GAYA_K EPEMIMP
INAN_X1 MOTIVAS
I_KERJA_ X2
LINGKUN GAN_KE
RJA_X3 LOYALIT
AS_KARY AWAN_Y
RESIDUAL YANG
DIMUTLAKKAN
Sp ear
ma ns
rho GAYA_KEPEMIMPINAN_X1
Correlation Coefficient 1.000
.375 -.039
.346 .140
Sig. 2-tailed .
.026 .825
.042 .423
N 35
35 35
35 35
MOTIVASI_KERJA_X2 Correlation Coefficient
.375 1.000
.527 .686
.200 Sig. 2-tailed
.026 .
.001 .000
.249 N
35 35
35 35
35 LINGKUNGAN_KERJA_X3
Correlation Coefficient -.039
.527 1.000
.555 .026
Sig. 2-tailed .825
.001 .
.001 .882
N 35
35 35
35 35
LOYALITAS_KARYAWAN_Y Correlation Coefficient
.346 .686
.555 1.000
.138 Sig. 2-tailed
.042 .000
.001 .
.430 N
35 35
35 35
35 RESIDUAL YANG
DIMUTLAKKAN Correlation Coefficient
.140 .200
.026 .138
1.000 Sig. 2-tailed
.423 .249
.882 .430
. N
35 35
35 35
35
Sumber : data diolah, 2012
Dari output diatas dapat diketahui nilai signifikansi variabel gaya kepemimpinan X1 sebesar 0,423, motivasi kerja X2 sebesar 0,294, dan
lingkungan kerja X3 sebesar 0,882, nilai ketiganya 0,05. maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah suatu keadaan di mana kesalahan pengganggu dari satu observasi terhadap observasi selanjutnya yang berturutan tidak
berpengaruh atau tidak terjadi korelasi. Dalam penelitian ini uji autokolerasi menggunakan metode Durbin Watson. Cara mendeteksi
masalah autokolerasi dengan metode Durbin Watson adalah sebagai berikut :
1 dU DW 4-dU maka Ho diterima tidak terjadi autokolerasi 2 DW dL atau DW 4-DL maka Ho ditolak terjadi autokolerasi
3 dL DW dU atau 4-dU DW 4-dL maka tidak ada keputusan yang pasti
Dari hasil data yang telah dioalh melalui program SPSS 16.00 windows, diperoleh output sebagai berikut :
Tabel V.15 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model Durbin-Watson
1 2.177
Sumber :data diolah, 2012 Dari hasil output diatas dapat diketahui bahwa nilai DW sebesar
2,177. Dengan melihat tabel Durbin Watson pada signifikansi 0,05, dengan n = 35 jumlah data dan k = 3 jumlah variabel, didapat dL =
1,283 dU = 1,652. Jadi didapat hasil dU DW 4-dU 1,652 2,177 2,348. Artinya tidak terdapat autokolerasi pada model regresi.
d. Rangkuman Dari Hasil Uji Asumsi Klasik
Tabel V.16 Rangkuman Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik Kesimpulan
Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas
Uji Autokorelasi Tidak Terjadi
Tidak Terjadi Tidak Terjadi
Sumber : data diolah, 2012
C. Pengujian Hipotesis
Tabel V.17
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-4.534 3.953
-1.147 .260
GAYA_KEPEMIMPINA N_X1
.381 .137
.211 2.788
.009 MOTIVASI_KERJA_X2
.573 .156
.405 3.669
.001 LINGKUNGAN_KERJA
_X3 .299
.120 .329
2.504 .018
a. Dependent Variable: LOYALITAS_KARYAWAN_Y
Sumber : data diolah, 2012 Total nilai Beta variabel: 0,211 + 0,405 + 0,329 = 0,945
1. Gaya Kepemimpinan X1
Rumusan hipotesis Ho = Tidak terdapat kontribusi yang signifikan gaya kepemimpinan terhadap
loyalitas karyawan. Ha = Terdapat kontribusi yang signifikan gaya kepemimpinan terhadap
loyalitas karyawan. Kolom Standardized Coefficient menunjukkan nilai Beta pada variabel
gaya kepemimpinan X1 sebesar 0,211 yang berarti bahwa gaya kepemimpinan berkontribusi sebesar 0,211 : 0,945 x 100 = 22,3.
Sedangkan untuk menguji apakah variabel gaya kepemimpinan berkontribusi dan signifikan atau tidak yaitu dengan membandingkan nilai
dengan atau melihat kolom Sig.
Untuk menguji signifikansi dilihat kolom Sig Probabilitas ditunjukkan dengan nilai 0,009 yang berarti nilai ini berada dibawah taraf signifikansi 5
0,05, oleh karena Sig 0,05 0,009 0,05 maka dapat dikatakan Ho