Tabel 4. Gambaran Tahapan Penerimaan Diri Partisipan 1 No.
Tahapan Penerimaan Diri Gambaran Tahapan Penerimaan Diri
1.
KebencianKeengganan Aversioan
Merasa sedih dan tidak berdaya dengan
kejadian yang menimpa dirinya.
Benci dan dendam terhadap hal-hal yang dirasa membuat dirinya kehilangan kaki.
Benci terhadap orang-orang yang bereaksi
berlebihan terhadap kondisinya.
Minder dengan kondisinya.
Menyesali kejadian yang menimpanya.
Merindukan dirinya yang bisa beraktifitas normal.
Merasa tidak nyaman ketika berkumpul
dengan orang yang kondisinya sama dengan dirinya.
Menyatakan belum bisa menerima
kondisinya saat ini.
Tidak bisa menggambarkan dirinya sendiri.
2. Keingintahuan Curiosity
Menanyakan dan mencari tahu mengenai
kecelakaan.
Bertanya-tanya hal yang terjadi pada dirinya yang menyebabkan kondisi tubuhnya tidak
lagi sempurna.
Khawatir dan takut dengan apa yang akan terjadi di masa depannya.
Ingin menumbuhkan rasa percaya diri.
Memotivasi diri dengan membandingkan
dirinya dengan orang yang kondisinya di bawah dia.
3. Toleransi
Sudah terbiasa dengan kondisinya sekarang.
Merasa biasa saja dengan kondisinya saat ini
dan memilih untuk menjalaninya saja.
Malas untuk mengingat kejadian yang menimpa dirinya dan ingin menghilangkan
perasaan tersebut.
Menyibukkan diri saat pikiran mengenai kondisinya datang.
Menyatakan yang berubah pada dirinya
hanyalah kondisi fisiknya.
Senang apabila kondisinya semakin membaik.
Tidak terlalu peduli mengenai perasaannya
terhadap supir dan mantannya.
Mulai berhubungan dengan orang-orang baru.
Universitas Sumatera Utara
Mengalami kecelakaan lalu lintas pada tahun
2013 diusia 17 tahun
Sedih dan merasa tidak berdaya, minder, kaget dengan
perubahan fisiknya, mencemaskan masa depannya
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Penerimaan Diri
Tunadaksa
Seluruh kaki kiri diamputasi
KebencianKeengganan Aversion
- Merasa sedih, tidak berdaya, dan menyesal
dengan kejadian yang membuatnya cacat. -
Tidak bisa menerima dan benci akan kecacatan dan penyebab ia menjadi cacat.
- Minder dan benci dengan orang-orang yang
memperhatikan kecacatannya. -
Merasa tidak nyaman ketika berkumpul dengan penyandang cacat lainnya.
- Merindukan dirinya bisa beraktifitas
normal. -
Tidak bisa menggambarkan dirinya yang sudah tidak normal secara fisik.
Keingintahuan Curiosity
- Bertanya-tanya mengenai
kecelakaan dan kondisi tubuhnya.
- Khawatir dan takut akan
masa depannya. -
Ingin bisa percaya diri sehingga ia memotivasi
dirinya.
Toleransi Tolerance
- Terbiasa dengan kondisinya dan memilih
untuk menjalani kehidupan dengan keterbatasannya.
- Malas mengingat kejadian dan tidak peduli
dengan penyebab dan akibat dari kecelakaan -
Menyibukkan diri ketika perasaan dan pikiran mengenai kecelakaan atau kondisinya datang.
- Menyatakan yang berubah pada dirinya hanya
kondisi fisik, ia merasa senang bila kondisi fisik membaik.
- Mulai berhubungan dengan orang-orang baru.
HK
Tahapan Penerimaan
Diri Gambar 2. Skema Gambaran Proses Penerimaan Diri HK
Tidak adanya hambatan di dalam lingkungan
Dalam mempelajar aktifitas sehari-hari lingkungan turut membantu seperti keluarga HK yang perlahan-lahan membiarkan HK untuk mandi sendiri.
Lingkungan disekitar HK seperti keluarga, teman, dan tetangga tidak merubah sikapnya terhadap HK.
Sikap-sikap anggota masyarakat yang menyenangkan
Keluarga dan teman-teman HK selalu ada untuk HK dan selalu memberikan motivasi.
Keterangan:
= dipengaruhi
Universitas Sumatera Utara
IV.2 Analisa Partisipan II IV.2.A Identitas Diri Partisipan II