Impulse Response Function IRF

ke-15 Maret 2010 positif fluktuatif, sedangkan bulan ke-16 April 2010 hingga bulan ke-50 Mei 2013 positif dan stabil. Secara terperinci jika dilihat dari tabel nilai respon ROA terhadap perubahan nilai pembiayaan murabahah yaitu pada awal titik keseimbangan dan meningkat menjadi 0.045692 pada periode kedua. Peningkatan tersebut terjadi hingga periode ke-50 dan nilai responnya menjadi 0.054165. Artinya, setiap perubahan kenaikan 1 murabahah akan menaikan ROA hingga 0,05. b. Respon ROA terhadap shock perubahan NPF dalam jangka waktu 50 bulan menunjukkan respon yang negatif. Grafik IRF menunjukkan respon ROA pada bulan ke-1 Januari 2009 hingga bulan ke-20 Agustus 2010 negatif fluktuatif, sedangkan bulan ke-21 September 2010 hingga bulan ke-50 Mei 2013 negatif dan stabil. Secara terperinci jika dilihat dari tabel nilai respon ROA terhadap perubahan nilai NPF yaitu pada awal titik keseimbangan dan menurun menjadi -0.023889 pada periode kedua. Penurunan tersebut terjadi hingga periode ke-50 dan nilai responnya menjadi -0.004826. Artinya, setiap perubahan kenaikan 1 NPF akan menurunkan ROA hingga 0.004. c. Respon ROA terhadap shock perubahan FDR dalam jangka waktu 50 bulan menunjukkan respon yang positif. Grafik IRF menunjukkan respon ROA pada bulan ke-1 Januari 2009 hingga bulan ke-10 Oktober 2009 positif fluktuatif, sedangkan bulan ke-11 November 2009 hingga bulan ke-50 Mei 2013 positif dan stabil. Secara terperinci jika dilihat dari tabel nilai respon ROA terhadap perubahan nilai NPF yaitu pada awal titik keseimbangan dan meningkat menjadi 0.035795 pada periode kedua. Peningkatan tersebut terjadi hingga periode ke-50 dan nilai responnya menjadi 0.069918. Artinya, setiap perubahan kenaikan 1 NPF akan menaikkan ROA hingga 0.06.

9. Interpretasi

Data variabel pembiayaan murabahah, NPF, FDR dan ROA stasioner pada tingkat diferensiasi 2. Menyebabkan data terkointegrasi yang menunjukkan adanya stabilitas hubungan jangka panjang antarvariabel penelitian ini. Keseluruhan variabel berdasarkan hasil uji kausalitas juga tidak memiliki hubungan dua arah, namun memiliki hubungan satu arah. Maka dari itu dilakukan uji VECM untuk melihat pengaruh antarvariabel dalam penelitian ini. Berdasarka hasil estimasi VECM pada analisis jangka panjang, pembiayaan murabahah tidak memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan maka Ho diterima dan Ha ditolak. Akan tetapi dalam jangka pendek, pembiayaan murabahah memiliki pengaruh positif akan tetapi tidak signifikan maka Ho diterima dan Ha ditolak, karena nilai t-statistik [200830] lebih kecil dari nilai koefisien [3.3E-06] terhadap return on asset. Secara teori pembiayaan murabahah dengan keuntungan yang berbasis flat, dapat meningkatkan profitabilitas bank. Akan tetapi faktanya berbeda dalam penelitian ini. Hal ini disebabkan adanya masalah dalam kemampuan membayar nasabah. Sehingga banyaknya pembiayaan murabahah yang tersalurkan tidak menimbulkan pengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank. Terdapat beberapa faktor mengapa nasabah yang diberi fasilitas pembiayaan murabahah tidak mampu membayar, antara lain; faktor internal nasabah seperti nasabah tidak amanah atau nasabah menyalahgunakan dana pembiayaan untuk tujuan di luar kesepakatan bersama bank, faktor internal bank seperti kurang cermatnya bank dalam menilai kemampuan membayar nasabah atau kurangnya pengawasan bank, kemudian faktor eksternal bank dan nasabah seperti terjadi krisis ekonomi atau perubahan regulasi berkaitan dengan sektor ekonomi, dan lain sebagainya. Dengan demikian, anggapan bank syariah bahwa dengan melakukan peningkatan pembiayaan murabahah dapat meningkatkan profitabilitas melalui keuntungannya yang berbasis flat, tidak terbukti dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya 3 yang menyatakan bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan hasil estimasi VECM pada analisis jangka panjang, non performing financing tidak memiliki pengaruh negatif dan signifikan maka 3 Fahdiansyah Oktaviantoro, “Analisis Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, dan Inflasi Terhadap Profitabilitas”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h. 95 Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan dalam jangka pendek non performing financing tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini karena Non Performing Financing pada Bank Syariah selalu digunakan oleh Bank pada saat mempublikasikan kondisi kinerja bank. NPF adalah mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk. Bank dengan NPF yang tinggi akan memperbesar biaya baik pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. 4 Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya 5 yang menyatakan bahwa variabel NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini dikarenakan objek penelitian yang digunakan yaitu Bank Syariah Mandiri periode 2007-2011 sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan laporang keuangan Bank Umum Syariah periode 2009-2013. Pada penelitian sebelumnya dijelaskan bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap profitabilitas karena diduga dasar pengambilan keputusan pembiayaan bermasalah yang dilakukan manajemen bank terhadap jumlah penyaluran pembiayaan tidak terjadi pada periode yang sama, melainkan pada periode yang lebih panjang. 4 Dwi Nuraini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, Jakarta: UIN JAKARTA PRESS, 2013, h. 96 5 Hedra Gunawan, “Analisis Pengaruh Jumlah Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan NPF terhadap Profitabilitas”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h. 85

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh profitabilitas perbankan syariah, suku bunga bank indonesia dan deposito mudharabah terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di Indonesia periode 2009-2013

0 6 151

Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 3 79

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah Dan Murabahah Terhadap Profitabilitas (Roa) Pt. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2016.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah Dan Murabahah Terhadap Profitabilitas (Roa) Pt. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2016.

0 3 12

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia (Periode Januari 2011 – Juni 2015).

0 2 14

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2009 - 2013.

0 0 22

Pengaruh Kecukupan Modal dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah periode 2009-2013.

0 1 17

Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 0 14

Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 0 2

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDARABAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH, PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN RASIO NON PERFORMING FINANCING TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 15