masa lalu, kini dan yang akan datang serta mempunyai perasaan menyatu, seimbang dan terintegrasi merupakan individu yang rendah
dalam dimensi ini Ryff dan Keyes, 1995. f.
Pertumbuhan pribadi Pertumbuhan menjadi optimal bukan hanya individu dapat
mencapai kualitas-kualitas yang telah disebutkan sebelumnnya, tetapi juga
membutuhkan perkembangan
potensi-potensi yang
berkesinambungan. Pertumbuhan pribadi merupakan kemampuan untuk beradaptasi
terhadap perubahan-perubahan
dalam hidup
yang berlangsung dalam dirinya dan mampu mengembangkan potensi.
Individu yang memiliki pandangan bahwa dirinya selalu berkembang, beradaptasi pada pengalaman baru, memiliki kemampuan
untuk mengembangkan potensi diri merupakan individu yang tinggi dalam dimensi ini Ryff dan Keyes, 1995, sedangkan individu yang
merasa hidupnya berhenti stagnation, tidak mampu berkembang, tidak mampu beradaptasi pada pengalaman baru dan tidak memiliki
kemampuan untuk mengembangkan potensi diri merupakan individu yang rendah dalam dimensi ini Ryff dan Keyes, 1995.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Psikologis
Dalam kesejahteraan psikologis terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi. Ryff 1995 mengatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kesejahteraan psikologis ini perlu untuk diperhatikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis tersebut adalah:
a. Usia
Individu yang berada pada kelompok usia muda dan tua diperkirakan memliki skor kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi
dibandingkan dengan individu yang berada pada usia tengah e.g. Blanchflower Oswald, 2008; Clark Oswald, 1994. Individu pada
kelompok usia dewasa awal, menunjukkan skor yang lebih tinggi pada dimensi tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi jika dibandingkan dengan
subjek kelompok usia dewasa akhir Ryff, 1989; Clarke, 2001. Selain itu, individu pada kelompok usia dewasa awal juga memandang diri
mereka mengalami peningkatan dalam hidup Ryff, 1989. b.
Genetik Dimungkinkan tidak ada lagi keraguan bahwa genotip individu
juga berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan psikologis dan kekuatan individu untuk menghadapi stress. Sebuah peneltian
mengungkapkan bahwa long and short allele variant of the serotonin transporter gen 5-HTT ditemukan berdampak pada aktivitas otak yang
berkaitan pada pemprosesan emosi. Selain itu, sebuah observasi mengemukakan bahwa kelemahan genetic akan mempengaruhi fungsi
otak sehingga juga akan mengakibatkan kekacauan suasana hati Rao et al., 2007.
c. Status sosial ekonomi
Banyak penelitian menemukan bahwa tingkat pendapatan yang tinggi dan status sosial ekonomi berhubungan dengan peningkatan
kesejahteraan psikologis dan lebih rendah dalam pengalaman kekacauan mental e.g. Dolan et al., 2008; Ryff Singer, 1998b. Ryff, Magee, dkk
1999 menemukan pengaruh status sosial ekonomi terhadap pencapaian kesejahteraan pikologis. Status sosial ekonomi yang rendah atau
kemiskinan berpengaruh pada dimensi penerimaan diri, tujuan hidup, penguasaan lingkungan dan pertumbuhan pribadi.
d. Dukungan sosial
Davis dalam Robinson Andrew, 1991 menemukan bahwa orang-orang yang memperoleh dukungan sosial memiliki kesejahteraan
psikologis yang lebih tinggi. Bahwa dukungan sosial dari lingkungan sekitar individu akan sangat mempengaruhi psychological well-being
yang dirasakan oleh individu tersebut. Dukungan sosial dapat membantu perkembangan pribadi yang lebih positif maupun memberikan dukungan
pada individu dalam berhadapan dengan masalah-masalah di kehidupannya.
e. Sikap penuh kesadaran
Sikap penuh kesadaran merupakan faktor lain dari peningkatan kesejahteraan psikologis. Sikap penuh kesadaran ditandai dengan adanya
perhatian yang berkualitas dari individual dalam mengelola dan meningkatkan kesejahteraannya. Makna dari sikap penuh perhatian
digambarkan dengan ciri kondisi yang terbuka dan menerima sebuah kesadaran dan perhatian Brown, dkk, 2003. Kondisis individu yang
dapat dikatakan dalam sikap penuh kesadaran yaitu ketika memberikan
perhatian penuh terhadap sesuatu dan sadar akan apa yang sedang terjadi pada saat situasi yang sedang berlangsung.
f. Sikap konsistensi
Cross, dkk 2003 faktor pendukung lain dalam pencapaian kesejahteraan psikologis adalah sikap konsistensi yang terdapat dalam
diri individu. Individu yang mampu menunjukan kekonsistensian dalam situasi dan kondisi peraturan yang berbeda memiliki kesejahteraan
psikologis yang lebih tinggi dari pada individu yang kurang konsisten atau memiliki konsep diri yang cenderung kurang jelas. Konsistensi
individu ditandai dengan adanya kematangan, integritas kepribadian dan kesatuan yang berarti pula berasosiasi dengan dimensi positif dari
kesejahteraan psikologis.
B. Dewasa Awal