3. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Menurut Gilmer dalam As’ad 2004, terdapat 10 faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, diantaranya adalah komunikasi.
Komunikasi yang lancar antar pegawai dengan pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini,
adanya kesediaan pihak atasan untu mau mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi pegawainya sangat berperan
dalam menimbulkan rasa puas terhadap pekerjaan.
Atas uraian diatas, maka dapat disajikan hipotesis sebagai berikut : H3 : Komunikasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja
karyawan 4.
Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Pelatihan training dan pengembangan development adalah
merupakan investasi organisasi yang penting dalam sumber daya manusia. Pelatihan melibatkan segenap sumber daya manusia untuk
mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan pembelajaran sehingga mereka segera akan dapat menggunakannya dalam pekerjaan.
Mempunyai sumber daya manusia yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi merupakan harapan setiap organisasi. Namun
sangat sulit untuk mendapatkan tenaga kerja yang sudah memiliki tingkat kecerdasan tertentu yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
Adalah menjadi kewajiban pemimpin untuk mengarahkan kepada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tenaga kerjanya
agar kecerdasannya
meningkat, sehingga
mendapatkan kontribusi lebih besar pada organisasi, Wibowo 2007. Dengan kecerdasan kinerja atau performance intelligence yang
dimiliki karyawan dimaksudkan oleh Bell 2009 sebagai kemampuan untuk melakukan yang terbaik ketika menghadapi banyak masalah.
Orang yang mempunyai kecerdasan kinerja dapat menggunakan kekuatan, bakat, ketrampilan, dan sumber daya pada saat yang tepat,
di tempat yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat. Atas uraian diatas,
maka dapat disajikan hipotesis sebagai berikut : H4 : Pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja karyawan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian sistematis. Dengan tujuan untuk melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti dalam
penelitian ini pada kepuasan nasabah PT. Bank Papua Cabang DIY lebih bersifat sebab dan akibat kausal. Penelitian sistematis adalah proses yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Walaupun langkah-langkah penelitian antara metode
kuantitatif, kualitatif, dan R D berbeda, tetapi semuanya sistematis. Dalam penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif. Metode kuantitatif
adalah metode penelitian eksperimen dan survey. Dengan menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah karyawan PT. Bank Papua Cabang DIY, karyawan yang menjadi responden yang akan diberi pertanyaan
berupa kuisioner maupun wawancara langsung untuk mendapatkan informasi.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah strategi pemasaran internal sebagai variabel independen X, dan kepuasan kerja karyawan sebagai variabel
dependen Y.
31