajiban dibagi dengan ekuitas pemegang saham. Utang jangka panjang terhadap ekuitas long term debt equity yaitu kewajiban jangka panjang dibagi dengan ekuitas pemegang saham. Kelipatan bunga dihasilkan time interest earned yaitu laba sebelum pajak dan bebn bunga dibagi dengan beban bunga. Menurut Machfoedz 1994 dalam Meythi 2005, rasio solvabilitas adalah rasio yang merupakan indikator kemampuan 24 perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya. Kreditur jangka pendek sangat berminat untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek, sedangkan kreditur jangka panjang selain ingin mengetahui kemampuan jangka pendek yang lebih penting lagi dapat mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Oleh karena itu, kreditur jangka panjang perlu mengetahui posisi keuangan perusahaan jangka pendek dan jangka panjang. Ada empat ukuran soalvabilitas perusahaan yang dipakai dalam penelitian ini yaitu debt ratio DR, equity to total assets ETA, equity to total liabilities ETL, dan equity to fixed assets EFA. DR adalah perbandingan antara total kewajiban dibagi dengan total aktiva. ETA adalah rasio yang membandingan antara total ekuitas dengan jumlah aktiva perusahaan. Hal ini penting bagi kreditur, karena dapat mengukur kemampuan perusahaan untuk membiayai aktiva tetap dan ekuitas. Semakin tinggi rasio berarti semakin kecil modal pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. ETL adalah rasio yang mengukur hubungan antara jumlah ekuitas dengan total kewajiban kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. EFA adalah rasio yang dihitung dengan membandingkan antara total ekuitas dengan total aktiva tetap, untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membeli aktiva tetap dengan ekuitas. 25 c. Rasio Profitabilitas Menurut Weston dan Brigham 1981:122 rasio profitabilitas adalah hasil akhir sejumlah kebijaksanaan dan keputusan. Rasio-rasio terdahulu membicarakan beberapa hal yang menarik bagaimana perusahaan beroperasi, tetapi rasio profitabilitas memberikan jawaban akhir tentang bagaimana efektifnya perusahaan tersebut dikelola. Rasio profitabilitas yang digunakan antara lain: margin laba atas penjualan profit margin on sales, laba atas total harta return on total assets, dan hasil bersih pengembalian atas kekayaan bersih return on net worth. Margin laba atas penjualan dihitung dengan membagi laba setelah potongan pajak dengan penjualan, memberikan laba dari tiap rupiah penjualan. Rasio laba bersih terhadap total harta mengukur tingkat laba terhadap total investasi perusahaan ROI. Rasio laba bersih setelah dikurangi pajak terhadap kekayaan bersih, mengukur tingkat laba atas investasi pemegang saham. Menurut Weygandt et al 1996 dalam Meythi 2005 rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen perusahaan secara keseluruhan, yang ditunjukkan dengan besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Rasio profitabilitas diangganp sebagai alat yang paling valid dalam mengukur hasil pelaksanaan operasi perusahaan, karena rasio profitabilitas merupakan alat pembanding pada berbagai alternatif investasi yang sesuai dengan tingkat resiko. 26 Ada tiga ukuran profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu profit margin PM, return on assets ROA, dan return on equity ROE. PM adalah rasio yang menunjukkan laba yang mampu dicapai perusahaan dalam satu periode. Ada dua jenis rasio yang termasuk dalam rasio profit margin, yaitu: net profit margin NPM dan gross profit margin GPM. Net profit margin NPM adalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan bersih, sedangkan gross profit margin GPM adalah perbandingan antara laba kotor dengan penjualan bersih. ROA adalah rasio untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari harta perusahaan. ROA diukur dengan perbandingan antara net income dengan total assets. ROE adalah rasio yang mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan. ROE diukur dengan perbandingan antara net income dengan shareholder’s equity net worth. d. Rasio Aktivitas Menurut Weston dan Brigham 1981:120 rasio aktivitas mengukur bagaimana efektifnya perusahaan mengukur sumber-sumber resources yang ada dalam pengendaliannya. Rasio ini berisikan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi dalam berbagai harta. Dianggap bahwa suatu keseimbangan yang layak harus ada 27 antara penjualan dengan berbagai harta persediaan, piutang, harta tetap dan lain-lainnya. Rasio aktivitas yang digunakan antara lain: perputaran persediaan inventory turnover, periode pengumpulan rata-rata average collection period, perputaran harta tetap fixed asset turnover, dan perputaran jumlah harta total asset turnover. Perputaran persediaan diidentifikasikan sebagai penjualan dibagi persediaan. Periode pengumpulan rata-rata, yaitu ukuran dari perputaran tagihan account receivable turnover, dihitung dua tahap: 1 penjualan tahunan dibagi dengan 360 untuk mendapatkan rata-rata penjualan harian, dan 2 piutang dibagi dengan penjualan harian untuk mendapatkan jumlah hari penjualan yang terikat dalam piutang. Rasio penjualan terhadap harta tetap, mengukur perputaran dari bangunan dan peralatan. Perbandingan aktivitas final, yamg mengukur perputran semua harta perusahaan, dihitung dengan membagi penjualan dengan jumlah harta. Menurut Shapiro dan Balbirer 2000 dalam Meythi 2005 rasio aktivitas adalah rasio yang mengenai seberapa baik perusahaan menggunakan sumber daya produktifnya. Ada empat ukuran rasio aktivitas yang dipakai dalam penelitian ini yaitu inventory turnover ITO, average collection periode ACP, fixed assets turnover FAT, total asset turnover TAT. ITO adalah mengukur perputaran dana yang tertanam pada inventory. ITO diukur dengan perbandingan antara 28 penjualan dan persediaan. ACP adalah ukuran efektifitas penagihan piutang. ACP diukur dengan perbandingan antara piutang dengan penjualan perhari. Semakin besar rata-rata pengembalian piutang berarti semakin besar juga dana yang terserap dalam piutang. FAT adalah perbandingan antara penjualan dengan aktiva tetap. TAT adalah perbandingan antara penjualan dengan total aktiva.

2.2.3. Laba

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 39 105

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN TRANSPORTATION SERVICES Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Transportation Services Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Transportation Services Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 16

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 14

PENDAHULUAN Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 8

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 16

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 4 15

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur (Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010).

0 2 14

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2007-2009).

0 0 13