AKDR merupakan alat kontrasepsi yang efektif akan tetapi dapat menimbulkan gangguan pada organ reproduksi karena keberadaannya di dalam rahim
dimana AKDR merupakan benda asing bagi rahim sehingga banyak menimbulkan efek samping bagi akseptor, misalnya mengakibatkan bertambahnya volume dan
lama haid metroragia yang disebabkan adanya faktor mekanik pada endometrium karena ketidakserasian antara besarnya AKDR dan rongga rahim serta kemungkinan
disebabkan karena kehamilan intra uteri atau ektopik. Dan akseptor AKDR yang karena efek samping banyak yang memilih untuk drop out karena membuat akseptor
tersebut tidak nyaman dan lebih memilih untuk berpindah ke kontrasepsi lain. Efek samping dari kontrasepsi AKDR yang berlebihan, yang tidak dapat
dicegah seminimal mungkin dengan menghindari faktor-faktor risiko yang sebagian besar sudah diketahui dan membuat akseptor tidak nyaman sehingga memutuskan
untuk drop out Hacker, 2001.
2.4.8 Ganti Alat Kontrasepsi
Analisis tentang dinamika pemakaian alat kontrasepsi pada umumnya meliputi aspek struktur prevalensi populasi, dan perilaku ganti cara alatcara KB.
Meningkatnya pemakaian alatcara KB biasanya akan diikuti dengan meningkatnya angka ketidaklangsungan pemakaian alatcara KB, dan ganti cara KB. Hal ini
berdasarkan hasil analisis pola pemakaian kontrasepsi data SDKI 20022003 Prihyugiarto, 2009.
Beberapa ibu memilih tidak lagi menggunakan alat kontrasepsi yang selama ini digunakannya drop out karena ingin menggunakan alat kontrasepsi yang lebih
Universita Sumatera Utara
cocok dari yang sebelumnya. Mereka berharap dengan menggunakan alat kontrasepsi yang baru maka mereka akan merasa lebih nyaman Suratun, 2008.
2.4.9 Ingin Punya Anak Lagi
Berbagai alasan atau penyebab ibu yang dropout dalam pemakaian alat kontrasepsi yaitu ingin punya anak lagi atau ingin hamil kembali umur memasuki
usia 30 tahun sedangkan anak masih 1 orang. Dengan anak hanya satu orang, rumah terasa sepi dan sunyi sehingga mereka menginginkan anak agar rumah lebih ceria dan
dapat membahagiakan ibu apalagi jika ibu adalah seorang ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan di luar rumah. Dengan alasan tersebut mereka lebih
memilih untuk menghentikan penggunaan alat kontrasepsi yang telah digunakannya Pinem, 2009.
2.4.10 Dukungan Suami
Menurut Wirawan 1991 hubungan perkawinan merupakan hubungan akrab yang diikuti oleh minat yang sama, kepentingan yang sama, saling membagi
perasaan, saling mendukung, dan menyelesaikan permasalahan bersama. Beberapa ibu tidak meneruskan penggunaan alat kontrasepsi karena adanya dukungan suami
untuk menghentikan pemakaian alat kontrasepsi tersebut. Suami adalah orang pertama dan utama dalam memberi dorongan kepada istri
sebelum pihak lain turut memberi dorongan, dukungan dan perhatian seorang suami terhadap istri dan alat kontrasepsi yang cocok digunakan istri akan membawa dampak
positif bagi hubungan dalam perkawinan Dagun, 2008.
Universita Sumatera Utara
Peran suami yang sangat besar dalam rumah tangga menyebabkan banyak istri yang patuh terhadap suami. Demikian halnya dalam pemakaian alat kontrasepsi,
banyak istri yang meminta izin kepada suami bahwa dirinya menggunakan alat kontrasepsi tersebut, tetapi setelah suami mengetahui bahwa istri menggunakan alat
kontrasepsi maka sang suami menganjurkan untuk menghentikan pemakaian tersebut. Dukungan suami pada ibu untuk drop out dalam pemakaian salah satu alat
kontrasepsi dapat menyebabkan angka drop out meningkat Hartanto, 2008.
2.4.11 Peran Petugas Kesehatan