80
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan desember dengan objek penelitian HS Silver Kotagede. Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah
karyawan pengrajin perak HS Silver Kotagede. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 35 eksemplar kepada 35 karyawan
pengrajin perak HS Silver Kotagede. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 35 kuesioner dan dapat dikatakan reprosentase 100. Berdasarkan jawaban 35
responden, semua butir pertanyaan diisi secara lengkap. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya kontribusi Gaya
Kepemimpinan X1, Motivasi Kerja X2, dan Lingkungan Kerja X3 terhadap Loyalitas Karyawan Y. Berdasarkan kuesioner yang diisi oleh responden, dapat
dilakukan analisis kuantitatif yang terdiri dari karakteristik responden meliputi jenis kelamin, lamanya bekerja, dan usia. Serta analisis kuantitatif yang terdiri
dari uji validitas instrumen, uji reliabilitas, uji prasyarat, uji asumsi klasik, dan uji analisis regresi berganda.
A. Deskripsi Responden
Berdasarkan kuesioner yang disebar, diperoleh data mengenai beberapa karakteristik antara lain : jenis kelamin yang dapat dilihat dalam tabel dibawah
ini. Berikut ini data tentang karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan data jawaban kuesioner yang diberikan kepada responden tentang gaya
kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja, dan loyalitas karyawan pengrajin perak.
1. Deskripsi Data Tentang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin Tabel V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Presentase
Pria 28
80 Wanita
7 20
Total 35
100
Sumber : data primer, 2012
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lamanya Bekerja
Jumlah Karyawan
Presentase
25 – 30 1
3 31 – 35
10 28
36 – 40 12
34 41 – 45
6 17
46 – 50 2
6 51 – 55
3 9
56 – 60 1
2
Total 35
100
Sumber : data primer, 2012
2. Deskripsi Tentang Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah perilaku pemimpin dalam menggerakkan bawahannya sehingga mau bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.
Indikatornya meliputi: cara atasan memberi tugas, cara atasan menetapkan standar dan prosedur kerja, cara atasan memperlakukan karyawan, cara atasan
memperhatikan karyawan. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata Mean untuk
setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan.
Rumus yang digunakan adalah:
=
∑
Keterangan: = rata-rata mean
Σx = jumlah skor
N = jumlah responden
Sumber: Partino, 2009: 60 Untuk mengetahui penilaian gaya kepemimpinan terhadap loyalitas
karyawan, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai rata-rata yang diperoleh dengan interval di bawah ini:
Interval
=
skor tertinggi real – skor terendah real Kategori
= = 5,33
Jadi interval untuk menilai rata-rata penilaian gaya kepemimpinan adalah:
Tabel V.3 Interval Rata-Rata Penilaian Responden Terhadap Gaya Kepemimpinan
Interval Skor
Gaya Kepemimpinan
18,77 – 24 3
Mendukung 13,34 – 18,76
2 Netral
8 – 13,33 1
Mendukung
Kategori gaya kepemimpinan dapat digolongkan menjadi tiga : a. Gaya Kepemimpinan Mendukung
Gaya kepemimpinan mendukung berarti responden merasa pemimpin melakukan tugasnya dengan baik sehingga responden mau bekerja sesuai
dengan tujuan perusahaan. b. Gaya Kepemimpinan Netral
Gaya kepemimpinan netral berarti ada dua kemungkinan, yang pertama pemimpin kurang peka terhadap karyawannya dan kurang
memahami apa yang diinginkan karyawan, dan kemungkinan kedua pemimpin peka dan bisa memahami apa yang diinginkan karyawan
sehingga karyawan merasa diperhatikan dan mau bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.
c. Gaya Kepemimpinan Tidak Mendukung Gaya kepemimpinan tidak mendukung berarti karyawan merasa
pemimpin tidak melakukan tugasnya dengan baik sehingga karyawan tidak bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.
Hasil perhitungan dengan bantuan komputer SPSS versi 16 menunjukan bahwa distribusi frekuensi dan penilaian variabel gaya kepemimpinan dapat
dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel V.4 Distribusi Frekuensi Kategori Gaya Kepemimpinan
MEAN_X1
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative Percent Valid TIDAK MENDUKUNG
1 2.9
2.9 2.9
NETRAL 1
2.9 2.9
5.7 MENDUKUNG
33 94.3
94.3 100.0
Total 35
100.0 100.0
Sumber: data diolah, 2012
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar jawaban responden tentang gaya kepemimpinan adalah mendukung.
Hal ini ditunjukkan dari jumlah responden yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan mendukung berjumlah 33 responden atau sebesar 94,3,
sedangkan jumlah responden yang menunjukan gaya kepemimpinan netral dan tidak mendukung masing-masing berjumlah 1 2,9.
Sebagian besar
jawaban responden
94,3 tentang
gaya kepemimpinan menjawab kategori mendukung dikarenakan responden
merasa bahwa responden merasa pemimpin melakukan tugasnya dengan baik sehingga responden mau bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan. Yang
meliputi: cara atasan memberi tugas, cara atasan menetapkan standar dan prosedur kerja, cara atasan memperlakukan karyawan, cara atasan
memperhatikan karyawan hal ini menjadikan karyawan termotivasi dan lebih bersemangat dalam bekerja sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan
baik. Responden yang menjawab netral dan tidak mendukung tentang gaya
kepemimpinan dikarenakan adanya beberapa responden yang memiliki sifat pribadi, hubunga responden dengan pemimpin biasa-biasa saja.
Gaya kepemimpinan yang dianggap mendukung harus dipertahankan oleh pemimpin di HS Silver, salah satunya dilakukan dengan cara pemimpin
yang selalu memperhatikan respondennya dalam bekerja, memantau setiap kegiatan responden, pemimpin memperlakukan responden dengan baik
sehingga responden merasa bersemangat dalam bekerja dan terjalin hubungan kekeluargaan.
Sedangkan gaya kepemimpinan yang tidak mendukung tentunya akan menjadi penghambat dalam responden dalam bekerja yang nantinya akan
mengakibatkan responden tidak betah dan kurang bersemangan dalam bekerja diperusahaan. Sehingga diperlukan peningkatan kualitas hubungan antara
pemimpin dengan responden.
3. Deskripsi Tentang Motivasi Kerja
Motivasi kerja merupakan faktor-faktor yang mendorong karyawan untuk melakukan kegiatan yang menunjang proses produksi perusahaan.
Pengukuran motivasi
kerja adalah
keinginan karyawan
untuk mengembangkan ketrampilan dan keinginan karyawan untuk mencapai target
maksimal. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata Mean untuk
setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan.
Rumus yang digunakan adalah Sumber: Partino, 2009: 60:
=
∑
Keterangan: = rata-rata mean
Σx = jumlah skor
N = jumlah responden
Untuk mengetahui penilaian motivasi kerja terhadap loyalitas karyawan, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai rata-rata yang
diperoleh dengan interval di bawah ini dengan dasar Skala Likert: Interval
=
skor tertinggi real – skor terendah real Kategori
=
= 3,67
Jadi interval untuk menilai rata-rata penilaian motivasi kerja adalah:
Tabel V.5 Interval Rata-Rata Penilaian Responden Terhadap Motivasi Kerja
Interval Skor
Motivasi Kerja
27,36 – 31 3
Tinggi 23,68 – 27,35
2 Sedang
20 – 23,67 1
Rendah
Kategori motivasi kerja dapat digolongkan menjadi tiga : a. Motivasi Kerja Yang Tinggi
Motivasi kerja tinggi berarti bahwa adanya keinginan responden untuk mengembangkan ketrampilan dan keinginan
karyawan untuk mencapai target maksimal. b. Motivasi Kerja Sedang
Motivasi kerja
sedang berarti
bahwa pengembangan
ketrampilan dan pencapaian target maksimal bukan keinginan dari responden.
c. Motivasi Kerja Rendah Motivasi kerja rendah berarti bahwa responden tidak
berkeinginan untuk mengembangkan ketrampilan dan tidak bisa mencapai target maksimal.
Hasil perhitungan dengan bantuan komputer SPSS versi 16 menunjukan bahwa distribusi frekuensi dan penilaian variabel motivasi kerja dapat dilihat
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel V.6 Distribusi Frekuensi Kategori Motivasi Kerja
MEAN_X2
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
SEDANG 1
2.9 2.9
2.9 TINGGI
34 97.1
97.1 100.0
Total 35
100.0 100.0
Sumber : data primer, 2012 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar jawaban responden tentang motivasi kerja adalah tinggi. Hal ini
ditunjukkan dari jumlah responden yang menunjukkan bahwa motivasi kerja tinggi berjumlah 34 responden atau sebesar 97,1, sedangkan jumlah
responden yang menunjukan motivasi kerja sedang berjumlah 1 2,9. Sebagian besar jawaban responden 97,1 tentang motivasi kerja
menjawab kategori
tinggi dikarenakan
responden berkeinginan
mengembangkan ketrampilannya dalam bekerja dan berkeinginan untuk mencapai target maksimal. Responden yang menjawab sedang tentang
motivasi kerja dikarenakan adanya beberapa responden yang memiliki sifat pribadi sehingga respomden kurang beringinan untuk mengembangkan
ketrampilan dan kurang bisa mencapai target maksimal.
4. Deskripsi Tentang Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah keadaan tempat kerja fisik maupun non fisik. Indikator yang diteliti antara lain: suasana kekeluargaan dengan karyawan,
keadaan tempat kerja yang nyaman, rasa aman kepada karyawan dalam bekerja.
Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata Mean untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item
pertanyaan. Rumus yang digunakan adalah:
=
∑
Keterangan: = rata-rata mean
Σx = jumlah skor
N = jumlah responden
Sumber: Partino, 2009: 60 Untuk mengetahui penilaian lingkungan kerja terhadap loyalitas
karyawan, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai rata-rata yang diperoleh dengan interval di bawah ini dengan dasar Skala Likert:
Interval
=
skor tertinggi real – skor terendah real kategori
= = 4,67
Jadi interval untuk menilai rata-rata penilaian lingkungan kerja adalah:
Tabel V.7 Interval Rata-Rata Penilaian Responden Terhadap Lingkungan Kerja
Interval Skor
Lingkungan Kerja
23,36 – 28 3
Mendukung 18,68 – 23,35
2 Biasa-Biasa Saja
14 – 18,67 1
Tidak Mendukung Kategori lingkungan kerja dapat digolongkan menjadi tiga :
a. Lingkungan Kerja Mendukung Lingkungan kerja yang mendukung berarti perusahaan berserta
pemimpin menciptakan suasana kekeluargaan dengan responden, serta memelihara dan merawat alat-alat yang digunakan responden
pengrajin perak untuk membuat perak sehingga responden merasa aman dan nyaman bekerja di HS Silver Kotagede.
b. Lingkungan Kerja Biasa-biasa Saja Lingkungan kerja yang biasa-biasa saja berarti kemungkinan
suasana kekeluargaan yang harmonis belum tercipta dari sesama responden maupun responden dengan pemimpin, responden kurang
nyaman berada di perusahaan, dan perusahaan kurang memberikan rasa aman terhadap responden.
c. Lingkungan Kerja Tidak Mendukung Lingkungan kerja tidak mendukung berarti perusahaan beserta
pemimpin tidak menciptakan suasana kekeluargaan dengan responden, sehingga responden tidak merasa aman dan nyaman
bekerja di HS Silver. Hasil perhitungan dengan bantuan komputer SPSS versi 16 menunjukan
bahwa distribusi frekuensi dan penilaian variabel lingkungan kerja dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel V.8 Distribusi Frekuensi Kategori Lingkungan Kerja
MEAN_X3
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
BIASAI-BIASA SAJA 2
5.7 5.7
5.7 MENDUKUNG
33 94.3
94.3 100.0
Total 35
100.0 100.0
Sumber : data diolah, 2012 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar jawaban responden tentang lingkungan kerja adalah mendukung. Hal ini ditunjukkan dari jumlah responden yang menunjukkan bahwa lingkungan
kerja mendukung berjumlah 33 responden atau sebesar 94,3, sedangkan
jumlah responden yang menunjukan lingkungan kerja biasa-biasa saja berjumlah 2 5,7.
Sebagian besar jawaban responden 94,3 tentang lingkungan kerja menjawab kategori tinggi dikarenakan responden merasa bahwa lingkungan
ditempat ia bekerja menciptakan suasana kekeluargaan dengan responden, responden merasa nyaman bekerja di HS Silver, dan HS Silver memberikan
rasa aman terhadap responden.
5. Deskripsi Tentang Loyalitas Karyawan
Loyalitas karyawan adalah kesetiaan karyawan pada perusahaan sehingga karyawan memiliki rasa tanggung jawab dan semangat kerja.
Indikator yang akan diteliti antara lain: kesetiaan pada perusahaan, bertanggung jawab atas pekerjaan, tidak menerima tawaran perusahaan
pesaing. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata Mean untuk
setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan.
Rumus yang digunakan adalah: Sumber: Partino, 2009: 60
=
∑
Keterangan: = rata-rata mean
Σx = jumlah skor
N = jumlah responden
Untuk mengetahui penilaian loyalitas karyawan, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai rata-rata yang diperoleh dengan interval di bawah
ini: Interval
=
skor tertinggi real – skor terendah real kategori
= = 4
Jadi interval untuk menilai rata-rata penilaian loyalitas karyawan adalah:
Tabel V.9 Interval Rata-Rata Penilaian Responden Terhadap Loyalitas Karyawan
Interval Skor
Loyalitas Karyawan
30 – 34 3
Tinggi 25 – 29
2 Sedang
20 – 24 1
Rendah
Kategori kinerja karyawan dapat digolongkan menjadi tiga : a. Loyalitas Karyawan Tinggi
Loyalitas karyawan tinggi adalah kesetiaan responden pada perusahaan, bertanggung jawab atas pekerjaan, tidak menerima tawaran
perusahaan pesaing. b. Loyalitas Karyawan Sedang
Loyalitas karyawan sedang kemungkinan responden kurang bergairah dalam bekerja, belum adanya perhatian dari perusahaan serta
pimpinan sehingga belum tercipta keterikatan antara responden dengan perusahaan, responden kurang merasa bertanggung jawab atas pekerjaan,
dan responden kemungkinan bisa nmenerima tawaran perusahaan pesaing.
c. Loyalitas Karyawan Rendah Loyalitas karyawan rendah adalah responden tidak setia pada
perusahaan, tidak bertanggung jawab atas pekerjaan, menerima tawaran perusahaan pesaing.
Hasil perhitungan dengan bantuan komputer SPSS versi 16 menunjukan bahwa distribusi frekuensi dan penilaian variabel loyalitas karyawan dapat
dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel V.10 Distribusi Frekuensi Kategori Loyalitas Karyawan
MEAN_Y
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
SEDANG 3
8.6 8.6
8.6 TINGGI
32 91.4
91.4 100.0
Total 35
100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar jawaban responden tentang loyalitas karyawan adalah tinggi. Hal ini
ditunjukkan dari jumlah responden yang menunjukkan bahwa loyalitas karyawan tinggi berjumlah 32 responden atau sebesar 91,4, sedangkan
jumlah responden yang menunjukan loyalitas karyawan sedang berjumlah 3 8,6.
Sebagian besar jawaban responden 91,4 tentang loyalitas karyawan menjawab kategori tinggi dikarenakan responden merasa bahwa responden
setia pada perusahaan, bertanggung jawab atas pekerjaan, tidak menerima tawaran perusahaan pesaing.
B. Analisis Data