Pembiayaan Murabahah LANDASAN TEORI

transaksi tersebut menjadi tanggung jawab pemodal sampai penguasaan atas barang yang telah dialihkan kepada nasabah. 7 2. Rukun dan Syarat Murabahah Ada beberapa rukun dalam murabahah, terdiri dari 8 : a. Ba’i : Penjual pihak yang memiliki barang b. Musytari : Pembeli pihak yang akan membeli barang c. Mabi’ : Barang yang akan diperjualbelikan d. Tsaman : Harga e. Ijab Qobul : Pernyataan timbang terima Adapun syarat-syarat Murabahah adalah : a. Penjual memberitahu biaya barang kepada nasabah b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan c. Kontrak harus bebas dari riba d. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang. 7 Sutan Remy Sjahdeni, Perbankan Islam dan Kedudukannya Dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti, h. 62, cet. 1 8 Sofyan S. Harahap, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah Jakarta :LPFE Usakti,2007, ed. Revisi, h. 48 3. Murabahah dalam Perbankan Syariah Sesuai dengan sifat bisnis tijarah, transaksi murabahah memiliki beberapa manfaat, demikian juga resiko yang harus diantisipasi. Murabahah memberi banyak manfaat kepada bank syariah. Salah satunya adalah adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga jual terhadap nasabah. Selain itu sistem murabahah juga sangat sederhana. Hal tersebut memudahkan penanganan admisitrasinya di bank syariah. Diantara kemungkinan risiko yang harus diantisipasi antara lain sebagai berikut : 1 Default atau kelalaian, nasabah sengaja tidak membayar angsuran. 2 Fluktuasi harga komparatif. Ini terjadi bila harga suatu barang di pasar naik setelah bank membelikannya untuk nasabah. Sehingga bank tidak bisa mengubah harga jual beli tersebut. 3 Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh nasabah karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam perjalanan sehingga nasabah tidak mau menerimanya. Karena itu sebaiknya dilindungi dengan asuransi. 4 Dijual, karena murabahah bersifat jual beli dengan utang maka ketika kontrak ditanda tangani, barang itu menjadi milik nasabah. Nasabah bebas melakukan apapun terhadap aset miliknya tersebut termasuk untuk menjualnya. Jika terjadi demikian, risiko untuk default akan besar. 4. Hubungan Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Pengelolaan pembiayaan jual beli murabahah yang merupakan salah satu komponen penyusun aset terbesar pada perbankan syariah akan menghasilkan pendapatan berupa marginmark up. Dengan diperolehnya pendapatan mark up tersebut, maka akan mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh bank syariah. Serta pada akhirnya mampu mempengaruhi peningkatan profitabilitas yang tercermin return on asset ROA.

C. Kualitas Asset Produktif

1. Pengertian Kualitas Aset Produktif Rasio ini digunakan untuk mengetahui kualitas aktiva produktif, yaitu penanaman dana bank dalam rupiah atau valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan pada bank lain dan penyertaan. Penilaian tersebut dilakukan untuk melihat apakah aktiva produktif digunakan untuk menghasilkan laba secara maksimal. Selain itu penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk melihat kondisi aset bank, termasuk antisipasi atas resiko gagal bayar dari pembiayaan credit risk yang akan muncul. Penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk menilai kondisi aset bank termasuk antisipasi atas resiko gagal bayar dari pembiayaan credit risk yang akan muncul. Penilaian terhadap faktor kualitas aset meliputi penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut: a. Kualitas aset produktif, perkembangan kualitas aktiva produktif bermasalah, konsentrasi ekposur risiko, dan ekposur risiko nasabah inti. b. Kecukupan kebijakan dan prosedur, sistem kaji ulang review internal, sistem dokumentasi dan kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah. Penilaian kuantitatif faktor kualitas aset dilakukan dengan melakukan penialian terhadap komponen-komponen sebagai berikut: 9 a. Kualitas aktiva produktif bank, merupakan rasio utama; b. Risiko konsentrasi penyaluran dana kepada debitur inti, merupakan rasio penunjang; c. Kualitas penyaluran dana kepada debitur inti, merupakan rasio penunjang; d. Kemampuan bank dalam menanganimengembalikan aset yang telah dihapusbuku, merupakan rasio penunjang; 9 Dwi Nuraini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, Jakarta: UIN JAKARTA PRESS, 2013, h. 95-96 e. Besarnya pembiayaan non performing, merupakan rasio penunjang; f. Tingkat kecukupan agunan, merupakan rasio pengamatan; g. Proyeksiperkembangan kualitas aset produktif, merupakan rasio pengamatan; h. Perkembangantrend aktiva produktif bermasalah yang direstrukturisasi, merupakan rasio pengamatan. Salah satu indikator rasio untuk mengukur kualitas asset bank yaitu : 2. Rasio Non Performing Financing NPF NPF Non Performing Financing atau pembiayaan bermasalah berarti pembiayaan yang pelaksanaannya belum mencapai atau memenuhi target yang diinginkan pihak bank seperti: 10 a. Pengembalian pokok atau bagi hasil yang bermasalah b. Pembiayaan yang memiliki kemungkinan timbulnya risiko dikemudian hari bagi bank c. Pembiayaan yang termasuk dalam golongan khusus, diragukan dan macet d. Golongan lancar yang berpotensi terjadi penunggakan dalam pengembalian. 10 Veithzal Rivai, Bank dan Financial Institution Management Conventional and Sharia System, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2007 h. 256

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh profitabilitas perbankan syariah, suku bunga bank indonesia dan deposito mudharabah terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di Indonesia periode 2009-2013

0 6 151

Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 3 79

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah Dan Murabahah Terhadap Profitabilitas (Roa) Pt. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2016.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah Dan Murabahah Terhadap Profitabilitas (Roa) Pt. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2016.

0 3 12

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia (Periode Januari 2011 – Juni 2015).

0 2 14

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2009 - 2013.

0 0 22

Pengaruh Kecukupan Modal dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah periode 2009-2013.

0 1 17

Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 0 14

Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 0 2

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDARABAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH, PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN RASIO NON PERFORMING FINANCING TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 15