Subjek Penelitian Metode Analisis Data

D. Subjek Penelitian

Peneliti menggunakan subjek penelitian ini dilakukan dengan metode sampling purposive yaitu pengambilan subjek dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang diambil berdasarkan karakteristik subjek dalam penelitian ini yaitu: 1. Subjek berusia dewasa awal antara 20-30 tahun 2. Subjek sedang menjalin hubungan berpacaran 3. Subjek sedang tidak menjalin hubungan tidak berpacaran Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2010. Populasi antara individu yang berpacaran dan tidak berpacaran diperkirakan masing-masing lebih dari 100 orang. Banyaknya individu dalam populasi sehingga diperlukan sampel. Sampel merupakan wakil dari populasi yang diteliti Arikunto, 2010. Dalam pengambilan sampel peneliti berpedoman pada Arikunto 2006 yang menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar lebih dari 100 orang dapat menggunakan sampel. Menurutnya sampel diambil antara 10 - 15 hingga 20 - 25 atau bahkan boleh lebih dari 25 dari jumlah populasi yang ada. Berdasarkan penentuan pengambilan sampel di atas, sampel yang akan diambil diambil dalam penelitian ini yaitu sebanyak 100 orang untuk masing-masing kelompok yang berpacaran dan tidak berpacaran.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angketkuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2013. Kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar luas. Kuesioner berisi daftar pertanyaan dengan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2012. Skala Likert dalam penelitian ini menggunakan 6 skala yaitu : Tabel 3.1 Skor Skala Likert Alat Ukur Respon Skor Favorable Skor Unfavorable SS = Sangat Setuju 6 1 S = Setuju 5 2 CS = Cukup Setuju 4 3 KS = Kurang Setuju 3 4 TS = Tidak Setuju 2 5 STS = Sangat Tidak Setuju 1 6

2. Alat Ukur

Alat ukur ini disusun dalam bentuk kuesioner yang berisikan 54 pernyataan, responden diminta untuk memilih salah satu dari enam kemungkinan jawaban yakni sangat setuju SS, setuju S, Cukup Setuju CS, Kurang Setuju KS, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. Setiap pernyataan dalam kuesioner ini diberi penilaian untuk positif bergerak dari enam sampai dengan satu sedangkan negatif bergerak dari satu sampai dengan enam. Kemudian akan diperoleh nilai total yang menggambarkan derajat dimensi Psychological Well Being. Kuesioner ini terdiri dari enam dimensi yakni: Self Acceptance, Positive Relation with Others, Autonomy, Environmental mastery, Purpose In Life dan Personal Growth Ryff, 1989. Tabel 3.2 Blue Print Alat Ukur sebelum try out Aspek kesejahteraan psikologis Nomor item Jumlah item Bobot Favorable Unfavorable Self Acceptance

1, 15, 29, 34, 42, 51

2, 14, 17 9 16,67 Positive Relation with Others 3, 16, 31, 44 18, 30, 32, 33, 45 9 16,67 Autonomy 4, 19, 37, 46, 52 5, 20, 35, 47 9 16,67 Environmental mastery 6, 7, 22, 36, 54 8, 9, 23, 53 9 16,67 Purpose In Life 10, 24, 38 11, 25, 26, 39, 43, 48 9 16,67 Personal Growth 12, 27, 40 13, 21, 28, 41, 49, 50 9 16,67 Jumlah 27 27 54 100 Tabel 3.3 Kisi-kisi Alat Ukur Dimensi Psychological Well Being Dimensi Indikator Penerimaan diri a. Memiliki sikap yang positif terhadap dirinya b. Mengakui dan menerima aspek-aspek diri termasuk hal-hal yang baik dan buruk dalam dirinya c. Memandang positif pengalaman di masa lalunya Hubungan positif dengan orang lain a. Adanya sikap hangat, puas, dan percaya terhadap hubungannya dengan orang lain b. Mempunyai sikap empati, afeksi dan keakraban terhadap orang lain c. Memahami akan arti memberi dan menerima dalam hubungannya dengan orang lain Otonomi a. Mampu dalam mengatur perilakunya sendiri b. Mandiri c. Mampu melawan tekanan sosial yang diterima dan bertindak dengan cara-cara tertentu d. Memiliki prinsip diri e. Mampu mengevaluasi diri Penguasaan lingkungan a. Mampu mengelola lingkungan b. Mampu mengontrol susunan yang kompleks yang ada diluar diri c. Mampu memanfaatkan segala kemungkinan yang ada dilingkungan sekitar secara efektif d. Mampu untuk menciptakan dan mengelola keadaan yang cocok bagi kebutuhan dan nilai-nilai pribadi Tujuan hidup a. Memiliki tujuan hidup yang terarah b. Merasa bahwa segala kejadian baik yang akan datang maupun yang telah terjadi memiliki makna penting dalam dirinya c. Memegang keyakinan yang memberikan tujuan hidup d. Memiliki tujuan dan sasaran untuk hidup Pertumbuhan pribadi a. Adanya keinginan untuk terus berkembang b. Melihat dirinya sebagai pribadi yang sedang bertumbuh dan berkembang c. Terbuka terhadap pengalaman-pengalaman yang baru d. Melihat peningkatan dalam diri dan perilakunya setiap saat e. Mengubah sikap-sikap dengan cara berefleksi dari pengalaman

F. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Menurut Mustafidah dan Taniredja 2011, sebuah alat ukur dalam penelitian perlu memiliki validitas. Validitas adalah ketepatan atau kesesuaian alat ukur untuk mengukur sebuah variabel penelitian. Validitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah validitas isi, yaitu validitas alat ukur yang ditentukan oleh orang-orang yang memiliki kompetensi keilmuan yang berkaitan dengan variabel yang hendak diteliti Profesional Judgment.

2. Reliabilitas

Menurut Supratiknya 1998, reliabilitas adalah konsistensi dan stabilitas. Suatu tes disebut reliabel atau konsisten bila sejumlah orang memperoleh skor yang sama manakala mereka dites pada dua kesempatan berbeda dengan tes yang sama, dites dengan dua versi berbeda dari tes yang sama, serta dites dengan kelompok-kelompok item berlainan dari tes yang sama. Secara statistik reliabilitas ditunjukkan dengan korelasi. Angka atau koefisien korelasi yang menunjukkan reliabilitas disebut koefisien reliabilitas. Menurut Sekaran 2006, reliabilitas atau keandalan suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias bebas dari kesalahan dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrument. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi di mana instrument mengukur konsep dan membantu menilai “ketepatan” sebuah pengukuran. Dalam penelitian ini, reliabilitas diukur dengan seleksi aitem berdasarkan try out untuk menentukan aitem yang benar-benar tepat untuk mengukur variabel penelitian ini. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan Reliability Statistics Cronbach’s Alpha. Penggunaan metode analisis tersebut untuk melihat reliabilitas konsistensi internal, dimana dihitung berdasarkan varians masing-masing item tes dan pada dasarnya merupakan estimasi dari rata-rata koefisien belah dua Azwar dalam Supratiknya, 1998. Menurut Azwar 2009, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r xx’ yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati 0 berarti semakin rendah reliabilitas.

3. Seleksi Aitem

Sebelum sampai pada prosedur seleksi atau pemilihan aitem, uji coba alat ukur dilakukan. Hal ini untuk memastikan bahwa alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian terbukti memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Uji coba dilakukan dengan metode seleksi aitem yang dilakukan untuk mengetahui mana aitem yang benar-benar tepat untuk mengukur variabel penelitian. Seleksi aitem dilakukan dengan menggunakan parameter daya diskriminasi aitem, yaitu kemampuan aitem untuk membedakan antara individu atau kelompok lain yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2006. Dalam penelitian ini, seleksi item dilakukan dengan melakukan uji coba try out skala yang telah dibuat kemudian menghitung korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri r ix . Setelah uji coba alat ukur dilaksanakan, peneliti melakukan perubahan blue print skala kesejahteraan psikologis. Hal ini disebabkan beberapa aitem dalam skala tersebut kurang memenuhi syarat reliabilitas sehingga perlu digugurkan. Begitu selanjutnya hingga terbebas dari aitem dengan korelasi aitem-total r-it yang rendah. Analisis tersebut dinamakan corrected item- total correlation Azwar, 1997. Sebuah item dikatakan memiliki konsistensi internal yang baik apabila memiliki koefisien alpha cronbach yang berada diatas batas minimal yaitu 0,60 Aron, Coups Aron, 2013. Selain itu, item yang memiliki korelasi aitem-total r-it lebih kecil dari 0,30 juga harus digugurkan karena dikhawatirkan dapat merusak konsistensi internal dari skala yang telah dibuat. Tabel 3.4 Blue Print setelah try out Aspek kesejahteraan psikologis Nomor item Jumlah item Bobot Favorable Unfavorable Self Acceptance 1, 15, 29, 42, 51 2, 14, 17 9 16,67 Positive Relation with Others 3, 16, 31, 44 18, 30, 32, 45 9 16,67 Autonomy 4, 19, 37, 46, 52 5, 20, 35 9 16,67 Environmental mastery 6, 7, 22, 36, 54 8, 9, 23, 53 9 16,67 Purpose In Life 10, 24, 38 11, 25, 26, 39, 43, 48 9 16,67 Personal Growth 12, 27, 40 13, 21, 28, 41, 49, 50 9 16,67 Jumlah 26 25 51 100

G. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek data penelitian berasal dari populasi yang seharusnya Santoso, 2013. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 18.0. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas menunjukkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama Santoso, 2013. Uji homogenitas dilakukan untuk menguji perbedaan varian antara dua kelompok 2. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian akan dilakukan menggunakan teknik uji Independent sampel t-tes dengan menggunakan program SPSS versi 18.0. Uji Independent sampel t-tes untuk melihat perbedaan mean pada hasil analisis faktor diantara kelompok individu yang berpacaran dan tidak berpacaran. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode uji coba tidak terpakai yang dilaksanakan pada 28 Agustus 2015 sampai dengan 28 September 2015. Subjek penelitian berjumlah 200 responden dewasa awal yang terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok berpacaran dan kelompok tidak berpacaran. Jumlah responden dalam kelompok berpacaran sebanyak 100 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 50 orang dan perempuan sebaanyak 50 orang. Kelompok yang berpacaran pun berjumlah 100 orang yang terdiri dari 50 orang laki-laki dan 50 orang perempuan.

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Subjek Penelitian

a. Kelompok Berpacaran

Tabel 4.1 Subjek penelitian pada kelompok berpacaran Jenis Kelamin Usia tahun Total 20 21 22 23 24 25 26 27 28 30 L 8 15 5 6 3 5 1 4 1 2 50 P 15 9 8 13 4 1 50 Total 23 24 13 19 7 6 1 4 1 2 100 Tabel di atas menunjukkan karakter subjek penelitian pada kelompok berpacaram berdasarkan usia. Pada usia dewasa awal, subjek yang berpacaran pada penelitian ini berusia antara 20-30 tahun. Subjek