xv
4.11 Estimasi Vector Error Correction Model..........................................
67
xvi
DAFTAR BAGAN, GRAFIK, DAN GAMBAR No. Keterangan
Hal
2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pengaruh Murabahah, NPF, dan FDR Terhadap ROA.............................................................................................
33 3.1 Skema Alur Penelitian.................................................................................. 59
4.1 Uji Normalitas.............................................................................................. 66 4.2 Uji Impulse Response Function................................................................... 79
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank syariah merupakan suatu lembaga keuangan yang memiliki salah satu fungsinya menghimpun dana masyarakat.
1
Pada hakikatnya baik bank konvensional maupun bank syari’ah berorientasi laba. Namun laba yang
dimaksudkan adalah hasil dari selisih antara pendapatan atas penanaman dana dan biaya-biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu.
2
Tujuan fundamental dari bisnis perbankan adalah memperoleh keuntungan optimal dengan jalan memberikan layanan jasa keuangan kepada
masyarakat. Tingkat keuntungan yang dihasilkan oleh bank atau yang lebih kenal dengan profitabilitas merupakan pengukuran mengenai kemampuan
bank dalam menghasilkan laba dan asset yang digunakan. Dengan demikian profitabilitas dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk mengukur dan
mengevaluasi kinerja bank.
3
Salah satu indikator untuk menilai kinerja keuangan suatu bank adalah dengan melihat tingkat profitabilitasnya. Rasio profitabilitas adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen perusahaan secara
1
Muhammad , Manajemen Bank Syari’ah Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004, h. 227
2
Ibid, h. 209
3
Zainul Hakim, Evaluasi tingginya risiko pembiayaan murabahah dibandingkan dengan risiko pembiayaan bagi hasil: Analisis risiko dengan metode internal, Thesis S2 Program Pasca
Sarjana, PSTT UI Jakarta, 2009 h. 13
keseluruhan, yang di tunjukkan dengan besarnya laba yang diperoleh perusahaan.
Return on assets merupakan bagian dari rasio profitabilitas, yakni merupakan salah satu pengukur kinerja keuangan di perbankan. Perbankan
yang mempunyai profitabilitas bagus maka kelangsungan hidup bank tersebut akan terjamin. Namun sebaliknya jika bank mempunyai profitabilitas buruk
maka kelangsungan hidup bank tidak akan bertahan lama, karena bank tersebut tidak mampu untuk memnuhi biaya-biaya operasional. Selain itu
minimnya tingkat profitabilitas, juga akan berdampak sulitnya bank untuk mengembangkan usahanya.
4
Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana asset khususnya aktiva produktif pembiayaan yang dimiliki bank dapat menghasilkan laba
yang menjadi tujuan dari bisnis perbankan. ROA memberikan informasi mengenai efisiensi bank yang dijalankan karena return on asset ROA
menunjukkan berapa banyak laba yang dihasilkan secara rata-rata dari asetnya.
5
4
Shopi Guspita, “Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Profitabilitas”, Skripsi S1 Fakultas
Syariah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008, h. 2
5
Frederic Miskhin, Ekonomi Uang, Perbankan dan Pasar Keuangan Jakarta: Salemba Empat, 2008 h.172
Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank
tersebut dari segi penggunaan aset.
6
Tabel 1.1 Perkembangan ROA, NPF, dan FDR
Sumber: Data Statistik Perbankan Syariah Dari sejak awal perkembangan perbankan syariah di Indonesia, dari
sisi pembiayaan, akad murabahah lebih mendominasi pembiayaan tersebut. Transaksi yang saat ini banyak dilakukan oleh bank syariah, bank umum
syariah, cabang syariah bank konvensional maupun Bank Perkreditan Rakyat Syariah adalah transaksi murabahah. Data yang diperoleh dari Laporan
Perkembangan Perbankan Syariah dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.
6
Lukman Dendrawijaya, Manajemen Perbankan Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003, h.118
Rasio 2009
2010 2011
2012 2013
ROA 1,48
1,67 1,79
2,14 2,00
NPF 4,01
3,02 2,52
2,22 2,62
FDR 89,70 89,67 88,94 100,00 100,32